1
Arya Mahayana / Maha Purissa Lakkhana Suttram
« on: June 05, 2017, 08:41:42 am »Namo Triratna
Namo Maha Purissa Lakkhana Sarva Arya Cakkravartin SamyakSambuddha
Pada suatu ketika Sang Bhagava berada di Jetavana, Anathapindika arama, dekat kota Savatthi.Namo Maha Purissa Lakkhana Sarva Arya Cakkravartin SamyakSambuddha
Demikianlah Sabda Sang Bhagava: "Para Bhikkhu,seorang Manusia Agung (Maha Purissa) memiliki 32 Tanda (Lakkhana).
Bagi Maha Purissa yang memiliki 32 lakkhana ini hanya ada dua kemungkinan cara hidup-Nya dan tidak ada yang lain.
Jika Ia hidup sebagai Manusia biasa, maka Ia akan menjadi Raja Dunia (Cakkavati), Raja berdasarkan Raja-Dhamma, penguasa empat penjuru dunia, penakluk, pelindung rakyat, pemilik tujuh Ratna. Tujuh Ratna itu adalah: Cakka, gajah, kuda, permata, wanita, kepala rumah tangga dan panglima perang. Memiliki banyak anak yang gagah perkasa dan penakluk musuh. Namun Ia akan menaklukkan muka Bumi bukan dengan pedang, tetapi dengan Kebenaran. Bilamana Ia meninggalkan kehidupan duniawi dan menjadi tanpa berumah tangga (Pabbaja), maka Ia akan menjadi Arahat Samyak SamBuddha. Para Bhikkhu, apakah 32 Maha Purissa Lakkhana yang menyebabkan hanya ada dua kemungkinan cara hidup-Nya dan tidak ada yang lain, jika Ia hidup sebagai manusia biasa, maka Ia akan menjadi Raja Dunia (Cakkavati), Raja berdasarkan Raja-Dhamma, penguasa empat penjuru dunia, penakluk, pelindung rakyat, pemilik tujuh Ratna. Tujuh Ratna itu adalah: Cakka, gajah, kuda, permata, wanita, kepala rumah tangga dan panglima perang. Memiliki banyak anak yang gagah perkasa dan penakluk musuh. Namun Ia akan menaklukkan muka Bumi bukan dengan pedang, tetapi dengan Kebenaran. Bilamana Ia meninggalkan kehidupan duniawi dan menjadi tanpa berumah tangga (Pabbaja), maka Ia akan menjadi Arahat Samma SamBuddha, yaitu;
1) Telapak kaki rata (Suppatitthita-pado). Ini merupakan satu Lakkhana dari Maha Purissa.
2) Pada telapak kaki-Nya terdapat cakra dengan seribu ruji, lingkaran dan pusat dalam bentuk sempurna.
3) Tumit yang bagus (Ayatapanhi).
4) Jari-jari panjang (Digha-angali).
5) Tangan dan kaki yang lembut serta halus (Mudu-taluna).
6) Tangan dan kaki bagaikan jala (Jala-hattha-pado).
7) Pergelangan kaki yang agak tinggi (Ussankha-pado).
8 ) Kaki yang bagaikan kaki kijang (Enijanghi).
9) Kedua tangan dapat menyentuh atau menggosok kedua lutut tanpa membungkukkan badan.
10) Kemaluan terbungkus selaput (Kosohitavattha-guyho).
11) Kulit-Nya bagaikan perunggu berwarna emas (Suvanna-vanno).
12) Kulit-Nya sangat lembut dan halus sehingga tidak ada debu yang dapat melekat pada kulit-Nya.
13) Pada setiap pori kulit ditumbuhi sehelai bulu roma.
14) Rambut yang tumbuh pada pori-pori berwarna biru-hitam.
15) Potongan tubuh yang agung (Brahmuiu-gatta).
16) Tujuh tonjolan (Sattussado), yaitu pada kedua tangan, kedua kaki, kedua bahu, dan badan.
17) Dada bagaikan dada singa (Sihapubbaddha kayo).
18 ) Pada kedua bahu-Nya tak ada lekukan (Citantaramso).
19) Tinggi badan sama dengan panjang rentangan kedua tangan, bagaikan pohon (beringin), Nigrodah.
20) Dada yang sama lebar-Nya (Samavattakkhandho).
21) Indera perasa sangat pekat ( Rasaggusuggi).
22) Rahang bagaikan rahang singa (Siha-banu).
23) Empat puluh buah gigi (Cattarisa-danto).
24) Gigi-geligi rata(Sama-danto).
25) Antara gigi-gigi tak ada celah (Avivara-danto).
26) Gigi putih bersih (Susukka-datho).
27) Lidah panjang (Pahuta-jivha).
28 ) Suara bagaikan suara Brahma, seperti suara burung kalavinka.
29) Mata biru (Abhinila netto).
30) Bulu mata lentik bagaikan bulu mata sapi (Gapakhumo).
31) Diantara alis-alis mata tumbuh sehelai rambut halus, putih bagaikan kapas yang lembut.
32) Kepala bagaikan beserban (Unhisasiso).
Para Bhikkhu, inilah 32 Maha Purissa Lakkhana, yang hanya ada 2 kemungkinan cara hidup-Nya dan tidak ada yang lain.
jika Ia hidup sebagai Manusia biasa, maka Ia akan menjadi Raja Dunia (Cakkavati), Raja berdasarkan Raja-Dhamma, penguasa empat penjuru dunia, penakluk, pelindung rakyat, pemilik tujuh Ratna. Tujuh Ratna itu adalah: Cakka, gajah, kuda, permata, wanita, kepala rumah tangga dan panglima perang. Memiliki banyak anak yang gagah perkasa dan penakluk musuh. Namun Ia akan menaklukkan muka Bumi bukan dengan pedang, tetapi dengan Kebenaran. Bilamana Ia meninggalkan kehidupan duniawi dan menjadi tanpa berumah tangga (Pabbaja), maka Ia akan menjadi Arahat Samyak SamBuddha.Maha Purisa lakkhana ini diketahui oleh para pertapa, tetapi mereka tidak tahu karena apa yang menghasilkan Maha Purisa lakkhana itu.
1)Telapak Kaki Rata (Suppatitthita-pado)
Para bhikkhu, pada kehidupan lampau mana pun, pada kelahiran mana pun atau di mana pun Tathagata berada, telah terlahir sebagai Manusia yang melakukan perbuatan-perbuatan besar dengan maksud yang baik; tak tergoncangkan melakukan perbuatan baik melalui jasmani, ucapan dan pikiran, dermawan, disiplin diri, melaksanakan hari Uposatha; menghormati orang tua, para pertapa, pendeta dan para pemimpin, serta melakukan perbuatan-perbuatan yang sangat terpuji lainnya. Karena melakukan perbuatan-perbuatan baik seperti itu, menimbun dan mengumpul kamma-kamma baik, setelah Ia meninggal dunia, Ia terlahir kembali di alam bahagia, di alam surga, hidup melebihi dewa lain dalam sepuluh hal, yaitu: lamanya kehidupan surga, keindahan, kebahagiaan, kemegahan, pengaruh, penglihatan, pendengaran, pembauan, pengecapnya dan sentuhan (kontak). Setelah meninggal di alam surga, Ia terlahir kembali di alam ini sebagai manusia dengan memiliki Maha Purissa Lakkhana:
(1) Telapak kaki rata (Suppatitthita-pado), sehingga Ia menempatkan telapak kaki-Nya rata di tanah, mengangkat-Nya sama rata, dan menyentuh tanah sama rata dengan semua telapak kaki-Nya.
Dengan memiliki ini, jika Ia hidup berumah-tangga, Ia akan menjadi Raja Dunia (Cakkavati), Raja berdasarkan Raja-Dhamma, penguasa empat penjuru dunia, penakluk, pelindung rakyat, pemilik tujuh Ratna. Tujuh Ratna itu adalah: Cakka, gajah, kuda, permata, wanita, kepala rumah tangga dan panglima perang. Memiliki banyak anak yang gagah perkasa dan penakluk musuh. Namun Ia akan menaklukkan muka Bumi bukan dengan pedang, tetapi dengan Kebenaran. Ia menguasai dunia ini sampai ke batas lautan, kerajaan yang bebas dari penjahat, kuat, sejahtera, bahagia dan bebas dari bencana. Apa manfaat yang didapat-Nya sebagai Cakkavati? Ia tidak akan terganggu oleh kemauan jahat manusia. Bilamana Ia meninggalkan kehidupan duniawi, maka Ia akan menjadi Arahat Samyak SamBuddha. Apa manfaat yang di dapat-Nya sebagai Samyak Sambuddha? Ia tidak dapat di ganggu oleh: musuh atau gangguan dari dalam maupun luar, keserakahan, kebencian dan kebodohan, pertapa, brahmana, dewa, mara, brahma atau makhluk apa pun di dunia ini. Itulah manfaat-Nya sebagai Buddha. Inilah yang dinyatakan oleh Sang Bhagava.
Mengenai hal ini disebutkan:
"Kejujuran, kebenaran, jinak dan sepi,
Murni dan bermoral (sila, melaksanakan Uposatha sila)
Berdana, tak melukai, selalu damai
Ia melaksanakan tugas maha besar ini
Pada akhir hidup-Nya Ia ke surga
Hidup dengan gembira dan bahagia
Terlahir kembali di bumi
Dengan telapak kaki rata menyentuh tanah
Para ahli menyatakan:
"Bagi Dia yang menapak rata di tanah,
Tak ada gangguan yang dapat menghalangi jalan-Nya,
Jikalau Ia hidup berumah-tangga,
Atau jikalau Ia meninggalkan kehidupan duniawi.
Inilah tanda yang jelas menunjukkan-Nya
Sebagai orang biasa, tidak ada halangan,
Tidak ada lawan yang dapat melawan-Nya.
Tidak ada kekuatan manusia yang dapat
Menghilangkan buah kamma-Nya.
Atau jikalau Ia memilih kehidupan tanpa berumah-tangga
Meninggalkan kehidupan duniawi, dengan pandangan jelas -- Ia akan menjadi pemimpin manusia
Tanpa bandingan, tak akan terlahir kembali:
Inilah Hukum Kesunyataan(dhammata) bagi-Nya."
2)Telapak kaki terdapat cakra dengan seribu ruji, lingkaran dan pusat dalam bentuk yang sempurna.
Para bhikkhu, pada kehidupan lampau mana pun, pada kelahiran mana pun atau di mana pun Tathagata berada, telah terlahir sebagai Manusia yang telah hidup demi kebahagiaan, menghilangkan rasa takut dan ancaman, memberikan perlindungan dan naungan yang benar serta menyediakan kebutuhan orang banyak. Karena melakukan perbuatan-perbuatan baik seperti itu, ketika Ia meninggal, Ia terlahir kembali di alam bahagia, di alam surga, hidup melebihi dewa lain dalam sepuluh hal, yaitu: lamanya kehidupan surga, keindahan, kebahagiaan, kemegahan, pengaruh, penglihatan, pendengaran, pembauan, pengecapnya dan sentuhan (kontak). Setelah meninggal di alam surga, Ia terlahir kembali di alam ini sebagai manusia dengan memiliki Maha Purissa Lakkhana:
(2) Telapak kaki-Nya terdapat cakra dengan seribu ruji, lingkaran dan pusat dalam bentuk yang sempurna.
Dengan memiliki Maha Purisa Lakkhana ini, bila Ia hidup berumah-tangga, Ia akan menjadi Raja Dunia (Cakkavati), Raja berdasarkan Raja-Dhamma, penguasa empat penjuru dunia, penakluk, pelindung rakyat, pemilik tujuh Ratna. Tujuh Ratna itu adalah: Cakka, gajah, kuda, permata, wanita, kepala rumah tangga dan panglima perang. Memiliki banyak anak yang gagah perkasa dan penakluk musuh. Namun Ia akan menaklukkan muka Bumi bukan dengan pedang, tetapi dengan Kebenaran. Ia menguasai dunia ini sampai ke batas lautan, kerajaan yang bebas dari penjahat, kuat, sejahtera, bahagia dan bebas dari bencana. Apa manfaat yang didapat-Nya sebagai Cakkavati? Ia memiliki banyak pengikut: brahmana, penduduk, rakyat, bendahara, pengawal, penjaga, menteri, raja-raja lain, tuan tanah dan pelayan. Bila Ia meninggalkan kehidupan duniawi, maka Ia akan menjadi Arahat Samyak SamBuddha. Apa manfaat yang di dapat-Nya sebagai Samyak Sambuddha? Ia memiliki pengikut yang banyak: bhikkhu, bhikkhuni, upasaka, upasika, manusia, dewa, asura, naga dan gandharva. Itulah manfaat-Nya sebagai Buddha. Inilah yang dinyatakan oleh Sang Bhagava.
Mengenai hal ini disebutkan:
Dalam perjalanan waktu, dalam kehidupan-kehidupan yang lampau,
Sebagai Manusia melakukan banyak perbuatan baik,
Menghilangkan ketakutan dan kecemasan,
Ia melaksanakan pekerjaan besar ini,
Pada akhir hidupnya, Ia ke surga,
Hidup gembira dan bahagia
Terlahir kembali di bumi, telapak kaki-Nya
Memiliki tanda lingkaran-lingkaran
Masing-masing dengan seribu ruji, sempurna
Melihat banyak tanda pahala ini,
Para ahli menyatakan:
"Pengikut-Nya akan besar,
Semua lawan ditaklukkan-Nya.
Ini jelas ditunjukkan oleh tanda lingkaran.
Jika Ia meninggalkan kehidupan duniawi,
Ia akan memutar Roda dan menguasai dunia.
Para kesatria akan menjadi pengikut-Nya.
Semua pembantu dalam kekuasaan-Nya.
Tetapi, jikalau Ia memilih hidup tanpa berumah tangga:
Meninggalkan kehidupan dunia dengan pandangan jelas --
Para manusia, dewa, asura, sakka, raksasa
Gandharva, naga, garuda dan
Binatang berkaki empat akan melayani-Nya pula,
Tak tertandingi oleh para dewa dan manusia
Demikian pula tentang keagungan-Nya."
3) Tumit yang bagus.
4) Jari-jari panjang.
15) Potongan tubuh yang agung.
Para bhikkhu, pada kehidupan lampau mana pun, pada kelahiran mana pun atau di mana pun Tathagata berada, telah terlahir sebagai Manusia, menolak melakukan pembunuhan dan pantang melakukannya, meletakkan pemukul dan pedang, hidup dengan baik hati dan kasih sayang, rasa persahabatan dan simpati kepada semua makhluk. Karena telah melakukan perbuatan-perbuatan baik seperti itu, ketika Ia meninggal dunia, Ia terlahir kembali di alam bahagia, di alam surga, hidup melebihi dewa lain dalam sepuluh hal, yaitu: lamanya kehidupan surga, keindahan, kebahagiaan, kemegahan, pengaruh, penglihatan, pendengaran, pembauan, pengecapnya dan sentuhan (kontak). Setelah meninggal di alam surga, Ia terlahir kembali di alam ini sebagai manusia dengan memiliki Maha Purissa Lakkhana:
(3) Tumit yang bagus.
(4) Jari-jari kaki dan tangan yang panjang.
(15) Potongan tubuh yang agung.
Dengan memiliki Maha Purissa Lakkhana seperti itu, bila Ia hidup berumah-tangga, Ia akan menjadi Raja Dunia (Cakkavati), Raja berdasarkan Raja-Dhamma, penguasa empat penjuru dunia, penakluk, pelindung rakyat, pemilik tujuh Ratna. Tujuh Ratna itu adalah: Cakka, gajah, kuda, permata, wanita, kepala rumah tangga dan panglima perang. Memiliki banyak anak yang gagah perkasa dan penakluk musuh. Namun Ia akan menaklukkan muka Bumi bukan dengan pedang, tetapi dengan Kebenaran. Ia menguasai dunia ini sampai ke batas lautan, kerajaan yang bebas dari penjahat, kuat, sejahtera, bahagia dan bebas dari bencana. Apa manfaat yang didapat-Nya sebagai Cakkavati? Ia berusia panjang, selama hidupnya tidak ada orang lain yang dapat membunuh-Nya. Bila Ia meninggalkan kehidupan duniawi, maka Ia akan menjadi Arahat Samyak SamBuddha. Apa manfaat yang di dapat-Nya sebagai Samyak Sambuddha? Ia berusia panjang, dan tidak ada lawan pertapa, brahmana, dewa, mara, brahma atau seorang pun yang dapat membunuh-Nya. Itulah manfaat-Nya sebagai Buddha. Inilah yang dinyatakan oleh Sang Bhagava.
Mengenai hal ini disebutkan:
Mengetahui dengan baik tentang ketakutan akan kematian
Ia menolak membunuh makhluk
Kebaikan ini menyebabkan kelahiran di surga,
Tempat Ia bergembira karena pahala.
kemudian Ia terlahir kembali di bumi
Pada tubuh-Nya terdapat tiga tanda:
Tumit-Nya penuh dan panjang
Tubuh-Nya tegap bagaikan Brahma
Menarik dilihat, potongan tubuh sempurna
Jari-jari halus, lembut dan panjang.
Dengan tiga tanda yang terbaik ini
Diketahui bahwa anak akan berumur panjang.
Panjang kehidupan-Nya bila berumah-tangga
Lebih panjang kehidupan-Nya bila tak berumah-tangga
Dengan mengembangkan iddhi (iddhi bhavana)
Demikianlah makna dari tiga tanda."