Mahayana Bodhicitta Vajra

Mahayana Lamkara Vyuha => Guhya Mahayana => Topic started by: ajita on November 13, 2016, 08:27:35 am


Title: Arya Sāgara Nāga Rāja Pariprcchā Catur Dharmoddāna Nāma Mahāyāna Sūtram
Post by: ajita on November 13, 2016, 08:27:35 am
Arya Sāgara Nāga Rāja Pariprcchā Catur Dharmoddāna Nāma Mahāyāna Sūtram
(http://i484.photobucket.com/albums/rr201/cung_2008/Nagaraja03.jpg) (http://s484.photobucket.com/user/cung_2008/media/Nagaraja03.jpg.html)
namah sarvabuddhabodhisattvebhyah
(http://i484.photobucket.com/albums/rr201/cung_2008/naga_raja-c.jpeg) (http://s484.photobucket.com/user/cung_2008/media/naga_raja-c.jpeg.html)
Om Naga Raja Sarva Siddhi Hum


Demikianlah telah Ku dengar, Pada suatu waktu Bhagavan Buddha berada di istana Raja Naga Sagara (Raja Naga Lautan Samudera), bersama dengan 1.250 Maha Sangha Biksu, dan banyak Bodhisattva-Mahasattva.
(evam mayā śrutam, ekasmin samaye bhagavān buddhah sāgaranāgarājāvasathe viharati sma sārddham sārdhadvādaśaśatabhiksūnām mahāsamghena bahubhiśca bodhisattvamahāsattvaih)

Pada saat itu, Raja Naga Sagara bangkit dari tempat duduknya, pergi ke depan, membungkuk ke kaki sang Bhagavan Buddha, dan berkata: "Bhagavan, apakah mungkin untuk menerima dan menjunjung tinggi beberapa Dharma tetapi mendapatkan banyak berkah? "

Sang Buddha berkata kepada Raja Naga Sagara: "Naga dihpati, Ada Empat Dharma Terutama Yang Dimuliakan (caturnām dharmoddānānāmabhidhāne), jika seseorang dapat menerima, menjunjung tinggi penuh hormat, membaca, dan melafalkannya, dan dapat memahami maknanya, meskipun dia menghabiskan sedikit usaha, dia akan mendapatkan banyak berkah. Manfaat pahala dan kebajikan yang dia dapatkan akan menjadi sama dengan membaca dan melafalkan 84.000 Gudang Dharma (caturaśītidharmaskandhasahasrānāmabhidhānam). "

"Apakah keempat itu? Mereka adalah (katamāni catvāri ? tathāhi-):

Semua bentuk-bentuk pikiran adalah tidak kekal (sarvesām samskārānām anityatāyām), para Bodhisattva Mahasattva berusaha berdiam dalam pengetahuan kebijaksanaan (bodhisattvānām mahāsattvānām nirdistamaksayajñānam pravartate),
Semua makhluk secara alami menderita (sarvesām sāsravānām dharmānām dukkhatāyām), para Bodhisattva Mahasattva berusaha berdiam dalam pengetahuan kebijaksanaan,
Semua sifat alami dharma tidak memiliki diri (sarvesām dharmānām anātmatāyām), para Bodhisattva Mahasattva berusaha berdiam dalam pengetahuan kebijaksanaan,
Nirvana yang hening tenang (nirvānasya śāntatāyām) adalah Kebahagiaan, para Bodhisattva Mahasattva berusaha berdiam dalam pengetahuan kebijaksanaan, "

"Raja Naga, inilah Empat Dharma Terutama Yang Dimuliakan, yang dapat memberikan Kebijaksanaan Dharma Yang Tiada Lelah kepada para Bodhisattva, membuat Mereka mencapai "Tahap Yang Tidak Diciptakan" dengan lebih awal, dan mencapai "Ketenangan Sempurna" dengan cepat. Oleh karena itu, Anda semua harus sering melafalkan dan menyadari dengan penuh perhatian pada itu. "

Ketika sang Bhagavan berbicara Sutra Meterai Dharma dari Empat Kalimat itu, para Sravaka, Bodhisattva Mahasattva, dan Asta gatyah (delapan jenis makhluk), termasuk para dewa, naga, Yaksa, Asura, Garuda, Gandharva, Kimnara dan Mahoraga, setelah mendengar kata-kata sang Buddha, menjadi sangat senang. Mereka menerima Ajaran dengan penuh keyakinan dan mulai menjunjung tinggi dan melaksanakannya.

(http://i690.photobucket.com/albums/vv263/pao_081/sacred_vajra_es23.jpg)