Om namo bhagavate sarva durgati pariśodhana rājāya tathāgatāyārhate samyaksambudhāya tadyathā Om śodhane śodhane sarva pāpam viśodhana śuddhe viśuddhe sarva karmāvarana viśodhanaye svāhā!Sarva Tathagata Sarva Durgati Parisodhana Mantrayana Abhisamaya Mandala Vidhi Tejo Raja Kalpa Loka Lamkara Nama Mahayana Sutra
Namah Arya Samantabhadrasyah
Om Sri Vajrasattvaya
Demikianlah telah kudengar, pada suatu ketika, sang Bhagavan sedang tinggal berdiam di dalam hutan kesenangan tertinggi dari semua dewa (evam maya srutam ekasmin samaye bhagavan sarvadevottamanandavane viharati sma). Itu terhiasi dengan kelompok pohon-pohon yang terikat oleh penjalaran dengan cabang-cabang dan daun-daun permata dan emas, dan dengan bunga-bunga dari semua jenis, rerumputan, kamala dan utpala,karnikara, bakula, asoka, mandarava, maha mandarava dan seterusnya. Itu terhiasi dengan pohon-pohon kalpa, diperindah dengan banyak perhiasan, bergema dengan nyanyian kicauan burung-burung, berkumandang dengan alat-alat musik, gendang, seruling, dan seterusnya. Banyak para deva, apsara, sakra, brahma dan sisanya sedang menyenangkan diri mereka sendiri disana. Itu dihuni oleh semua Buddha dan Bodhisattva (sarvabuddhabodhisattvadhisthite), dengan sakra, brahma dan semua dewa lainnya, vidyadhara, para dewi dan aspara berkumpul dalam kelompok dari ratusan dari ribuan dari jutaan (kotiniyutasatasahasrair), dengan banyak kelompok yang berbeda dari para yaksa, raksasa, asura, garuda, gandharva, kinnara, mahoraga, naga dan seterusnya, dengan delapan ratus ribu juta para Maha Bodhisattva (mahabodhisattvakotisatasahasrair astabhih), yang terutama yakni :
Pratibhanamati Bodhisattva Mahasattva (Mahluk Besar Mahluk Bodhi Membangkitkan Keyakinan),
Acalamati Bodhisattva Mahasattva (Mahluk Besar Mahluk Bodhi Pikiran Yang Tidak Bisa Berpindah),
Vipulamati Bodhisattva Mahasattva (Mahluk Besar Mahluk Bodhi Pikiran Yang Luas),
Samantamati Bodhisattva Mahasattva (Mahluk Besar Mahluk Bodhi Pikiran Seluruh Semesta),
Anantamati Bodhisattva Mahasattva (Mahluk Besar Mahluk Bodhi Pikiran Tanpa Batas),
Asamantamati Bodhisattva Mahasattva (Mahluk Besar Mahluk Bodhi Pikiran Dermawan),
Kamalamati Bodhisattva Mahasattva (Mahluk Besar Mahluk Bodhi Pikiran Teratai),
Mahamati Bodhisattva Mahasattva (Mahluk Besar Mahluk Bodhi Pikiran Besar),
Divamati Bodhisattva Mahasattva (Mahluk Besar Mahluk Bodhi Pikiran Surga),
Vividhamati Bodhisattva Mahasattva (Mahluk Besar Mahluk Bodhi Pikiran Berjenis-jenis),
Asesamati Bodhisattva Mahasattva (Mahluk Besar Mahluk Bodhi Pikiran Lengkap), dan Samantabhadra Bodhisattva Mahasattva (Mahluk Besar Mahluk Bodhi Kebajikan Seluruh Semesta).
Oleh rombongan besar itu yang tidak terhitung dan yang tidak terbatas yang para Avaivartika Bodhisattva Mahasattva itu adalah para Pemimpin, Dia di hormati, dipuji dengan tinggi, disembah, dan sangat dipuja.
Di tengah-tengah kumpulan besar dari para rombongan penggiring-Nya, Dia duduk diatas tahta bunga teratai dari Maha Brahma (mahaparsadganamadhye mahabrahmapadmasane nisannah) dan memasuki keadaan dari pemusatan pikiran Samadhi yang dibernama 'Pelenyapan Semua Takdir Jahat' (sarvadurgatiparisodhana nama samadhim). Dengan segera kalung karangan bunga dari banyak sekali pancaran dan sinar-sinar yang bersatu di satu tempat dari Maha Bodhisattva yang bernama 'Trayasantativimoksaka (Penyelamat Dari Penggantian Pewarisan Dari Tiga Takdir Jahat)' datang keluar dari seberkas rambut diantara mata-Nya. Trisahassra Mahasahassra Lokadhatu disinari oleh Dia (avabhasita), dan semua makhluk hidup terbebas melalui penyinaran itu dari belenggu kekotoran batin (tenavabhasena sarvasattvas cittaklesabandhanan mocayitva). Setiap orang secara pribadi terkabulkan dan hutan kesenangan itu sepenuhnya tersinari.
Setelah menyembah dengan banyaknya jumlah besar dari penghormatan yang berbeda, setelah membuat pradaksina seratus ribu kali, setelah memberikan penghormatan dengan menundukkan kepala, dan setelah duduk di 'tempat duduk yang tanpa noda (vimalasana)' di hadapan sang Bhagavan, mereka berkata :
Hebat Buddha, Hebat Kemurnian dari Dharma Buddha (aho buddha aho buddhasya dharmasobhanam)
Hebat Buddha Yang Perbuataan-Nya Sempurna
Dan Mengapa?
Kami terbebas dari takdir jahat (asmakam durgati parisodhana),
Dan kami terdirikan di dalam jalur Bodhisattva.
Kemudian Dewa Indra melakukan pradaksina kepada sang Bhagavan seratus ribu kali, menyembah-Nya, dan mengatakan ini kepada-Nya : Bhagavan, bagaimanakah itu bahwa kami harus terbebas dari semua takdir jahat melalui penyinaran yang lengkap dari sinar sang Buddha dan terdirikan di dalam 'jalur pembebasan (vimuktimarge)'? Itu adalah menakjubkan, Sugata.
Sang Bhagavan berkata : Dewa Indra, ini bukanlah sesuatu yang menakjubkan karena Bhagavan Buddha telah mengumpulkan sangat banyak yang tidak terhitung jasa pahala kebaikan (nedam devendrascaryam buddhanam bhagavantam supacitapramanpunyasambharanam). Dewa Indra, Samyaksambuddha adalah sumber dari permata dari kualitas-kualitas yang baik yang adalah tidak terbatas (aparimitagunaratnakarabhutah).
Dewa Indra, Cara Yang Tidak Terbatas dari Samyaksambuddha adalah lengkap sempurna (samyaksambuddhanam apramanopayah parinispannah).
Dewa Indra, Bhagavan Buddha telah memperoleh kebijaksanaan yang tidak terbatas (buddhanam bhagavantam aparimita prajnopacita).
Dewa Indra, kekuatan semangat dari para Buddha adalah tidak terbatas (buddhanam bhagavantam apramana virya).
Oleh Bhagavan Buddha, para orang percaya yang jumlahnya tidak terhitung telah dibuatkan kapal yang layak (buddhena bhagavatapramana vineyajana bhajanibhutah krtah).
Bhagavan Buddha terlengkapi dengan pengetahuan yang tiada bandingan (asamasamajnanadi buddha bhagavanto samanvagata).
Bhagavan Buddha terlengkapi dengan kekuatan ajaib yang tiada bandingan (asamasamarddhi buddha bhagavanto samanvagata),
Bhagavan Buddha memiliki cita-cita yang tiada bandingan (asamasamapranidhana buddha bhagavanto samanvagata)
Oleh karena itu, Dewa Indra, perbuatan dari Bhagavan Buddha demi manfaat kebaikan para makhluk hidup adalah sesuai dengan penerima (tasmad devendra buddhanam bhagavantam sa yatha bhajanam tatha sattvarthakaranan ca);
Perbuatan atas nama para makhluk hidup adalah sesuai dengan orang yang diarahkan keyakinannya;
Perbuatan atas nama para makhluk hidup adalah sesuai dengan keteguhan hati mereka;
Ini adalah untuk diketahui. Marilah yang disini tiada keragu-raguan, tiada ketidakpastian. Tiada situasi apapun dimana kemampuan sang Tathagata untuk 'mengarahkan keyakinan' tidak ada.
Kemudian Dewa Indra bangkit dari tempat duduknya, sekali lagi mempersembahkan penyembahan yang banyak sekali dan yang besar, dan mengatakan ini kepada sang Bhagavan : 'Semoga Bhagavan memberikan saya keyakinan yang terbangkitkan untuk melakukan kebaikan kepada semua makhluk hidup, untuk memiliki belas kasihan, untuk memberikan perlindungan, untuk bertindak dengan kasih sayang yang besar, dan untuk mengabulkan semua harapan. Bhagavan, tujuh hari telah berlalu sejak Dewa yang bernama Vimalaniprabha meninggal dan jatuh dari perkumpulan majelis Dewa Surga Trayastrimsa ini. Bhagavan, dimanakah dia dilahirkan? Apakah dia mengalami kebahagiaan atau kesedihan? Jelaskan ini Bhagavan, jelaskan ini Sugata.'
Sang Bhagavan berkata : 'Dewa Indra, ketahui waktu dan kesempatan yang tepat anda akan mendengarnya.'
Dewa Indra berkata : 'Bhagavan, ini adalah waktunya, ini adalah kesempatan itu Sugata.'
Sang Bhagavan berkata : 'Dewa Indra, Dewa Vimalaniprabha telah jatuh dari sini dan terlahir di neraka besar dari Avici. Disana dia akan mengalami penderitaan yang pedih dan dahsyat selama dua belas ribu tahun (dvadasavarsasahasrani tivram katukam duhkham anubhavati). Sesudah itu dia akan mengalami penderitaan di neraka yang lebih kecil selama sepuluh ribu tahun (punar alpanarake dasavarsasahasrani dukham anubhavati). Sesudah itu dilahirkan diantara binatang dan hantu-hantu preta yang sengsara, dia akan menderita selama sepuluh ribu tahun (punar api tiryakpretesutpanno dasavarsasahasrani duhkham anubhavati). Sesudah itu dilahirkan diantara orang-orang terbatas, dia akan memiliki sifat alami dari orang yang tuli, bisu, dan bodoh, selama enam belas ribu tahun. Sesudah itu dia akan tertimpa oleh pengrusakan oleh wabah, kusta, dan curahan darah selama delapan puluh empat ribu tahun. Dia akan dicacimaki oleh banyak orang, sepenuhnya ditinggalkan dan dari keturunan yang rendah. Tidak akan ada hentinya dari satu penderitaan ke yang lainnya. Selain itu, dia akan menyebabkan kerugian pada orang lain. Dia akan menghasilkan penghalang-penghalang yang tidak henti-hentinya oleh berbagai macam perbuatannya. Selanjutnya, dia akan mengalami kelanjutan terus-menerus dari berbagai macam penderitaan.'
Sesudah itu, para dewaputra, Sakra dan sisanya, pada mendengar hal ini menjadi cemas, ketakutan, sedih dan mereka semua jatuh di wajah mereka. Saat bangun mereka berkata : 'Bhagavan, bagaimana dia bisa diselamatkan dari rangkaian penggantian demikian dari penderitaan? Sugata, bagaimana dia bisa di bebaskan dari kumpulan penderitaan? Selamatkanlah, Bhagavan, selamatkanlah, Sugata.'
Sang Bhagavan berkata : 'Dewa Indra, Saya juga mengajar itu yang diajarkan oleh delapan puluh empat juta Buddha, jadi dengarlah ! (bhagavan aha : devendra caturasitibuddhakotibhir bhasitam idam aham api bhase srnu)'
Kemudian Dewa Indra sekali lagi menghiasi sang Bhagavan dengan banyak bunga dari semua jenis dari Mandarava dan Maha Mandarava, dan dengan perhiasan-perhiasan dari banyak jenis yang berbeda, dengan mahkota yang berhiaskan berlian, gelang tangan, anting-anting, kalung leher, dan untaian mutiara. Dia melakukan pradaksina pada Dia sebanyak ratusan ribu kali, membungkukkan diri dihadapan Dia dan berkata : 'Sangat baik, Bhagavan, sangat baik, Sugata'. Setelah menggembirakan Dia dengan berkata 'Sadhu', dia melanjutkan : 'Saya memohon penjelasan yang dinyatakan dengan baik demi manfaat dan kebahagiaan dari dunia ini termasuk para dewanya, dan demi pembebasan semua makhluk masa depan dari rangkaian pewarisan dari tiga takdir jahat.'
Sekali lagi perkumpulan majelis para dewa, brahma dan yang lainnya berkata : 'Sangat baik, Bhagavan, sangat baik, Sugata, biarlah itu dijelaskan dengan cara yang mana ada pembebasan dari jalur dari tiga kelahiran kembali yang jahat dari para makhluk masa depan yang mendengar hanya Nama saja, dan bagaimana orang memperoleh Anuttara Samyaksambodhi dalam kasus dari mereka yang terlahir kedalam alam surga dari para dewa atau kedalam alam dari makhluk manusia.'
OM AMOGHA SIDDHI HUM Vajra Acarya Kemudian sang Bhagavan memasuki tingkat dari pemusatan pikiran Samadhi yang bernama 'Pemberdayaan Dari Vajra Yang Mutlak Sempurna (amoghavajradhisthana nama samadhim)' agar untuk memberdayakan para dewaputra, sakra, brahma, dan yang lainnya dengan cara dari Hrdaya Mantra semua Tathagata :
"
OM VAJRA ADHISTHANA SAMAYE HUM (Om Sumpah Dari Pemberdayaan Vajra Hum)"
Setelah demikian memasuki Samadhi dan setelah memberdayakan dengan Vajra Adhisthana yang adalah tidak bisa ditandingi, Dia mengucapkan Hrdaya dari para Tathagata yang bernama "Sarva Durgati Parisodhana Raja (Raja Pelenyapan Semua Takdir Jahat)" :
"
OM SODHANE SODHANE SARVAPAPAVISODHANI SUDDHE VISUDDHE SARVAKARMAVARANAVISUDDHE SVAHA (OM Pelenyap Pelenyap, Pelenyap Semua Dosa, Murni Murni Paling Murni Berkenaan Dengan Penghalang Semua Perbuatan Svaha).
Segera setelah Dia mengucapkan Vidya ini, takdir-takdir jahat dari semua makhluk hidup tercegah, setiap yang mendekati masuk kedalam neraka, kehidupan binatang, dan hantu kelaparan preta dihapuskan, penderitaan berat terhapuskan dan banyak makhluk hidup menjadi bahagia.
Kemudian lagi, Dia mengucapkan Guhya Hrdaya yang lainnya dari semua Tathagata :
"
OM SODHANE SODHANE SODHAYA SARVAPAYAN SARVASATTVEBHYO HUM (OM Pelenyap Pelenyap, Memurnikan Semua Kejahatan Dari Semua Makhluk Hidup HUM)"
Lagi, Dewa Indra, Sarva Tathagata Hrdaya yang lainnya :
"
OM SARVAPAYAVISODHANI HUM PHAT (OM Pemurni Semua Kejahatan HUM PHAT)"
Lagi, Dewa Indra, yang lainnya, Hrdaya bawahan dari Hrdaya dari semua Tathagata :
OM TRATLagi, Dewa Indra, Hrdaya lainnya untuk pelenyapan semua takdir jahat :
HUMOM VAIROCANA HUM Vajra Acarya Lagi, Dewa Indra, masih yang lainnya, dalam ringkasan, bahkan oleh tindakan yang tidak lebih dari kesadaran penuh, itu menghasilkan pembebasan dengan hanya sedikit usaha agar untuk menyebabkan penentraman dari semua takdir jahat dari para makhluk hidup yang diberkahi dengan sedikit kebajikan :
OM NAMO BHAGAVATE SARVADURGATIPARISODHANARAJAYA TATHAGATAYARHATE SAMYAKSAMBUDDHAYA TADYATHA (OM Menyembah Hormat Kepada Bhagavan Sarvadurgatiparisodhanaraja, Yang Telah Datang, Yang Suci, Buddha Yang Sempurna, Yakni)
OM SODHANE SODHANE SARVAPAPAVISODHANI SUDDHE VISUDDHE SARVAKARMAVARANA VISODDHANI SVAHA (OM Pelenyap Pelenyap, Pelenyap Semua Dosa, Murni Murni Paling Murni Berkenaan Dengan Penghalang Semua Perbuatan Svaha).
Itu adalah 'Vidya awal (Mula Vidya)'.
Sarva Tathagata VidyaOM SARVAVID SARVAVARANANI VISODHAYA HANA HUM PHAT (OM Yang Maha Tahu Semua, Yang Memurnikan Dan Menghancurkan Semua Halangan HUM PHAT)
OM SARVAVID HUM (OM Yang Maha Tahu Semua HUM)
OM SARVAVID HRIH PHAT (OM Yang Maha Tahu Semua HRIH PHAT)
OM SARVAVID AH (OM Yang Maha Tahu Semua AH)
OM SARVAVID HUM (OM Yang Maha Tahu Semua HUM)
OM SARVAVID TRAM TRAT (OM Yang Maha Tahu Semua TRAM TRAT)
OM SARVAVID OM (OM Yang Maha Tahu Semua OM)
OM SARVAVID DHIM (OM Yang Maha Tahu Semua DHIM)
OM SARVAVID HU'M (OM Yang Maha Tahu Semua HU'M)
OM SARVAVID KRIM TRAT (OM Yang Maha Tahu Semua KRIM TRAT)
Mantra Dari Delapan Dewi Dari PersembahanOM SARVAVID MAHA VAJRA-UDBHAVA DANA PARAMITAPUJE HUM (OM Yang Maha Tahu Semua, Lahir Dari Vajra, Penyembahan Dari Kesempurnaan Memberi HUM)
Itu adalah 'Mantra dari Dewi Cinta Kasih Permainan (Lasyaya Mantrah)'.
OM SARVAVID MAHA VAJRA-UDBHAVA SILA PARAMITAPUJE TRAM (OM Yang Maha Tahu Semua, Lahir Dari Vajra, Penyembahan Dari Kesempurnaan Moral TRAM)
Itu adalah 'Mantra dari Dewi Karangan Kalung Bunga (Malaya Mantrah)'.
OM SARVAVID MAHA VAJRA-UDBHAVA KSANTI PARAMITAPUJE HRIH (OM Yang Maha Tahu Semua, Lahir Dari Vajra, Penyembahan Dari Kesempurnaan Kesabaran HRIH)
Itu adalah 'Mantra dari Dewi Lagu (Gitaya Mantrah)'.
OM SARVAVID MAHA VAJRA-UDBHAVA VIRYA PARAMITAPUJE AH (OM Yang Maha Tahu Semua, Lahir Dari Vajra, Penyembahan Dari Kesempurnaan Kekuatan Semangat AH)
Itu adalah 'Mantra dari Dewi Tarian (Nrtyaya Mantrah)'.
OM SARVAVID SARVA APAYA VISODHANI DHAMA DHAMA DHYANA PARAMITAPUJE HUM HUM PHAT (OM Yang Maha Tahu Semua, Yang Memurnikan Semua Kejahatan, Nyalakan, Nyalakan, Penyembahan Dari Kesempurnaan Meditasi HUM HUM PHAT)
Itu adalah 'Mantra dari Dewi Dupa (dhupaya Mantrah)'.
OM SARVAVID SARVA DURGATI PARISODHANE KLESA-UPAKLESACHEDANA PUSPAVILOKINI PRAJNA PARAMITAPUJE TRAM HUM PHAT (OM Yang Maha Tahu Semua, Yang Memurnikan Semua Takdir Jahat, Penghancur Kekotoran Utama Dan Kecil, Yang Melihat Bunga, Penyembahan Dari Kesempurnaan Kebijaksanaan TRAM HUM PHAT)
Itu adalah 'Mantra dari Dewi Bunga (Puspaya Mantrah)'.
OM SARVAVID SARVA APAYA VISODHANI JNANA-ALOKAKARA PRANIDHANA PARAMITAPUJE HRIH HUM PHAT (OM Yang Maha Tahu Semua, Yang Memurnikan Semua Kejahatan, Penghasil Wawasan Pengetahuan, Penyembahan Dari Kesempurnaan Cita-Cita HRIH HUM PHAT)
Itu adalah 'Mantra dari Dewi Lampu (Dipaya Mantrah)'.
OM SARVAVID SARVA APAYA GANDHAVINASANI VAJRA-GANDHA UPAYA PARAMITAPUJE AH HUM PHAT (OM Yang Maha Tahu Semua, Yang Menghancurkan Semua Bau Jahat, sang Wangi Vajra, Penyembahan Dari Kesempurnaan Cara AH HUM PHAT)
Itu adalah 'Mantra Wewangian (Gandhaya Mantrah)'.
Mantra Dari Empat Penjaga GerbangOM SARVAVID SARVA NARAKAGATI AKARSANI HUM JAH PHAT (OM Yang Maha Tahu Semua, Sang Pembangkit Dari Semua Gerbang Neraka HUM JAH PHAT)
Itu adalah 'Mantra dari sang Pengait Vajra (Vajrankusasya Mantrah)'.
OM SARVAVID SARVA NARAKA-UDDHARANI HUM HUM PHAT (OM Yang Maha Tahu Semua, Sang Penyelamat Dari Semua Neraka HUM HUM PHAT)
Itu adalah 'Mantra dari sang Tali Jerat Vajra (Vajrapasasya Mantrah)'.
OM SARVAVID SARVA APAYA-BANDHANAMOCANI HUM VAM PHAT (OM Yang Maha Tahu Semua, Sang Pengantar Dari Ikatan Dari Semua Kejahatan HUM VAM PHAT)
Itu adalah 'Mantra dari sang Rantai Vajra (Vajrasphotasya Mantrah)'.
OM SARVAVID SARVA APAYA-GATIGAHANAVISODHANE HUM HOH PHAT (OM Yang Maha Tahu Semua, Yang Memurnikan Kegelapan Yang Tidak Bisa Ditembus Dari Semua Takdir Jahat HUM HOH PHAT)
Itu adalah 'Mantra dari sang Penembus Vajra (Vajravesasya Mantrah)'.
Mantra Dari Enam Belas BodhisattvaOM MAITREYA HARANAYA SVAHA (OM Berseru Kepada Sang Pembawa Kebajikan)
Itu adalah 'Mantra dari Maitreya (Maitreyasya Mantrah)'.
OM AMOGHE AMOGHADARSINI HUM (OM Yang Mutlak Sempurna, Pelihat Yang Mutlak Sempurna HUM)
Itu adalah Mantra dari Amoghadarsin.
OM SARVA APAYAM JAHAM SARVA APAYAVISODHANE HUM (OM Penghancur Semua Kejahatan, Yang Memurnikan Dari Semua Kejahatan HUM)
Itu adalah Mantra dari Sarvapayajaha.
OM SARVASOKATAMONIRGHATANAMATI HUM (OM Pikiran Menghapus Semua Kegelapan Dari Kesedihan HUM)
Itu adalah Mantra dari Sarvasokatamonirghatanamati.
OM GANDHAHASTINI HUM (OM Gajah Yang Agung HUM)
Itu adalah Mantra dari Gandhahasti.
OM SURAMGAME HUM (OM Pelaku Pahlawan Yang Gagah HUM)
Itu adalah Mantra dari Suramgama.
OM GAGANE GAGANALOCANE HUM (OM Surga, Surga Cahaya HUM)
Itu adalah Mantra dari Gaganaganja.
OM JNANAKETU JNANAVATI HUM (OM Yang Cerdas, Yang Memiliki Pengetahuan HUM)
Itu adalah Mantra dari Jnanaketu.
OM AMRTAPRABHE AMRTAVATI HUM (OM Pancaran Nektar Abadi, Pemilik Nektar Abadi HUM)
Itu adalah Mantra dari Amraprabha.
OM CANDRASTHE CANDRAVYAVALOKINI HUM SVAHA (OM Tempat Tinggal Dari Bulan, Berseru Kepada Sang Pelihat Bulan HUM)
Itu adalah Mantra dari Candraprabha.
OM BHADRAVATI BHADRAPALE SVAHA (OM Yang Menguntungkan, Sang Pelindung Dari Yang Beruntung SVAHA)
Itu adalah Mantra dari Bhadrapala.
OM JALINI MAHA JALINI HUM (OM Pola Perhiasan, Pola Perhiasa Besar (Dari Cahaya) HUM)
Itu adalah Mantra dari Jaliniprabha.
OM Vajragarbhe Hum (OM Intisari Vajra HUM)
Itu adalah Mantra dari Vajragarbha.
OM AKSAYE HUM HUM AKSAYAKARMAVARANAVISODHANI SVAHA (OM Yang Tidak Bisa Rusak HUM HUM, Berseru Kepada Sang Penghapus Yang Tidak Bisa Rusak Dari Halangan Karma)
Itu adalah Mantra dari Aksayamati.
OM PRATIBHANE PRATIBHANAKUTE SVAHA (OM Sang Keberanian, Berseru Kepada Sang Keberanian Yang Paling Utama)
Itu adalah Mantra dari Pratibhanakuta.
OM SAMANTABHADRE HUM (OM Sang Kebajikan Semesta HUM)
Itu adalah Mantra dari Samantabhadra.
Ini adalah Mantra dari Bodhisattva dari Kalpa yang baik. Orang harus membacanya dalam urutan yang betul (ete bahdrakalpikasya bodhisattvasya mantram yathakramam uccarayet).
OM VAJRA AKSOBHYA HUM Dia yang bermeditasi setiap hari pada dini hari dengan keteraturan dan bertindak di dalam kesesuaian dengan tantra seperti yang diajarkan itu, mengikuti di dalam urutan proses dari hasil itu, dan membuat usaha untuk menghasilkan 'Yoga Dewata tertinggi dengan tiga tahap Samadhi-nya (devatayogam samadhitrayam uttamam)', orang yang seperti demikian itu berhasil dalam melenyapkan semua takdir jahat.
Selanjutnya Dewa Indra, karena ini adalah Guhya Hrdaya dari sang Tathagata Sarvadurgatiparisodhanatejoraja, jika ada putra dari yang keluarga yang baik (kulaputra) atau putri dari keluarga yang baik (kuladuhita) mendengar hanya Namanya, menyimpannya dalam hati dan mengucapkannya, dan jika dia menulisnya dan mengikatnya pada atas jambul kepala atau di lengan atau di sekitar leher, maka delapan kematian yang sebelum waktunya atau bentuk-bentuk mimpi yang berhubungan dengan kematian atau semua tanda dari takdir jahat tidak muncul dalam hidup ini bahkan di dalam mimpi. Siapapun mungkin mereka, yang memasuki Mandala dengan cara yang benar, yang di abhiseka di dalamnya, mengucapkan Hrdaya itu dan bermeditasi pada makna dari Mantra itu, sama sekali tidak perlu untuk dikatakan, apapun mungkin dosa mereka, tiada kemalangan dari jenis apapun yang akan mendekati mereka, maupun juga tidak mereka akan jatuh kedalam takdir jahat.
Jasad apapun dari laki-laki, perempuan, dewa, naga, yaksa, raksasa, preta, binatang, mereka yang didalam neraka dan seterusnya adalah ter-abhiseka setelah ditempatkan di dalam Mandala itu, bahkan jika mereka telah dilahirkan kembali di dalam neraka, mereka secara seketika itu juga terbebas dan dilahirkan kembali di dalam perkumpulan majelis para Dewa. Setelah dilahirkan kembali disana, mereka memberikan perhatian pada ajaran-ajaran yang penting dari semua Tathagata.Mereka juga menjadi 'Avaivartika (Yang Tidak Kembali Lagi & Keadaan tanpa kemunduran)'; Perkembangan kemajuan mereka adalah pasti; Mereka dilahirkan di dalam keluarga dari semua Tathagata. Semua halangan terhapuskan dan mereka mengalami kebahagiaan di dalam keluarga dari semua Tathagata atau didalam perkumpulan majelis para Dewa atau pada suatu tempat yang lainnya. Dewa Indra, singkatnya, mereka mengalami semua manfaat dan kebahagiaan dari dunia ini dan dunia diatas.
Kemudian Dewa Indra melakukan pradaksina kepada sang Bhagavan sama seperti sebelumnya, menyembah-Nya dan berkata : Bhagavan, jelaskanlah Ajaran itu demi mencapai secara mudah pencapaian dari Anuttara Samyaksambodhi agar untuk membawa manfaat dan kebahagiaan pada mereka yang tertundukkan pada kekuatan dari semua takdir jahat, dan sesuai dengan keberadaan hidup mereka untuk memutar balekkan arah mereka pada semua makhluk hidup dari takdir-takdir jahat.
Kemudian Bhagavan Sakyamuni memasuki keadaan dari pemusatan pikiran Samadhi yang bernama 'Vajra Dari Pengetahuan Yang Menghapuskan Semua Takdir Jahat (Sarvadurgatiparisodhanajnanavajra nama samadhim)', dan menjelaskan Mandala yang dikenal sebagai 'Sarva Tathagata Sarva Durgati Parisodhana Tejo Raja'.
Sang Penguasa Sakya menjelaskan secara terperinci cara dari pembangkitannya (tatsadhanam sakyanathena bhasitam).
Pertama, sang Yogin duduk diatas tempat duduk yang lembut dan yang nyaman di dalam tempat yang sunyi dan yang sesuai. Dengan menggambar 'Lingkaran Yang Berwangi Sedap (Sugandhena Mandalam)', dia harus menyembah dengan lima persembahan. Kemudian setelah melihat ketiadaan diri dari semua dharma (tatah sarvadharmanairatmyam bhavayitva), dia harus membayangkan dirinya sendiri sebagai Vajrajvalanalarka dengan cara dari huruf 'HUM' (atmanam humkarena vajrajvalanalarkam bhavayet);
Dengan cara dari huruf 'HRIH' (dia membayangkan) sebuah bunga teratai didalam tenggorokan lehernya;
Dengan cara dari huruf 'A' sebuah Lingkaran Bulan (candra mandalam) ada di atas daun bunganya;
Dengan cara dari huruf 'HUM' sebuah Vajra berujung lima (pancasucikavajram) ada di atas puncaknya.
Dia mengucapkan : '
VAJRA JIHVETI (Lidah Vajra)';
Vajra itu larut kedalam lidahnya dan dia menjadi Lidah Vajra.
Dia akan mampu untuk mengucapkan Mantra.
(Begitu juga ada timbul) sebuah lingkaran bulan (candra mandalam) diantara tangannya dari huruf putih 'A' dan diatas puncaknya sebuah Vajra lima ujung dari huruf 'HUM'.
Vajra itu larut kedalam telapak-telapak tangannya dan dia menjadi diberkahi dengan tangan Vajra (Vajrahasto).
Dia akan mampu untuk membuat semua Mudra.
Kemudian dia harus membayangkan rombongan penjaga. Dia mengucapkan : '
OM GRHNA VAJRASAMAYE HUM VAM (OM Genggam Janji Vajra HUM VAM)'. Dia harus membuat (sikap tubuh dari) Terintiri yang penuh murka (iti bruvan krodhaterintirim badhniyat). Dengan membuat Ikatan Vajra di dalam telapak tangannya, dia harus meliputi itu dengan pikirannya penuh murka, menimbulkan dengan tegas Terintiri yang penuh murka dengan jempol Vajra.
Kemudian duduk di dalam sikap tubuh setengah Vajra dan membuat (sikap dari) Vajra-Terintiri, dia akan memperoleh Abhiseka dari Kalung Karangan Bunga Vajra (vajramalabhiseka). Dia mengucapkan : '
OM VAJRAJVALANALARKA HUM' sucikan saya. Membuat Ikatan Vajra, Dia harus mempertahankan jari-jari jempolnya naik-tegak dan secara dekat bergabung bersama-sama diatasnya. (Ini adalah sikap dari) Vajra-Terintiri. Dia mengucapkan :
OM TUM. Setelah secara demikian itu mempersenjatai dirinya sendiri dengan baju baja pelindung dari dua Huruf ini, Dia harus berseru : '
OM VAJRAJVALANALARKA HUM'. Menempatkan kepalan tangan kiri Vajra berbentuk tinju pada dada (daerah jantung) dan melambaikan kepalan tangan kanan Vajra berbentuk tinju, Dia akan menghancurkan semua penghalang.
Selanjutnya, Dia harus membakar penghalang-penghalang itu dengan menerapkan sikap dari Vajranala. Dia harus berseru : '
OM VAJRANALA HANA DAHA PACA MATHA BHANJA RANA HUM PHAT (OM VAJRANALA Bunuh, Bakar, Makan, Goncang, Patahkan, Lawan HUM PHAT)'. Sikap dari Vajranala Mudra adalah Jari Jempol Vajra naik tegak di tengah-tengah dari Jari-Jari yang berkobar meliputi di dalam ikatan Vajra.
Selanjutnya, Dia mengucapkan : '
VAJRANETRI BANDHA SARVAVIGHNAN (Vajranetri ikat semua penghalang)'. Dia menerapkan Mudra itu dan mengikat semua penghalang. Dia membuat 'ikatan Vajra (vajrabandham)', merentangkan jari-jari jempol dan mempertahankannya sebanding. Ini adalah sikap Mudra dari Vajranetri.
Menempatkan ikatan Vajra yang terulur di atas permukaan tanah, Dia harus mengikat dibawah. Dia mengucapkan : '
OM VAJRA DRDHO ME BHAVA RAKSA SARVAN SVAHA (OM Vajra Jadilah Teguh Untuk Saya, Lindungilah Semua. SVAHA)'.
Menerapkan sikap Mudra dari Vajrabhairavanetra, Dia harus mengikat ke atas. Dia mengucapkan : '
OM HULU HULU HUM PHAT'. Mengikat kepalan tangan berbentuk tinju Vajra dan melambaikannya seperti batang kayu yang menyala, Dia harus mempertahankannya diatas kepala dengan jari-jari telunjuk dibuat menjadi pengait. Ini adalah Mudra dari Vajrabhairavanetra.
Sekali lagi dengan cara sikap dari Vajrayaksa dia harus membuat Mudra dibawah, mengucapkan :
OM VAJRA YAKSA HUM, sikap dari Vajrayaksa adalah adalah bentuk dari Vajra-anjali dengan jempol-jempol terulur dan jari-jari telunjuk menonjol seperti gading.
Dengan sikap Mudra dari Vajrosnisa dia harus mengikat penjuru timur. Dia mengucapkan :
OM DRUM BANDHA HAM atau hanya
DRUM. Dia harus menempatkan kepalan tangan berbentuk tinju Vajra (vajramustidvayam) diatas Mahkota dari kepalanya yang menunduk dengan jari-jari kelingking terhubung bersama-sama seperti rantai dan jari-jari telunjuk dibuat menjadi menunjuk. Ini adalah Mudra dari Vajrosnisa.
Sekali lagi dia harus mengikat penjuru arah yang sama dengan menerapkan sikap dari Vajrapasa. Dia mengucapkan :
HUM VAJRA PASA HRIH. Dia harus membuat ikatan dengan lengan melalui cara dari kepalan tangan berbentuk tinju Vajra. Ini adalah Mudra dari Vajrapasa.
Dia harus mengikat penjuru barat dengan cara dari Vajrapataka. Dia mengucapkan :
OM VAJRA PATAKA PATAMGINI RATETI. Sikap dari Vajrapataka adalah ikatan Vajra dimana jempol-jempol di silangkan, jari-jari telunjuk ditempatkan bersama-sama dan kemudian dipisahkan, dan jari-jari kelingking dibuat seperti bendera.
Dia harus menghancurkan halangan dibawah dan diatas di dalam ruang tempat tinggal dan di dalam tengah-tengah ruang tempat tinggal.
Dia harus mengikat penjuru utara dengan cara dari Vajrakali. Dia mengucapkan :
HRIH VAJRA KALI RUT MAT. Mudra dari Vajrakali adalah Mudra dari Vajrayaksa dengan rapat tempatkan di 'hati (di tengah dada)'.
Dengan Vajrasikhara dia harus mengikat penjuru selatan. Dia mengucapkan :
OM VAJRA SIKHARA RUT MAT. Sikap dari Vajrasikhara dibuat dengan kepalan tangan tinju Vajra berbentuk seperti bukit kecil melengkung.
Dia mengikat Mandala dengan cara dari sikap Vajrakarma. Dia membuat pagar dinding demikian. Dia mengucapkan :
HUM VAJRA KARMA.
Pagar sebelah dalam dibuat dengan cara dari Vajrahumkara, dengan mengucapkan :
HUM. Dia mengikat kepalan tangan berbentuk tinju Vajra dan membemtuk Vajra dengan lengannya; Jari-jari kelingking dia buat menjadi pengait, dan mengangkat jari-jari telunjuk mejadi menunjuk dikenal sebagai Trilokyavijaya (Menang Atas Tiga Dunia). Ini adalah sikap dari Vajrahumkara.
Sikap dari Vajrakarma adalah sama seperti tadi kecuali untuk membentuk Vajra dengan jari-jari telunjuk dan jari-jari tengah. Dengan menerapkan ikatan Vajra dia harus membuat jaringan Vajra. Dia mengucapkan :
VAJRA BANDHA VAM.
SARVA DURGATI PARISODHANA RAJA MANDALASAKYA MUNI VAJRADHARA MAHA TANTRA RAJA Kemudian dengan Mudra dari Vajracakra dia harus menyebabkan timbul dihadapan dia Mandala Sarva Durgati Parisodhana. Dia mengucapkan :
OM VAJRA VIDYA VAJRA CAKRA HUM. Membuat ikatan kepalan tangan berbentuk tinju Vajra dia membuat ikatan Vajra dengan jari telunjuk dan jari kelingking. Ini dikenal sebagai Vajracakra, sang Penghasil dari semua Mandala. Penonjolan dari semua Mandala terjadi melalui gerak isyarat sikap ini dalam pradaksina dalam semua penjuru arah. Mempertahankan itu menghadap wajahnya dan menatapnya dia membaca delapan kali Mantra Vajracakra. Dengan cara itu dia memperoleh jalan masuk ke semua Mandala. Membayangkan Mandala itu seolah-olah sungguh nyata dia menyembahnya dengan bunga-bunga dan lain-lain. Membuat sujud dalam semua penjuru arah dan menyentuh permukaan lantai dengan lima bagian dari tubuhnya, dia mengucapkan :
OM SARVAVID KAYAVAKCITTAPRANAMENA VAJRABANDHANAM KAROMITI (OM Maha Tahu Semua, Saya Membuat Ikatan Vajra Dengan Penyembahan Dari Tubuh, Ucapan, Pikiran.)
Dia harus membuat empat penyembahan dalam cara berikut : Dia harus membungkuk kearah penjuru timur dengan seluruh tubuhnya berbaring membujur di dalam sikap tubuh Vajra-anjali. Dia mengucapkan :
OM SARVAVID PUJA-UPASTHANAYA-ATMANAM NIRYATAYAMI SARVA TATHAGATA VAJRASATTVA-ADHITISTHASVA MAM (OM Maha Tahu Semua Saya Mempersembahkan Diri Saya Untuk Pelayanan Dari Penyembahan Semua Tathagata Vajrasattva Memberi Kuasa Kepada Saya.)
Bangun, dia menempatkan Vajra-anjali ke hatinya, menyentuh permukaan lantai dengan dahinya, dia harus membungkuk kearah penjuru selatan. Dia mengucapkan :
OM SARVAVID PUJA-ABHISEKAYA-ATMANAM NIRYATAYAMI SARVA TATHAGATA VAJRARATNA-ABHISINCA MAM (OM Maha Tahu Semua Saya Mempersembahkan Diri Saya Untuk Penyucian Dari Penyembahan VAJRARATNA Dari Semua Tathagata Menyucikan Saya.)
Bangun, dia harus membungkuk ke arah penjuru barat dengan Vajra-anjali ditempatkan diatas kepalanya dan menyentuh permukaan lantai dengan wajahnya dia mengucapkan :
OM SARVAVID PUJAPRAVARTANAYA-ATMANAM NIRYATAYAMI SARVA TATHAGATA VAJRADHARMA PRAVARTAYA MAM (OM Maha Tahu Semua Saya Mempersembahkan Diri Saya Untuk Kemajuan Dari Penyembahan VAJRADHARMA Dari Semua Tathagata Mengangkat Saya.)
Bangun, dia menurunkan Vajra-anjali dari kepalanya dan menempatkannya di hatinya dia harus membungkuk kearah penjuru utara, dengan mengucapkan :
OM SARVAVID PUJA-KARMANA ATMANAM NIRYATAYAMI SARVA TATHAGATA VAJRAKARMA KURUSVA MAM (OM Maha Tahu Semua Saya Mempersembahkan Diri Saya Untuk Tindakan Dari Penyembahan VAJRAKARMA Dari Semua Tathagata Menggerakkan Saya.)
Dengan berlutut di atas permukaan lantai/tanah, dan membuat sikap Vajra-anjali di hatinya/tengah dadanya, dia harus mengakui semua kesalahannya (janumandaladvayam prthivyam pratisthapya vajranjalim hrdi krtva sarvapapam pratidesayet) :
"Semoga saya diingat oleh semua Buddha dan Bodhisattva, oleh semua Dewata dari Mudra, Mantra, Vidya, yang tinggal berdiam di dalam keluarga Tathagata, Vajra, Mani, Padma dan Karma. Saya, dari Vajra demikian ini dan itu, mengakui semua kesalahan di dalam kehadiran dari semua Buddha dan Bodhisattva, di dalam kehadiran dari semua Dewata dari dari Mudra, Mantra, Vidya, yang tinggal berdiam di dalam keluarga Tathagata, Vajra, Mani, Padma dan Karma. Saya akan sepenuhnya menikmati semua pahala kebajikan dari semua Buddha dari masa lampau, masa sekarang dan masa depan, yang tinggal berdiam di dalam sepuluh penjuru arah, dan dari para Bodhisattva, Pratyekabuddha, Arya, Sravaka, Mereka yang suci, Mereka yang telah menyelesaikan, dan dari semua perkumpulan majelis para makhluk hidup. Saya memohon semua Bhagavan Buddha di dalam sepuluh penjuru arah yang belum menggerakkan Roda Dharma untuk menggerakkannya. Saya memohon para Bhagavan Buddha di dalam sepuluh penjuru arah yang menginginkan penyempurnaan terakhir tidak masuk ke parinirvana.
(samanvaharantu mam dasasu diksu sarvabuddhabodhisattvah sarvatathagatavajramanipadmakarmakulavasthitas ca sarvamudramantravidyadevata aham amukavajro dasasu diksu sarvabuddhabodhisattvanam puratah sarvatathagatavajramanipadmakarmakulavasthitanam sarvamudramantravidyadevatanam ca puratah sarvapapam pratidesayami vistarena dasasu diksu atitanagatapratyutpannanam sarvabuddhabodhisattvapratyekabuddharyasravakasamyaggatasamyakpratipannanam sarvasattvanikayanan ca sarvapunyam anumodayami dasasu diksu sarvabuddhan bhagavatah apravartitadharmacakran adhyese dharmacakrapravartanaya dasasu diksu sarvabuddhan bhagavatah parinirvatukaman yace'parinirvanaya.)"
Kemudian membuat Puspa Mudra (sikap mengikat simbol bunga) dia harus mengucapkan :
OM SARVAVID PUSPA PUJA MEGHA SAMUDRA SPHARANA SAMAYE HUM (OM Maha Tahu Semua Kejadian Serentak Dari Hembusan Lautan Awan Dari Penyembahan Bunga HUM).
Membuat Dhupa Mudra (sikap mengikat simbol dupa) dia harus mengucapkan :
OM SARVAVID DHUPA PUJA MEGHA SAMUDRA SPHARANA SAMAYE HUM (OM Maha Tahu Semua Kejadian Serentak Dari Hembusan Lautan Awan Dari Penyembahan Dupa HUM).
Membuat Dipa Mudra (sikap mengikat simbol lampu) dia harus mengucapkan :
OM SARVAVID ALOKA PUJA MEGHA SAMUDRA SPHARANA SAMAYE HUM (OM Maha Tahu Semua Kejadian Serentak Dari Hembusan Lautan Awan Dari Penyembahan Cahaya HUM).
Membuat Gandha Mudra (sikap mengikat simbol lampu) dia harus mengucapkan :
OM SARVAVID GANDHA PUJA MEGHA SAMUDRA SPHARANA SAMAYE HUM (OM Maha Tahu Semua Kejadian Serentak Dari Hembusan Lautan Awan Dari Penyembahan Wewangian HUM).
Dengan membuat Samputa-Anjali (menggabungkan bersama-sama tangan yang membentuk cangkir) dia harus mengucapkan :
OM SARVAVID BODHYANGARATNALAMKARA PUJA MEGHA SAMUDRA SPHARANA SAMAYE HUM (OM Maha Tahu Semua Kejadian Serentak Dari Hembusan Lautan Awan Dari Penyembahan Dengan Perhiasan Permata Dari Faktor-Faktor Pencerahan HUM).
OM SARVAVID HASYALASYARATIKRIDASAUKHYA ANUTTARA PUJA MEGHA SAMUDRA SPHARANA SAMAYE HUM (OM Maha Tahu Semua Kejadian Serentak Dari Hembusan Lautan Awan Dari Penyembahan Tiada Tanding Dengan Tertawa, Kecintaan Bermain, Gairah, Bermain-main, Dan Kebahagiaan HUM).
OM SARVAVID ANUTTARABODHILAMKARAVASTRA PUJA MEGHA SAMUDRA SPHARANA SAMAYE HUM (OM Maha Tahu Semua Kejadian Serentak Dari Hembusan Lautan Awan Dari Penyembahan Dengan Perhiasan Pita Dari Pencerahan Tiada Tanding HUM).
Kemudian mengingat semua kesedihan dari samsara seperti yang dialami semua makhluk hidup dia harus membuat Karma Mudra dari sang Bhagavato Vajrasattva. Dengan kekuatan dari belas kasihan dia harus membangkitkan Bodhicitta demi pembebasan semua makhluk hidup, untuk menyeberangkan mereka yang belum menyeberang (lautan samsara), untuk pembebasan mereka yang belum terbebaskan, untuk dorongan semangat bagi mereka yang malas, untuk pembebasan bagi mereka yang belum terlepaskan, dan untuk menyelamatkan seluruh alam makhluk hidup dari lautan samsara. Dia mengucapkan :
OM SARVAVID VAJRA BODHICITTA PUJA MEGHA SAMUDRA SPHARANA SAMAYE HUM (OM Maha Tahu Semua Kejadian Serentak Dari Hembusan Lautan Awan Dari Penyembahan Dari Pikiran Pencerahan Vajra HUM).
Membuat Lasya Mudra, dia harus mengucapkan : "Semoga semua makhluk hidup disediakan dengan semua pertolongan dan dengan semua pencapaian yang diperoleh hanya dengan keinginan."
OM SARVAVID MAHA VAJRA-UDBHAVA DANA PARAMITA PUJA MEGHA SAMUDRA SPHARANA SAMAYE HUM (OM Maha Tahu Semua Kejadian Serentak Dari Hembusan Lautan Awan Dari Penyembahan Kelahiran Vajra Besar Dari Kesempurnaan Memberi HUM).
Membuat Mala Mudra, dia harus mengucapkan : "Semoga semua makhluk hidup menjadi bebas dari semua kurungan Karma dari tubuh, ucapan, dan pikiran yang tidak menguntungkan. Semoga mereka diberkahi dengan semua kondisi Karma dari tubuh, ucapan, dan pikiran yang menguntungkan."
OM SARVAVID ANUTTARA MAHA BODHYAHARASILA PARAMITA PUJA MEGHA SAMUDRA SPHARANA SAMAYE HUM (OM Maha Tahu Semua Kejadian Serentak Dari Hembusan Lautan Awan Dari Penyembahan Dari Kesempurnaan Moral Yang Menyebabkan Pencerahan Besar Tiada Tanding HUM).
Membuat Gita Mudra, dia harus mengucapkan : "Semoga semua makhluk hidup memiliki tubuh yang diberkahi dengan tanda-tanda keberuntungan yang utama dan yang kecil, dan semoga mereka selalu terbebas dari ketakutan dan kebencian berkenaan dengan satu sama lain, memperlihatkan kesenangan mereka di dalam hati dan mata, dan menjadi penuh perhatian pada Dharma."
OM SARVAVID ANUTTARA MAHA DHARMAVABODHAKSANTI PARAMITA PUJA MEGHA SAMUDRA SPHARANA SAMAYE HUM (OM Maha Tahu Semua Kejadian Serentak Dari Hembusan Lautan Awan Dari Penyembahan Dari Kesempurnaan Kesabaran Yang Menyiagakan Orang Kepada Dharma Besar Yang Tiada Tanding HUM).
Membuat Nrtya Mudra, dia harus mengucapkan : "Semoga semua makhluk hidup memulai pada praktek Bodhisattva, berkonsentrasi pada keadaan dari pencerahan Buddha (buddhatatvaparayana), mematuhi dengan penuh semangat bahwa tidak meninggalkan samsara."
OM SARVAVID SAMSARAPARITYAGANUTTARA VIRYA PARAMITA PUJA MEGHA SAMUDRA SPHARANA SAMAYE HUM (OM Maha Tahu Semua Kejadian Serentak Dari Hembusan Lautan Awan Dari Penyembahan Dari Kesempurnaan Kekuatan Semangat Yang Tiada Tanding Yang Tidak Meninggalkan Samsara HUM).
Membuat Puspa Mudra, dia harus mengucapkan : "Semoga semua makhluk hidup menjadi terbebas dari semua kekotoran yang utama dan yang kecil. Semoga mereka sempurna dalam setiap meditasi, pembebasan, konsentrasi, pencapaian, pengetahuan spontan, pembelajaran, dan kekuatan."
OM SARVAVID ANUTTARASAUKHYAVIHARA DHYANA PARAMITA PUJA MEGHA SAMUDRA SPHARANA SAMAYE HUM (OM Maha Tahu Semua Kejadian Serentak Dari Hembusan Lautan Awan Dari Penyembahan Dari Kesempurnaan Dari Meditasi, Tempat Tinggal Dari Kebahagiaan Yang Tiada Tanding HUM).
Membuat Dhupa Mudra, dia harus mengucapkan : "Semoga semua makhluk hidup menjadi diberkahi dengan kebijaksanaan dan pengetahuan tentang dunia ini dan dunia diatas, menyelesaikan dengan baik didalam empat pemahaman jitu, terpelajar di dalam semua sila dan pekerjaan, terlatih di dalam seni, yoga, karakter yang baik, dan cara rahasia, melihat intisari, diberkahi dengan pengetahuan yang menghancurkan semua penghalang yang kotor dan penghalang pengetahuan."
OM SARVAVID ANUTTARAKLESACHEDASARVADHARMASAMANTA JNANA PARAMITA PUJA MEGHA SAMUDRA SPHARANA SAMAYE HUM (OM Maha Tahu Semua Kejadian Serentak Dari Hembusan Lautan Awan Dari Penyembahan Dari Kesempurnaan Tiada Tanding Dari Kebijaksanaan Yang Menghancurkan Kekotoran Pokok HUM).
Membuat Dipa Mudra, dia harus mengucapkan : "Semoga semua makhluk hidup menjadi terbebas dari semua kejahatan."
OM SARVAVID SARVA-APAYA VISODHANI JNANA-ALOKA PRANIDHANA PARAMITA PUJA MEGHA SAMUDRA SPHARANA SAMAYE HUM (OM Maha Tahu Semua Kejadian Serentak Dari Hembusan Lautan Awan Dari Penyembahan Dari Kesempurnaan Dari Cita-Cita, Cahaya Pengetahuan Yang Memurnikan Semua Kejahatan HUM).
Membuat Gandha Mudra, dia harus mengucapkan : "Semoga semua makhluk hidup menjadi terbebas dari semua ketidaktahuan."
OM SARVAVID SARVA-APAYA GANDHAVINASANI VAJRA GANDHA UPAYA PARAMITA PUJA MEGHA SAMUDRA SPHARANA SAMAYE HUM (OM Maha Tahu Semua Kejadian Serentak Dari Hembusan Lautan Awan Dari Penyembahan Wangi Vajra Dari Kesempurnaan Cara-Cara Yang Menghancurkan Semua Wangi Jahat HUM).
Agar untuk menyembah Tubuh dia membaringkan diri dalam kesetiaan di kaki dari semua Tathagata di dalam sepuluh penjuru arah.
OM SARVAVID KAYA NIRYATANA PUJA MEGHA SAMUDRA SPHARANA SAMAYE HUM (OM Maha Tahu Semua Kejadian Serentak Dari Hembusan Lautan Awan Dari Penyembahan Dari Pemberian Dari Tubuh HUM).
Dia menyerahkan dirinya sendiri mempersembahkan nyanyian pujian dalam semua penjuru arah dengan seratus-lidah-mulut (jihvasatamukhena), dengan mengatakan : "Yang Tiada Bandingannya, Yang Tidak Bisa Diguncang, dan sebagainya."
OM SARVAVID VAG NIRYATANA PUJA MEGHA SAMUDRA SPHARANA SAMAYE HUM (OM Maha Tahu Semua Kejadian Serentak Dari Hembusan Lautan Awan Dari Penyembahan Dari Pemberian Dari Ucapan HUM).
Dia membuat permohonan untuk Kesamaan Dharma melalui menerapkan satu maksud dari semua Bodhisattva.
OM SARVAVID CITTA NIRYATANA PUJA MEGHA SAMUDRA SPHARANA SAMAYE HUM (OM Maha Tahu Semua Kejadian Serentak Dari Hembusan Lautan Awan Dari Penyembahan Dari Pemberian Dari Pikiran HUM).
Dia menyerahkan dirinya sendiri dengan mengatakan : "Semua dharma yang sifat alami sejatinya bukan sifat alami adalah dicirikan oleh kekosongan, kurang tanda-tanda, dan tiada keterlibatan."
OM SARVAVID GUHYA NIRYATANA PUJA MEGHA SAMUDRA SPHARANA SAMAYE HUM (OM Maha Tahu Semua Kejadian Serentak Dari Hembusan Lautan Awan Dari Penyembahan Dari Pemberian Dari Rahasia HUM).
AKSOBHYA VAJRADHARA MAHA TANTRA RAJA Setelah menyembah demikian dengan pujian dari dua puluh jenis, dia harus menyerahkan dirinya sendiri :
"Saya mempersembahkan diri saya sendiri kepada semua Buddha dan Bodhisattva. (atmanam sarvabuddhabodhisattvebhyoh niryatayami).
Semoga semua Pelindung yang Maha Pengasih menerima saya selalu dan dimanapun, Mereka menganugerahkan saya pencapaian dari Janji Besar (sarva dasarkalam pratigrhnantu mam mahakarunika natha mahasamayasiddhih ca prayacchantu)."
Kemudian dia harus menyebabkan semua makhluk hidup untuk ikut serta dalam sumber dari kebajikan : "Oleh sumber dari kebajikan, semoga semua makhluk hidup menjadi terbebas dari semua ketidakberuntungan dalam dunia ini dan dunia diatas. Dengan kebahagiaan dan pikiran bersedia yang baik, semoga mereka menjadi Buddha, yang terbaik dari laki-laki. Dengan cara dari sumber kebajikan, semoga saya juga menjadi Buddha, dan mengajar Dharma demi manfaat untuk dunia. Semoga saja juga membebaskan para makhluk hidup yang tertekan oleh banyak penderitaan.
(anena kusalamulena sarvasattvah sarvalaukikalokottara vipattivigata bhavantu, sarvalaukikalokottarasampattisamanvagatas ca bhavantu, sahaiva sukhena sahaiva saumanasyena buddha bhavantu narottama iti, anena caham kusalakarmana bhaveya buddho, na cirena loke desaye dharmam jagato hitaya, mocaye sattvan bahuduhkhapiditan iti.)"
Dia harus membuat sumpah demi pematangan dari Anuttara Samyaksambodhi : "Sama seperti para Penguasa Tiga Kalilipat yang menetapkan kepastian tekad Mereka pada Sambodhi, demikian juga saya membangkitkan pikiran pencerahan tertinggi yang tiada tanding. Saya menyerahkan diri saya dengan teguh pada pembelajaran tiga kalilipat dari moralitas, pengumpulan dari dharma yang berbudi luhur, dan praktek dari tindakan moral yang memberi manfaat pada para makhluk hidup.
(utpadayami paramam bodhicittam anuttaram, yatha traiyadhvikanathah sambodhau krtaniscayah, trividham silasiksan ca kusaladharmasamgraham, sattvartakriyasilan ca pratigrhnamy aham drdham)"
"Dimulai dari sekarang saya akan mengambil sumpah yang muncul dalam penyatuan dengan para Buddha, tiga permata yang tertinggi dan tiada tanding : Buddha, Dharma dan Sangha.
(buddham dharman ca sanghan ca triratnagram anuttaram adyagrena grahisyami samvaram buddhayogajam)"
"Di dalam perkumpulan keluarga besar Vajra, saya akan berpegang pada Guru saya. Dalam kebenaran saya`akan menggenggam Vajra, lonceng, dan Mudra.
(vajraghantan ca mudran ca pratigrhnami tattvatah, acaryan ca grahisyami mahavajrakuloccaye)"
"Di dalam keluarga yang tepat dari Permata besar, tinggal berdiam di dalam janji riang-gembira, saya akan mempersembahkan empat pemberian enam kali setiap hari.
(caturdanam pradasyami satkrtva tu dine dine, maharatnakule yoge samaye ca manorame)"
"Di dalam keluarga yang murni dari Teratai besar, dimana muncul Penerahan besar, saya akan mempelajari Hukum yang bagus dalam bentuk terbuka dan tersembunyinya, dan dalam bentuk kendaraan tiga kalilipatnya.
(saddharmam pratigrhnami bahyam guhyam triyanikam, mahapadmakule suddhe mahabodhisamudbhave)"
"Di dalam perkumpulan keluarga besar Karma, saya akan menerima di dalam kebenaran 'sumpah yang mencakup semua, melaksanakan sebaik yang saya bisa 'tindakan dari penyembahan.
(samvaram sarvasamyuktam pratigrhnami tattvatah, pujakarma yathasaktya mahakarmakuloccaye)''
Setelah membangkitkan 'Pikiran Pencerahan Tertinggi Yang Tiada Tanding (Parama Bodhicitta Anuttara)', sepenuhnya dengan tekun di dalam sumpah melalui perbuatan demi memberi manfaat kepada semua makhluk hidup, saya akan menyeberangkan mereka yang belum menyeberang, membebaskan mereeka yang belum terbebaskan, memulihkan mereka yang butuh pemulihan, dan mendirikan para makhluk hidup di dalam Nirvana.
Kemudian dia harus membayangkan sang Mandala di dalam ruang angkasa sedang disembah oleh para dewa dan yang lainnya. Dia harus menyembahnya dengan lima persembahan. Setelah menyelesaikan penyembahan dengan tepat, dia harus memuji kualitas-kualitas yang baik dari para Buddha.
"Ah Buddha, Ah Buddha Sangat Baik Buddha Yang Perbuatan-Nya Sempurna (aho buddha aho buddha sadhu buddha krtottama)."
"Anda Memurnikan Semua Takdir Jahat Dan Membawa Pencerahan Kepada Semua Makhluk (sarvadurgatim samsodhya sattvanam bodhih prapyate)."
Kemudian dia mengucapkan :
OM VAJRA-ANJALITI;
Dia membuka-membentangkan 'di hati 'katan Vajra (vajrabandhanam hrdaye)' dan mengatakan :
OM SARVAVID VAJRA BANDHA TRAT (OM Maha Tahu Semua Ikatan Vajra TRAT).
Membuat Vajravesa Mudra, dia mengucapkan :
OM TISTHA VAJRA DRDHO ME BHAVA SASVATO ME BHAVA HRDAYAM ME ADHITISTHA SARVA SIDDHIM CA ME PRAYACCHA HUM HA HA HA HA HO (OM Tempat Tinggal Vajra, Jadilah Keras Untuk Saya, Jadilah Abadi Untuk Saya, Berdayakan Hati Saya, Berikan Saya Semua Keberhasilan HUM)
OM VAJRA MUSTI VAMDengan 'mengikat (membentuk sikap tubuh dan jari tangan)' dari Sattvavajri, dia mengucapkan :
OM SARVAVID SODHANE SODHANE SARVA PAPAM APANAYA HUM (OM Maha Tahu Semua, Pemurni Pemurni, Menghapus Semua Dosa HUM). Ini adalah Mantra untuk menarik keluar dosa (papakarsanamantrah).
Dia membuat dengan kokoh ikatan Vajra dan di dalam posisi dari sikap Vajra, dia harus menggerakkannya secara cepat naik keatas. Ini adalah cara terbaik dari pengangkatan mereka yang telah jatuh; Demikian itu dikatakan.
OM SARVAVID SARVA-APAYAVISODHANE MUNI HUM PHAT (OM Maha Tahu Semua, Pemurni Semua Kejahatan, Sang Bijaksana HUM PHAT). Ini adalah Mantra untuk memurnikan semua dosa (papavisodhanamantrah).
Membuat secara kokoh 'ikatan Vajra' dengan jari-jari tengah di tempatkan di wajah dan sisa keempat jari tetap disitu, dia menyebabkan pemusnahan dosa pada seketika itu juga.
OM SARVAVID TRAT HUM (OM Maha Tahu Semua, TRAT HUM). Ini adalah Mantra untuk memusnahkan semua takdir jahat.
Dengan 'mengikat (membentuk sikap tubuh dan jari tangan)' dari Sattvavajri, dia mengucapkan :
OM SARVAVID SARVA-AVARANAVISODHANE MUNI HUM PHAT (OM Maha Tahu Semua, Pemurni Semua Rintangan, Sang Bijaksana HUM PHAT). Ini adalah tanda dari pengangkatan (uddharanalaksanam)
GURU PADMA SAMBHAVA MAHA TANTRA RAJA Selanjutnya 'Lingkaran Bulan (Candra Mandalam)' muncul di dalam tengah pusat dari hati sang Yogin dari huruf
'A' dan diatas nya (Mantra ini) :
OM MUNI MUNI MAHA MUNI SVAHA (OM Sang Bijaksana, Sang Bijaksana, Sang Bijaksana Besar, Serukanlah).
OM NAMAH SARVA DURGATI PARISODHANA RAJAYA TATHAGATAYA ARHATE SAMYAKSAMBUDDHAYA TADYATHA OM SODHANE SODHANE SARVA PAPA VISODHANI SUDDHE VISUDDHE SARVA KARMA-AVARANA VISUDDHE SVAHA (OM Menyembah Hormat Kepada Sang Sarvadurgatiparisodhanaraja, Yang Telah Datang, Yang Suci, Buddha Yang Sempurna, Yakni OM Pelenyap Pelenyap, Pelenyap Semua Dosa, Murni Murni Paling Murni Berkenaan Dengan Penghalang Semua Perbuatan Svaha).
Sarva Durgati Parisodhana Mandala menjadi tercapai melalui cara dari Mantra ini.
Kemudian dengan cara dari Vajrankusa dan (tiga) yang lainnya dia memanggil (para dewata), memimpin mereka (ke tempat mereka), ikat mereka dan menundukkan mereka. Kemudian dengan menyembah Mandala ruang angkasa, dia harus menyebabkannya memasuki Mandala itu di dalam hatinya. Demikian dua Mandala menjadi satu. Dari penyelesaiannya di dalam Yoga, Samaya Mandala menjadi penuh dengan dewatanya. Di dalam tengah pusat dari Mandala itu dia harus membayangkan Sakya Simha dirinya sendiri, muncul di dalam bentuk-rupa dari Cakravartin. Dari huruf
'A' di dalam hati dari Sakyamuni dia harus menvisualisasikan 'lingkaran bulan (candramandalam)' :
OM MUNI MUNI MAHA MUNIYE SVAHA (OM Sang Bijaksana, Sang Bijaksana, Sang Bijaksana Besar, Serukanlah!).
Kemudian dengan 'Vajra Hetu Karma Mudra (Simbol Karma Sebagai Vajra Penyebab)' dia menonjolkan Mandala itu, dan dia mengucapkan :
OM SARVAVID VAJRA CAKRA HUM (OM Maha Tahu Semua, Lingkaran Vajra HUM).
Mengikat sikap dari Sattvavajri dan mengambil kalung karangan bunga dengan dua jari tengah dia harus menggunakan pikirannya, mengucapkan :
SAMAYA HUM.
Dia harus menempatkan kalung karangan bunga diatas kepalanya, mengucapkan :
PRATICCHA VAJRA HOH (Vajra Menerima HOH!).
Selanjutnya dia harus mengikatnya diatas kepalanya, mengucapkan :
OM PRATIGRHNA TVAM IMAM SATTVAM MAHA BALATI (OM Makhluk 'Vajra' Yang Berkekuatan Besar Terima Itu).
Dia harus melepaskan ikatan-wajah, mengucapkan :
OM VAJRASATTVAH SVAYAM TE'DYA CAKSUR UDGHATANATATPARAH, UDGHATAYATI SARVAKSO VAJRACAKSUR ANUTTARAM, HE VAJRA PASYA (OM Vajrasattva Diri Sendiri Buka Hari Ini Mata Anda, Dia Membuka Setiap Mata, Mata Vajra Tiada Tanding, He Vajra, Lihat !).
Dia harus melihat kedalam Maha Mandala itu selama dia melihat Bhagavanta Sakyamuni.
Mengikat sekali lagi (sikap dari) Sattvavajri, dia harus melepaskannya di hati, dan menerapkan kepalan tangan berbentuk tinju Vajra, dia harus memberikan penyucian air dari vas yang di berkati dengan Vajra. Dia mengucapkan :
OM SARVAVID VAJRA-ABHISINCA MAM (OM Maha Tahu Semua, Vajra Sucikan Saya).
Sekali lagi dia harus menyegel dirinya sendiri dengan cara Mudra dari Vajradhatvisvari dan yang lainnya.
OM SARVAVID VAJRADHATVISVARI HUM ABHISINCA MAM (OM Maha Tahu Semua, Vajradhatvisvari HUM, Sucikan Saya).
OM SARVAVID VAJRAVAJRINI HUM ABHISINCA MAM (OM Maha Tahu Semua, Vajravajrini HUM, Sucikan Saya).
OM SARVAVID RATNAVAJRINI HUM ABHISINCA MAM (OM Maha Tahu Semua, Ratnavajrini HUM, Sucikan Saya).
OM SARVAVID DHARMAVAJRINI HUM ABHISINCA MAM (OM Maha Tahu Semua, Dharmavajrini HUM, Sucikan Saya).
OM SARVAVID KARMAVAJRINI HUM ABHISINCA MAM (OM Maha Tahu Semua, Karmavajrini HUM, Sucikan Saya).
OM TUM TUM TUM VAJRA TUSYA HOH (OM TUM TUM TUM Vajra Bergembira HOH).
Diberkahi dengan baju perisai dari dua huruf, dia harus menerima penyucian dari Vajra miliknya sendiri : "Hari ini anda disucikan oleh para Buddha dengan pemberdayaan Vajra. Ini adalah semua keadaan Buddha yang lengkap. Anda harus taat pada itu demi kepentingan dari keberhasilan Vajra. (adyabhisiktas tvam asi buddhair vajrabhisekatah, idam tat sarvabuddhatvam grhna vajrasusiddhaye)"
"
OM VAJRADHIPATI (OM Penguasa Vajra), anda menyucikan tempat tinggal saya, anda adalah Janji Vajra yang oleh pemberdayaan dari nama Vajra. (om vajradhipati tvam abhisincami tistha vajrasamayas tvam vajranamabhisekatah)"
"
OM VAJRASATTVA, anda menyucikan saya, (om vajrasattva tvam abhisincami)"
Ini adalah keadaan semua Buddha yang lengkap, yang bertumpu di dalam tangan dari Vajrasattva. Anda harus mempertahankannya sesuai dengan sumpah yang kuat dari
Vajrapani.
OM SARVA TATHAGATA SIDDHI VAJRA SAMAYA TISTHAISA TVAM DHARAYAMI VAJRASATTVA HI HI HI HI HUM (OM Janji Vajra, Keberhasilan Dari Semua Tathagata, Tinggalah berdiam, Saya mempertahankan Anda, Vajrasattva, HI HI HI HI HUM).
OM SARVAVID VAJRA-ADHISTHANA SAMAYE HUM (OM Maha Tahu Semua, Janji Dari Pemberdayaan Vajra HUM).
Ini adalah Mantra dari Pemberdayaan Diri Sendiri (atmadhisthanamantrah).