Author Topic: Sarva Tathagata Sarva Durgati Parisodhana Mantrayana Abhisamaya Mandala Vidhi Tejo Raja Kalpa Loka L  (Read 1090 times)

ajita

  • Administrator
  • Sr. Member
  • *****
  • Posts: 350
    • View Profile
Di dalam ikatan Vajra, jari kelingking dan jari jempol dibuat menjadi belenggu dan membelok ke atas - Cakravartin Mudra.

Di dalam ikatan Vajra, jari-jari tengah dibentuk sama seperti Vajra, jari-jari telunjuk sama seperti permata, dan jari sisa seolah-olah memancarkan cahaya - Jayosnisa Mudra.

Dalam cara yang sama dia membuat jari-jari telunjuk sama seperti Vajra dan mengikat bersama-sama jari sisa dia harus membentuknya sama seperti Vajra - Vijaya Mudra.

Dia membuat sikap 'mengabulkan (varada)' dengan tangan kanan dan 'tiada takut (abhayada)' dengan tangan kiri - sikap dari Tathagata.

Di dalam ikatan Vajra, dia harus membentuk Vajra dengan jari-jari telunjuk - Vajra Mudra (Vajrasattva).

Selanjutnya dia menarik kedalam jari-jari telunjuk dari tangan kanan - (Sikap dari) Pengait (Vajraraja).

Selanjutnya dia membentuk panah - (Sikap dari) Panah (Vajraraga).

Selanjutnya dia membuat sebuah titik-ujung dengan jempolnya - Sikap dari Sadhumati (Vajrasadhu).

Selanjutnya dia mengikatnya di sambungan tengah - (Sikap dari) Permata (Vajraratna).

Selanjutnya (dia membentuk) jari-jari tengah seolah-olah memancarkan cahaya - (Sikap dari) Cahaya (Vajratejah).

Dia menempatkannya di atas mahkota dari kepala - Ketu Mudra (Simbol puncak dari Vajraketu).

Dia menempatkannya di depan - Vasa Mudra (Simbol ketawa dari Vajrahasa).

Dia membentuk bunga teratai - Sikap dari bunga teratai (Vajradharma).

Selanjutnya dia mengikat jari telunjuk dan jari tengah - (Sikap dari) Pedang (Khadgah Mudra dari Vajratiksna).

Dia membentuknya sama seperti gelang - (Sikap dari) Roda (Cakra Mudra dari Vajrahetu).

Dia menahannya sama seperti daun bunga teratai - (Sikap dari) Lidah (Jihva Mudra dari Vajrabhasa).

Dia mengulur-rentangkan (Mudra tadi) menjadi titik-ujung - (Sikap dari) Visva (Vajrakarma).

Dia mengulur-rentangkan (Mudra tadi) menjadi titik-ujung - (Sikap dari) Raksa (Vajraraksa).

Dia mengikatnya di depan - (Sikap dari) Yaksa (Vajrayaksa).

Dia mengikatnya dengan kuat - (Sikap dari) Mengikat (Bandha Mudra dari Vajrasandhi).

Selanjutnya dia mengikat jari-jari telunjuk - (Sikap dari) Ankusa.

Sama, menunjuk keluar - (Sikap dari) Pasa.

Sama dibuat menjadi ikatan-simpul - (Sikap dari) Sphota.

Dia harus mengayunkannya - (Sikap dari) Tosa.

Mengenai ritual dari bentuk-gambar, dia harus mengatur disini dengan cara berikut, dia harus hanya menggambar bentuk-gambar dari Bhagavan Trailokyavijaya atau dia harus menggambar-Nya di dalam bentuk dari Mandala-Nya. Dia harus menyembahnya dengan bunga-bunga dan seterusnya. Setelah demikian menyembah di depan-Nya seratus ribu kali dia harus melaksanakan semua ritual itu.



Vajrapani Mandala

Vajrankusa Bodhisattva Mahasattva

Dharani Yang Diucapkan Vajrapani


Kemudian Brahma, Sakra dan para dewa yang lainnya menyapa sang Bhagavan dalam kata-kata ini : 'Kami memohon Anda (untuk menjelaskan cara yang mana orang mampu untuk memperoleh kehidupan panjang), Guhyakadipati, Tuan tolong jelaskanlah itu demi kebaikan, manfaat, kebahagiaan dan umur panjang bagi mereka yang berumur pendek dan yang keberuntungannya terbatas.'

Bhagavan Vajrapani menggembirakan mereka dengan berkata 'Bagus', melihat kedalam Mandala dari perkumpulan majelis besar yang dipimpin oleh Sakya dan Brahma. (Dia berkata : ) 'Bagus, bagus, para dewa yang dipimpin oleh Sakra, semangat besar seperti itu yang anda perlihatkan adalah sangat unggul; Tempatkan itu menjadi hasil yang bagus dan Saya akan menjelaskan.'

Sekarang sang Bhagavan Vajrapani memasuki keadaan dari konsentrasi yang bernama "Vajra Yang Adalah Sumber Yang Menghasilkan Semua Umur Panjang (Sarvamitayus-spharana-sambhava-vajra nama samadhim)". Dia mengeluarkan dari 'hati (hrdaya)'-Nya  Hrdaya dari semua Tathagata yang bernama "Meningkatkan Umur Panjang, Kebajikan Dan Pengetahuan (Aparimitayuhpunyajnanasambharavardhanam nama sarvatathagata hrdayam)":

OM PUNYE PUNYE MAHA PUNYE APARIMITA-AYUHPUNYE JNANASAMBHARA-UPACAYA-KARINI SVAHA (OM Jasa-kebajikan, Jasa-kebajikan, Jasa-kebajikan Besar, Penghasil Pertumbuhan Dari Umur Panjang, Jasa-kebajikan Dan Pengetahuan SVAHA).

Dengan hanya mengucapkan Dharani yang sangat penting dari semua Tathagata ini, semua kejahatan dilenyapkan. Semua makhluk hidup yang terlahir di neraka, diantara hantu kelaparan dan binatang mengetahui bahwa mereka terbebaskan. Semua daerah dari dunia itu diterangi, dan dengan terterangi, mereka melaksanakan perbuatan dua belas Buddha dan demikian memasuki "Huruf Dharma Yang Adalah Hati Dari Semua Tathagata (sarvatathagatahrdayadharmakare)".

Lagi, sang Bhagavan Vajrapani memasuki keadaan dari konsentrasi yang bernama "Penghasil Sinar Dari Kehidupan Vajra Yang Tidak Terbatas (Amitayurvajraprabhakari nama samadhim)". Dia mengucapkan Dharani yang penting ini yang bernama "Kehidupan Vajra Dari Semua Tathagata (Sarvatathagatayurvajra nama hrdayadharani)":

OM AMRTE AMRTE AMRTODBHAVE AMRTA-SAMBHAVE AMRTA-VIKRANTE AMRTA-VIKRANTA-GAMINI SARVA-KARMA-KLESA-KSAYAM KARI SVAHA (OM Nektar-abadi, Nektar-abadi, Sang Asal Dari Nektar-abadi, Sang Pemberani Dari Nektar-abadi, Pengejar Pemberani Pada Nektar-abadi, Pelenyap Semua Kekotoran Batin SVAHA).

Dengan hanya mengucapkannya, kesedihan semua makhluk hidup ditenangkan.

Lagi, sang Bhagavan memasuki keadaan dari konsentrasi yang bernama "Penghancuran Dari Halangan Yang Tidak Terkalahkan (Amoghavaranavinasani nama samadhim)". Dia memancarkan dari hati-Nya Dharani yang penting ini yang bernama "Memotong Putus Halangan Dari Semua Tathagata (Sarvatathagatavaranatrotana nama hrdayadharani)":

OM KAMKANI KAMKANI ROCANI ROCANI TROTANI TROTANI TRASANI TRASANI PRATIHANA PRATIHANA SARVA-KARMA-PARAMPARANI SARVA-SATTVANAM SVAHA (OM Yang Bersinar, Yang Bersinar, Pelenyap, Pelenyap, Pencabut, Pencabut Kelanjutan Semua Karma Dari Semua Makhluk Hidup SVAHA).

Dengan hanya mengucapkannya, segala sesuatu terjadi sesuai dengan itu.

Lagi, sang Bhagavan memasuki keadaan dari konsentrasi yang bernama "Pemurnian Vajra Yang Tidak Bernoda Dari Semua Halangan (Sarvavaranavimalavisuddhivajra nama samadhim)". Dia memancarkan dari hati-Nya Dharani yang penting ini yang bernama "Penghancuran Semua Halangan Dari Semua Tathagata (Sarvatathagatasepavaranavinasana nama hrdaya dharani)":

OM RATNE RATNE MAHA RATNE RATNASAMBHAVE RATNAKIRANE RATNAMALAVISUDDHE SODHAYA SARVAPAPAM HUM PHAT (OM Permata, Permata, Permata Besar, Sang Sumber Permata, Sinar Permata, Kalung Karangan Bunga Permata Yang Murni, Memurnikan Semua Dosa HUM PHAT).

Dengan hanya mengucapkannya, semua kekuatan yang bersifat menghancurkan dari Mara dihancurkan.

Lagi, sang Bhagavan memasuki keadaan dari konsentrasi yang bernama "Pemberantasan Penghalang Yang Tidak Terkalahkan Dan Yang Tidak Bisa Dihancurkan (Amoghapratihatasarvavaranavidhvamsini nama samadhim)". Dia memancarkan dari hati-Nya Dharani yang penting ini yang dari semua Tathagata :

OM AMOGHA-APRATIHATA SARVA-AVARANAVINASANI HARA HARA HUM PHAT (OM Penghancur Penghalang Yang Tidak Terkalahkan Dan Yang Tidak Bisa Dihancurkan, Hancurkan, Hancurkan, HUM PHAT).

Dengan hanya mengucapkannya, semua daerah tertinggi dari dunia menjadi bergetar, gemetar, berguncang, berubah arah, bergerak, bergoyang dan gempa. Dikarenakan oleh keajaiban ini, banyak peristiwa yang hebat terlihat di dalam dunia.

Inilah Mandala Mereka,

Itu adalah persegi dengan empat pintu gerbang di empat sisi. Itu memiliki empat genderang, sebuah tengah-pusat dan sebuah bundaran. Di dalamnya dia harus menggambar lingkaran utama dari Mandala itu. Ini adalah Mandala tengah pusat terbaik dengan empat jari-jari ruji terpasang. Di dalam tengah pusatnya dia harus menggambar Bhagavan Vajrapani, yang berkekuatan besar (mahabala), sedang memegang Vajra dan lonceng (vajraganthakaram), memiliki wajah tersenyum sama seperti bulan purnama.

Di dalam posisi tengah pusat pada arah timur, dia harus menggambar Bhagavan Aksobhya. Pada arah selatan, dia harus menggambar Ratna(sambhava), pada arah barat sang Yang Unggul Ambuja (Amitabha), dan pada arah utara sang Pahlawan Kuat Amogha(siddhi).

Semua Tathagata harus digambar memiliki penampilan yang agung dari Cakravartin, terhiasi dengan semua perhiasan, indah seperti bulan, sedang membuat sikap tangan mengabulkan keinginan dan tiada takut (varadabhayahastan) dan seterusnya, dan duduk di dalam sikap dari Vajraparyamka.

Dhupa dan para dewi yang lainnya di gambar dengan sesuai dalam semua sudut. Para penjaga pintu gerbang digambar tampak marah, ciri-ciri utama mereka adalah sedang murka.

Kemudian sang Yogin sendiri masuk. Dia harus memanggil semua dewata dari Mantra dengan mengucapkan : JAM HUM VAM HOH BHAGAVAN VAJRA EHY-EHI SAMAYAS TVAM (JAM HUM VAM HOH Bhagavan Vajra Datanglah, Datanglah, Anda Adalah Janji). Selanjutnya dia menyembah secara singkat sang 'Penguasa (natha)' yang muncul, dan dia memperkenalkan (murid-muridnya) agar untuk menghancurkan Mrtyu dan rasa takut pada ular-ular Mrtyu. OM VAJRA SAMAYE HUM (OM Janji Vajra HUM).

Dengan membuat sikap dari Vajra-Terintiri, dia harus memimpin-Nya dengan sedang memegang permata atau kalung karangan bunga. Dia harus menyebabkan Dia melemparkannya kedalam Mandala itu : OM PRATICCHA VAJRA HUM (OM Vajra Menerima HUM).

Kemudian dia harus memberikan 'Janji (Samaya)' itu : OM VAJRA SAMAYE HUM (OM Janji Vajra HUM). Dia harus menampakkan wajah-Nya : OM VAJRAHASYA-UDGHATAYAH HUM (OM Vajra Kegembiraan Buka HUM). Dia harus membuat Dia melihat Dia melihat (kedalam Mandala itu) : OM VAJRA DRISYA HOH (OM Vajra Lihatlah HOH).

Kemudian dia harus melaksanakan 'penyucian (abhiseka)' :
(Penyucian dari lima keluarga)
OM VAJRA ABHISINCA HUM (OM Vajra Mensucikan HUM)
OM BUDDHA ABHISINCA OM (OM Buddha Mensucikan HUM)
OM RATNA ABHISINCA TRAM (OM Ratna Mensucikan HUM)
OM PADMA ABHISINCA HRIH (OM Padma Mensucikan HUM)
OM KARMA ABHISINCA AH (OM Karma Mensucikan HUM)

Kemudian dia harus memberikan penyucian dari 'vas bejana (kalasa)' :
OM VAJRA KALASA ABHISINCA HUM (OM Vas Vajra Mensucikan HUM)
OM BUDDHA KALASA ABHISINCA OM (OM Vas Buddha Mensucikan HUM)
OM RATNA KALASA ABHISINCA TRAM (OM Vas Ratna Mensucikan HUM)
OM PADMA KALASA ABHISINCA HRIH (OM Vas Padma Mensucikan HUM)
OM KARMA KALASA ABHISINCA AH (OM Vas Karma Mensucikan HUM)

(Penyucian dari kalung karangan bunga):
OM RATNA MALA ABHISINCA TRAM TRAM TRAM TRAM TRAM (OM Kalung karangan Bunga Dari Permata Mensucikan TRAM TRAM TRAM TRAM TRAM)

(Penyucian dari panji sutera):
OM VAJRA PATA AVALAMBANA ABHISINCA TRAM (OM Panji Vajra Menyucikan TRAM)

(Penyucian dari Sikap-simbol):
OM BUDDHA MUDRA ABHISINCA OM (OM Sikap Buddha Menyucikan OM)
OM VAJRA MUDRA ABHISINCA HUM (OM Sikap Vajra Menyucikan HUM)
OM RATNA MUDRA ABHISINCA TRAM (OM Sikap Permata Menyucikan TRAM)
OM PADMA MUDRA ABHISINCA HRIH (OM Sikap Bunga Teratai Menyucikan HRIH)
OM KARMA MUDRA ABHISINCA AH (OM Sikap Karma Menyucikan AH)

(Penyucian Perbuatan):
OM VAJRA KARMA ABHISINCA HUM AH (OM Perbuatan Vajra Menyucikan HUM AH)

(Penyucian dari Roda dan dari Cakravartin)
OM VAJRA CAKRA ABHISINCA HUM BHRUM (OM Roda Vajra Menyucikan HUM BHRUM)

OM VAJRA CAKRA ADHIPATI TVAM ABHISINCA OM OM OM HUM HUM HUM TRAM TRAM TRAM HRIH HRIH HRIH AH AH AH (OM Penguasa Roda Vajra Menyucikan Anda OM OM OM HUM HUM HUM TRAM TRAM TRAM HRIH HRIH HRIH AH AH AH)

(Penyucian Nama):
OM VAJRA NAMA ABHISINCA OM HUM TRAM HRIH AH (OM Nama Vajra Menyucikan OM HUM TRAM HRIH AH)

(Penyucian Dharani):
OM VAJRA DHARANI ABHISINCA HUM (OM Dharani Vajra Menyucikan HUM)
OM TATHAGATA DHARANI ABHISINCA OM (OM Dharani Tathagata Menyucikan OM)
OM RATNA DHARANI ABHISINCA TRAM (OM Dharani Permata Menyucikan TRAM)
OM PADMA DHARANI ABHISINCA HRIH (OM Dharani Bunga Teratai Menyucikan HRIH)
OM KARMA DHARANI ABHISINCA AH (OM Dharani Perbuatan Menyucikan AH)

(Penyucian dari Rahasia):
OM SARVA TATHAGATA GUHYA ABHISINCA OM (OM Semua Rahasia Tathagata Menyucikan OM)
OM VAJRA GUHYA ABHISINCA HUM (OM Rahasia Vajra Menyucikan HUM)
OM RATNA GUHYA ABHISINCA TRAM (OM Rahasia Permata Menyucikan TRAM)
OM PADMA GUHYA ABHISINCA HRIH (OM Rahasia Bunga Teratai Menyucikan HRIH)
OM KARMA GUHYA ABHISINCA AH (OM Rahasia Perbuatan Menyucikan AH)

(Penyucian dari Kesenangan Besar):
OM PRAJNOPAYASAMAYOGA ABHISINCA HUM AH (OM 'Kebijaksanaan' dan 'Cara' Menyatu Menyucikan HUM AH)

Setelah melaksanakan penyucian dalam cara ini, dia harus mengucapkan Vidya yang meningkatkan umur panjang : OM VAJRA AYUSI HUM AH (OM Vajra Umur Panjang HUM AH).

Sadhana untuk ini adalah sebagai berikut. Dia menggambar sang Bhagavan Vajrayur duduk di dalam lingkaran bulan, bersinar seperti bulan, terhiasi dengan semua perhiasan, membuat sikap dari mengabulkan keinginan (varada) dan tiada takut (abhaya), nektar keabadian menetes dari tangannya. Dibawahnya dia harus menggambar 'sadhaka (pemuja)' sedang melihat keatas kearah sang Bhagavan dan mengangkat tangannya dalam sikap dari anjali.

Setelah memuja dengan lima persembahan, dia harus melaksanakan pembacaan seratus ribu kali di hadapan bentuk-gambar itu. Pada waktu bulan purnama, dia melaksanakan pemujaan besar. Mengambil mentega dari sapi berwarna cokelat dia meletakkannya di dalam hidangan yang baru, menandainya dengan Vajra (di pegang) di tangan kiri. Dia bermeditasi pada sang Bhagavan dan membaca sepanjang malam.

Kemudian dia menyadari wewangian, keharuman yang tidak diketahui sebelum timbul; Panas atau asap atau api muncul keluar; Kecemerlangan dari sinar muncul keluar.

Ketika tanda-tanda ini dan yang lainnya muncul, dia mengatur baik mentega yang jernih ataupun mentega yang segar, atau minyak wijen, susu, air, susu asam, minuman keras yang memabukkan, darah, tulang, daging atau apapun lainnya yang sesuai. Pada dini hari, dia melaksanakan ritual pelindung dan beristirahat. Setelah memurnikan dirinya sendiri, dia harus memakannya atau meminumnya.

Jika tanda-tanda itu terjadi, dia menjadi panjang umur seperti matahari dan bulan. Dia menerima kehidupan dari Vajrasattva. Paling sedikit, dia akan memperoleh pencapaian terrendah (adhamenadhama siddhir bhavet). Tiada keraguan tentang itu.

Jika tanda itu tidak muncul, dia akan dibebaskan dari penyakit dalam dunia ini, memiliki kebijaksanaan, tanpa rambut kusut dan abu-abu, memiliki tubuh yang kuat dan hidup selama ratusan tahun.

Mengenai ritual yang lainnya, yakni ritual untuk menentramkan, memperoleh kemakmuran, menaklukkan, dan sebagainya, dia akan melaksanakannya tanpa ragu-ragu dengan hanya membaca. Tiada keraguan tentang itu.




Mandala Dari Empat Raja Besar (Catvaro Maharaja Mandala)


Kemudian keempat Maharaja membungkuk dihadapan sang Bhagavan Vajrapani dan berkata : 'Bhagavan, masing-masing dari kami akan mengucapkan Hrdaya demi memberikan manfaat, kesejahteraan dan kebahagiaan dari semua makhluk hidup. Semoga Bhagavan memberikan persetujuan, semoga Vajradhrk memberikan persetujuan.'

'Bagus, bagus, Maharaja, bicaralah. Saya menyetujui dengan kegembiraan dan memberkati janji anda. (sadhu sadhu maharajano desa-yadhvam aham anumode adhististhami svasamayam)'.

Vaisravana, sang Maha yaksa raja, setelah menerima persetujuan, anjuran dan pemberkatan sang Bhagavan, memancarkan Hrdaya dari hatinya : OM VAIH.
Dalam cara yang sama, Dhrtarastra, sang Raja dari Gandharva, mengucapkan Hrdaya-nya : OM DHRIH.
Virudhaka, sang Raja dari Kumbhanda, mengucapkan Hrdaya-nya : OM VIH.
Virupaksa, sang Raja dari Naga, bertindak dalam cara yang sama mengucapkan Hrdaya-nya : OM KSAH.

Ini adalah Mandala mereka. Berbentuk persegi, memiliki empat pintu gerbang dan terhiasi dengan lima lingkaran. Di dalam tengah pusat dia harus menggambar sang Bhagavan Vajrapani yang tampak sangat mengagumkan. Di kiri-Nya dia harus menggambar Yang Bagus sang Vaisravana, sedang menggenggam dalam tangannya tongkat kebesaran dan seekor cerpelai, terhiasi dengan perhiasan permata, duduk dengan kokoh di atas kursi singa, berwarna emas dan tampak megah. Orang yang bijak harus menggambar Dia dengan bejana vas yang indah dan seterusnya mencurahkan luapan permata. Di depan sang Bhagavan dia harus menggambar Dhrtarastra berniat memainkan vina. Dia snagat indah, berwarna hijau gelap dan terhiasi dengan semua semua perhiasan. Di kanan dia harus menggambar sang Pahlawan Virudhaka sedang memegang pedang, dan di barat Virupaksa sedang memegang jerat Vajra yang terbaik, tampak sangat kentara bermata merah dan memiliki tujuh tudung ular. Sama halnya dia menggambar para penjaga gerbang dalam semua pintu gerbang.

Kemudian sang Mantrin harus masuk sendiri dengan menerapkan Mudra yang diperuntukkan bagi kelompok ini. Pertama dia harus memanggil sang Bhagavan dan kemudian para Raja itu. Setelah memanggil mereka, orang yang bijaksana itu harus memuja Mereka sesuai dengan ritual itu, mempersembahkan bejana-bejana yang berisi persembahan.

Selanjutnya dia yang mengetahui Mantra harus memperkenalkan murid-muridnya yang terhiasi dengan kalung karangan bunga, baik yang dari keturunan raja, ksatriya, brahmana atau yang lainnya, dengan cara dari Mudra Vajradhara dan Mantra berikut : OM VAJRA SAMAYE HUM (OM Janji Vajra HUM). Bunga atau permata harus dilemparkan dengan kata-kata ini : OM VAH PRATICCHADVAM MAHOTTAMAH (OM VAH Terimalah Anda Yang Berkuasa Besar). itu adalah ampuh kepada raja terhadap kejatuhannya, tidak sebaliknya.

Kemudian dia harus melaksanakan penyucian dengan empat bejana-vas berada di sudut. Dia Yang Kelima harus disucikan dengan Mudra dari Vajrapani.

Dengan menggambar Mandala dan melaksanakan penyucian dalam urutan sesuai seperti tadi, tidak sebagai raja - orang akan menjadi raja, yang menjadi raja orang menjadi yang besar.

Sebagai hasil dari empat penyucian itu dan memasuki empat pintu gerbang, orang menjadi Penguasa Jambudvipa Yang Mulia (jambudvipapati sriman), raja terunggul atas empat benua (caturdvipapatir varah).

'Saya, Raja Vajradhara akan melindungi dia seperti anak Saya sendiri.'

'Mengenai Kami, Catur Maha Raja, Kami akan selalu melindungi raja itu bersama-sama dengan para rombongan penggiringnya dan para pelayannya, seluruh kerajaannya dan kota-kotanya. Kami akan menghancurkan kerajaan musuh dan mereka yang jahat kepadanya. Kami akan melenyapkan ketakutan pada kematian, penyakit, kelaparan, wabah, dan bencana. Vaisravana akan mengembangkan kemakmuran dan Dhrtarastra ketenangan. Virudhaka akan menghancurkan Mrtyu yang tidak menguntungkan bersama dengan para binatangnya dan teman-temannya. Virupaksa akan menyediakan keamanan dan akan melenyapkan kelaparan dan sisanya. Singkatnya, Kami akan mengabulkan semua harapannya. Jika itu tidak pasti demikian, Vajrapani akan tersinggung.'


Vajrapani Maha Yaksa Senapati

Isana Bhuta Adhipati Dasa Diksu Lokapala

Vajra Adhisthana Puja Gatha

Mandala Dari Para Pelindung Sepuluh Penjuru Arah (Dasadiglokapala Mandala)



Para Pelindung Sepuluh Penjuru Arah membungkuk dihadapan sang Bhagavan dan berkata : "Bhagavan, masing-masing dari Kami akan mengucapkan Hrdaya demi manfaat dan kebahagiaan dari semua makhluk hidup."

"Bagus, bagus, para pelindung dunia, bagus, bagus, bicaralah. (sadhu sadhu lokapala sadhu sadhu vadateti)"

Athesana (Isana), sang penguasa para bhuta (bhutadipatir), dan yang lainnya mengucapkan Hrdaya mereka.

OM I OM I OM AH OM YAH OM RHI OM VAH
OM YAH OM KUH OM AH OM VRAH


Ini adalah Mandala mereka. Dia harus menggambar Mandala seperti sebelumnya dengan sang Penguasa (natha) di tengah pusat (Vajrapani di tengah pusat Mandala itu). Dia menempatkan para pelindung penjuru arah dalam bagian yang tepat mereka dengan Kedua, Aditya dan Indra, tempatkan di depan (puncak tertinggi dan titik bawah terendah), dan para pelindung pintu gerbang dengan cara yang sama dalam posisi mereka.

Dia memanggil Mereka dan memuja Mereka dalam segala cara. Setelah masuk sendiri, dia harus memperkenalkan murid-muridnya. Dia harus menyucikan mereka dengan vas-bejana yang diberkati dengan Mantra dari para pelindung penjuru arah dan yang lainnya. Dalam hasrat keinginannya untuk berhasil, dia harus mengucapkan Hrdaya itu untuk memunculkan Mereka keluar. Para pelindung penjuru arah dihasilkan tanpa keterlambatan dalam posisi Mereka.

Kemudian dalam kegembiraan Mereka berkata : "Bhagavan, setiap orang yang 'disucikan (abhisiktah)' di jidat, apakah raja atau ksatriya, yang memasuki Mandala ini dan menerima penyucian, atau orang lain yang percaya, apakah putra atau putri dari keluarga yang baik, Bhagavan, kami akan selalu menyediakan dia dengan keamanan, perlindungan dan tameng. Kami akan menghancurkan kerajaan musuh, menurunkan hujan dari waktu ke waktu, menghasilkan panen gandum, bunga-bunga dan buah-buahan."

Yama, sang Maha dharma-raja, membungkuk di hadapan sang Bhagavan dan berkata : "Bhagavan, saya akan menganugerahkan pada raja itu umur panjang dan saya akan menghalangi delapan jenis dari kematian yang sebelum waktunya."

Nairrta, sang penguasa besar para raksasa (maharaksasadhipatir), mengatakan ini : "Bhagavan, sehubungan dengan raja, rajaputra, brahmana, ksatriya, atau orang lain itu, saya tidak akan menyebabkan penyakit, ketakutan dari preta dan pisaca, ketakutan dari raksasa dan yang lainnya, atau ketakutan dari kematian yang sebelum waktunya. Saya akan selalu menyediakan mereka dengan keamanan, perlindungan dan tameng."

Varuna, sang raja besar para naga, berkata : "Bhagavan, saya akan selalu dan dimana-mana melindungi seluruh kerajaan dari raja itu, menyediakan keamanan, mengamankan panen dan mencegah kegiatan yang berbahaya dari para naga. Saya tidak akan mengeluarkan serangan beracun. Saya akan menghalangi semua kematian yang sebelum waktunya."

Penguasa bagian angin (vayavyadhipati) berkata : "Bhagavan, saya tidak akan pernah menyebabkan Mahasattva itu ketakutan oleh angin. Saya tidak akan menghasilkan angin yang tidak terduga, melenyapkan semua ketakutan, dan menyediakan gandum, bunga-bunga dan buah-buahan."

Kuvera, sang Maha yaksa-raja, membungkuk dihadapan sang Bhagavan dan berkata : "Bhagavan, sehubungan dengan Mahasattva itu, saya bersama-sama dengan delapan puluh delapan Maha Yaksa Senapati, akan gigih dalam melenyapkan setiap ketakutan. Saya akan memberikan kekayaan dan gandum dalam kelimpahan. Saya akan melindungi negara dan kotanya, orang-orangnya, para pelayannya, para saudaranya, para temannya, para putranya, para putrinya, para istrinya dan sisanya. Saya akan menjaga para lembu jantannya, para sapi betinanya, para keledainya, para untanya, para dombanya, para gajahnya, para kudanya, para kambingnya dan sisanya."

Athesana (Isana), sang penguasa semua 'bhuta (makhluk halus)', membungkuk dihadapan sang Bhagavan dan berkata : "Bhagavan, sehubungan dengan raja, rajaputra, ksatriya, atau brahmana, saya akan menjamin tempat perlindungan disini dan diluar, penjagaan, ketenangan dan kebahagiaan, kekebalan pada pedang dan hukuman, menetralkan dan menghancurkan racun, kestabilan perbatasan, wilayah dan perkebunan, saya akan menyediakan kepada dia pagar Vajra yang terbuat dari panah Vajra, dan payung Vajra. Saya akan membantunya dalam semua kebutuhan dan memberikan petunjuk dari apa yang untuk dikerjakan dan apa yang tidak untuk dikerjakan. Saya akan menjelaskan di dalam mimpi 'apa yang baik' dan 'apa yang tidak'. Saya akan memberikan setiap keberhasilan dengan tanpa rintangan kepada para pelaku ritual."

Akasacarin, sang penguasa semua yang bergerak di udara (khagapati - penguasa burung), membuat penyembahan dihadapan sang Bhagavan dan berkata : "Bhagavan, sehubungan dengan raja, anak raja (rajaputra), menteri raja (rajamatya), brahmana atau ksatriya itu, yang sedang menempuh perjalanan, saya sendiri mendekat dengan rombongan pengiring saya akan selalu dan dimana-mana memberikan keamanan, perlindungan, dan tameng. Saya akan melenyapkan semua penghalang dan mencegah setiap penyakit. Dia akan selalu dibantu."

Mahavaraha, sang penguasa wilayah yang lebih rendah (pataladhipati), membuat penyembahan di hadapan sang Bhagavan, dengan mengatakan : "Bhagavan, saya akan selalu mengabulkan setiap tujuan dari penguasa itu, atau anaknya, brahmana atau anaknya, ksatria, vaisya (pedagang), sudra (buruh), putra keluarga, putri keluarga, atau siapapun yang percaya. Saya akan memberikan keamanan dalam semua ketakutan. Saya sendiri akan melindungi dia."

Mandala dari delapan Dewa Rasi Planet

Sang Delapan Planet Besar Yang Di sertai oleh Rasi Bintang (Asthasu Maha Graha Sanaksatraparivara) mengatakan ini : "Bhagavan, setiap dari kami bersama-sama dengan rombongan penggiring akan mengucapkan Hrdaya kami. Semoga Bhagavan memberikan pemberkatan."

"Bagus, bagus, Saya Bhagavan memberkati, ucapkanlah itu, Planet Besar. (sadhu sadhu adhitisthan tu maya bhasadhvam mahagrahah)".

Para planet besar, Aditya (dewa matahari), dan sisanya membuat penyembahan dihadapan sang Bhagavan dan berkata :

OM AH OM SOH OM AM OM BUH 
OM BRIH OM SUH OM SAH OM RAH


Ini adalah Mandala Mereka. Di tengah pusat dia menggambar Bhagavan Vajrapani yang memiliki bentuk-rupa dari Trilokyavijaya (Menang Atas Tiga Dunia). Di semua sisi dia harus menggambar empat maha samudra. Di depan sang Bhagavan dia harus menggambar 'Sukra (venus)' dan di belakang 'Soma (bulan)'. Di kanan dia harus menggambar 'Brhaspati (jupiter)' dan di kiri 'Vudha (mercury)', 'Amgara (mars)' di arah tenggara, 'Aditya (matahari)' di arah barat laut, 'Saniscara (saturnus)' di arah timur laut, 'Rahu (sang penangkap matahari) di wilayah raksasa (barat daya). Semua yang mengitari di peredaran bagian luar dia harus menggambar 'Naksatra (rasi bintang) dan di dalam setiap pintu gerbang 'penjaga yang tampak penuh murka'.

Setelah masuk (melalui menerapkan Mudra dari) Vajradhara, dia harus memanggil mereka semua dengan cara dari Vajrankusa dan yang lainnya. Kemudian dia harus memimpin masuk murid-muridnya.

OM VAJRA HANA HUM PHAT (OM Vajra Penghancur HUM PHAT)
OM VAJRA GRAHA SAMAYE HUM PHAT (OM Janji Dari Planet Vajra HUM PHAT)
OM VAJRA GRAHA PRATICCHA SAMAYE HUM (OM Planet Vajra Menerima, Janji HUM)

Dia harus melaksanakan penyucian dengan delapan bejana-vas diberkati dengan Mantra dari delapan planet itu dan dengan Vajra Mudra. Dengan bertindak dalam cara ini dia harus menggerakkan semua planet itu.

Planet besar (Maha Graha) membuat penyembahan dihadapan sang Bhagavan dan berkata : "Bhagavan, sehubungan dengan raja atau anak raja itu, kami delapan planet akan selalu dan dimana-mana melakukan segala sesuatu secara tepat.

Para dewata dari Mandala : Naksatra, Ksana, Lava, Muhurta, Karana, Tithi, Yoga, Rasi, Lagna, dan Visti membuat penyembahan dalam cara yang sama dan berkata : "Bhagavan, kami tidak akan pernah melanggar perintah dari Mahasattva itu. Kami akan melindungi dia sama seperti tuan kami sendiri. Kami akan melindungi seluruh negara, pendirian raja, kota-kota, kampung, tempat perdagangan. Ketika ketakutan besar datang, dan kami di sembah maka itu pasti tidak akan memiliki pengaruh apapun."

Mandala dari delapan naga besar

Delapan Maha Naga menggembirakan sang Bhagavan dengan suara dari huruf HUM, dan mengatakan ini : "Bhagavan, kami akan mengucapkan Hrdaya rahasia semua dari kami."

"Bagus, bagus, Maha Naga, ucapkan Hrdaya rahasia anda. (sadhu sadhu mahanaga dadadhvam hrdayam varam)"

Dengan bersukacita mereka membuat penyembahan di hadapan sang Bhagavan dan berkata :

OM PHUH OM PHAH OM PHUM OM PHAH
OM PHIH OM PHEH OM PHAIH OM PHAUH


Ini adalah Mandala Mereka. Dia harus menggambar bunga teratai putih besar dengan delapan daun bunga. Di tengah pusat dari Mandala dia menggambar Bhagavan Vajrapani duduk dengan baik. Dia dikelilingi oleh Mahoraga mengancam di dalam penampilannya dan memiliki tujuh tudung ular, oleh Ananta, Taksaka, Karkota, Kulika, Vasuki, Samkhapala, dan Padma Varuna dengan sesuai. Singkatnya mereka semua digambarkan satu di setiap daun bunga, gemerlapan dengan tudung mereka. Setiap orang memiliki tujuh tudung dan istri yang sedang memeluknya di sekitar leher. Dia menempatkan disana kumpulan dari delapan bejana-vas yang terhiasi dengan persembahan, dan makanan untuk para dewata itu termasuk mentega, susu, madu, dan persiapan dari jenis-jenis yang berbeda.

Setelah masuk, sang tuan Vajra memanggil mereka yang bertudung itu dengan cara dari tudung dan membaca JAH HUM VAM HOH bersama dengan huruf PHUM.

Memimpin mereka semua kedalam (Mandala itu), apakah mereka adalah para raja atau ksatriya, dia harus menyucikan mereka dengan membaca huruf PHUM, dengan demikian melenyapkan ketidakmurnian dan sakit dari bisa ular. Semua naga tergerakkan dengan hanya menyebut nama mereka.

(Para naga) bersukacita, membuat penyembahan dihadapan sang Bhagavan dan mempertahankan tangan mereka terangkat naik beranjali mempersembahkan doa ini : "Bhagavan, jika kami menipu orang yang masuk kedalam Mandala ini dan mengambil kesenangan dalam Ajaran sang Bhagavan, maka kami menipu diri Bhagavan sendiri; Dalam kasus itu biarlah kami dibakar dengan pasir panas dan biarlah kepala kami diledakkan terbuka dengan dengan Vajra panas. Kami akan selalu menyediakan Mahasattva itu dengan perlindungan yang terus-menerus, keamanan dan tameng. Kami akan bertindak dengan ikhtiar besar, kekuatan dan semangat. Kami akan menyebabkan racun ular tidak bekerja. Dari waktu ke waktu kami akan menurunkan hujan. Kami akan melepaskan semua tembakan kami dan menurunkan hujan yang tidak pada waktunya di semua kerajaan musuh. Menghancurkan semua ketakutan, kami akan memastikan perintah dari Jina dan dari Vajradhara dilaksanakan."

Sekarang ritual dari Pembangkitan. Dia harus membaca huruf PHUM seratus ribu kali bermeditasi pada sang Vajradhara Prabhu dengan kepala-Nya dikelilingi dengan tudung-tudung ular dan dikalungi dengan sinar putih yang indah. Setelah memperhatikan racun ular itu, dia bermeditasi pada Mandala suci dari huruf PHUM dikelilingi oleh karangan bunga dari sinar. Dia harus membayangkan di dalamnya huruf PHUM, menghembuskan nafas keluar huruf PHUM dan memanggil dengan tangannya membentuk sama seperti jerat ular, dia harus menarik keluar semua racun ular yang terletak di dalam tubuh, tulang dan daging.

Kemudian dia harus melaksanakan semua ritual : pembakaran racun ular, penawar dan sisanya. Dia harus melenyapkan itu semua hanya dengan kepalan tangan berbentuk tinjunya; Alangkah lebih mudah lagi dengan sikap Mudra Tudung Ular (Phana Mudra).

Mandala Dari Sembilan Bhairava

Kemudian Mahabairava sang Mahadevadhipati, dikelilingi oleh delapan Maha Matrka, membuat penyembahan dihadapan sang Bhagavan dan berkata : "Bhagavan, semua dewa, naga dan yang lainnya takut pada saya dan para Matrka ketakutan, ngeri, dan gelisah. Wajah mereka tenggelam kebawah dan mereka mengembara dengan pikiran mereka kacau. Kami akan mengucapkan Hrdaya demi keuntungan mereka. Semoga Bhagavan memberikan pemberkatan."

"Bagus, bagus, Maha Bairava, Bhairava yang baik, ucapkanlah Hrdaya milik anda dan milik dari semua Matrka surga. (sadhu sadhu mahabhairava subhairava bhasasva svahrdayam divyamatrkanam ca sarvasam)"

Kemudian Mahabairava membuat teriakan dari Bhairava berkata :

OM BHAIRAVA BHAIH SVAHA
OM BHAH SVAHA   OM BHIH SVAHA   OM BHUH SVAHA   OM BHEH SVAHA
OM BHAIH SVAHA   OM BHOH SVAHA   OM BHAM SVAHA   OM BHAH SVAHA


Bhagavan, ini adalah sang Delapan Bhairava mematuhi perintah.

Ini adalah Mandala mereka. Setelah menggambar lingkaran besar dengan delapan jari-jari ruji, orang harus menempatkan di dalam tengah pusatnya Vajrapani, yang murka besar (Maha Krodha) dan muncul sebagai Trilokavijaya. Di kaki-Nya dia menggambar sang penguasa yang penuh murka dari para Bhairava bersama-sama dengan Bhairavi. Sisanya dia harus menggambar sesuka hati. Di dalam posisi tengah pusat dari semua jari-jari ruji itu dia harus menggambar Delapan Bhairava bersama-sama dengan Matrka mereka, wajah mereka penuh murka dan marah. Di setiap pintu gerbang harus gambar penjaga yang penuh murka.

Setelah memanggil mereka dengan cara dari Amkusa dan yang lainnya dia menyembah mereka dengan menggunakan tengkorak yang terisi dengan darah. Dia meletakkan di dalam Mandala minuman keras yang memabukkan, daging dan persembahan-persembahan dari kualitas yang bagus, bejana yang terisi darah, tengkorak dan sisa dari kepala, dan delapan bejana-vas yang terisi dengan darah atau minuman keras yang memabukkan.

Kemudian sang pemenang yang unggul atas tiga dunia harus memperkenalkan murid-muridnya. Dia melaksanakan penyucian dengan tengkorak dan dengan delapan bejana-vas. Selanjutnya dia harus melaksanakan ritual itu. Setelah membuat tindakan dari penyembahan sesuai dengan cara terbaik untuk penaklukkan tiga dunia, baik di dalam istana dari para Matrka atau di dalam tempat yang sunyi, dia harus melaksanakan pembacaan empat ratus ribu kali. Mendengar auman dari sang penguasa Bhairava, orang yang tanpa takut itu harus mempersembahkan persembahan dengan tengkorak yang terisi dengan darah. Dia melihat Bhairava, yang penuh murka dan yang jahat, dikelilingi oleh delapan Bhairava dan di dampingi oleh kelompok dari Matrka. Saat melihat mereka, dia menjadi tanpa takut. Mengingat huruf HUM dia harus mempersembahkan kepada mereka tengkorak yang terisi baik dengan daging atau dengan minuman keras yang memabukkan.

Bhairava dengan keganasannya terhancurkan menjadi terpuaskan dan berkata : "Apa keinginan anda? Dia harus mengabulkannya dengan hati yang penuh kegembiraan. Selain mengabulkan tahap, dia akan memberikan zat yang mengandung obat keabadian untuk hidup, pedang, roda dan trisula, kedaulatan atas surga, bumi dan wilayah yang lebih rendah, dan atas empat benua. Dia akan memberikan keadaan dari Sakra Indra, keunggulan atas yaksa dan raksasa, keadaan dari Vidyadhara, Vidyadharacakravartin, kedaulatan atas tiga dunia, kepatuhan miliknya sendiri, rombongan penggriringnya dan para Matrka-nya. Orang dapat memperoleh anugerah yang diinginkan lainnya. Setelah mengabulkan itu, Bhairava mengucapkan huruf HUM, tertawa, dan pergi. Jika orang menjadi ketakutan orang akan mati dengan segera."

Mandala Dari Maha Deva

Kemudian Brahma sang Maha Dewa dan yang lainnya, membuat penyembahan dihadapan sang Bhagavan dan berkata : "Bhagavan, dengan ijin Anda, kami juga akan menjelaskan aturan kami. Semoga Bhagavan berbelas kasih memberikan pemberkatan."

Sekarang Brahma dan para dewa yang lainnya mengucapkan Hrdaya mereka :

OM OM   OM VIH   OM RUH   OM IH
OM KAM   OM GAH   OM BHRIH   OM KAH


Ini adalah Mandala mereka. Dia harus merangkai Mandala itu seperti sebelumnya. Di tengah pusat dia harus menggambar 'Trailokyavijaya'. Di depan-Nya, dia sang Vira 'Isvara' dengan trisula ditangannya; Di belakang 'Brahma'; Di kiri 'Cakrapani (Visnu sang pemegang roda)'; Di kanan 'Indra' yang sedang membuat sikap yang Mudra tangan yang sesuai. Dalam cara yang sama dia menggambar di dalam Mandala itu para istri mereka dan para penjaga pintu gerbang.

Diluar dari Mandala itu dia harus menempatkan bejana-vas dan mangkuk yang berisi, dan barang-barang yang berkekuatan besar, yang ampuh, yang indah dan seterusnya.

Setelah masuk, orang yang bijaksana itu memanggil para dewa itu : JAH HUM VAM HOH SURAH SARVE PRAVISADHVAM PUROTTAME (JAH HUM VAM HOH Semua Dewa Silakan Memasuki Tempat Yang Unggul Ini). Saat melihat mereka dia harus menyembah mereka dengan kegembiraan besar. Dia harus memimpin murid-muridnya kedalam dengan menerapkan Mudra dari Vajradhara.

OM PRATICCHADHVAM MAHASATTVA VAJRADHARAJNAYA HUM HA HA HA HOH (OM Mahasattva Menerimanya Dengan Perintah Dari Vajradhara HUM HA HA HA HOH).

Mereka melemparkan bunga dalam cara yang tepat, membuka mata mereka dan dia harus membuat mereka melihat (kedalam Mandala itu). Dia harus menyucikan mereka dengan menggunakan air yang diambil dari bejana-vas yang diberkati dengan Mantra itu. Dia harus memberikan ritual yang sempurna itu yang menyenangkan para dewa itu. Membuat pemujaan yang menyenangkan seratus ribu kali atau dua ratus ribu kali sang penggerak harus menggerakkan untuk mereka Isvara dan para dewa yang lain, mereka yang sangat tinggi, di dalam tempat dimana ada limga tunggal dan tempat-tempat lain yang seperti itu, atau di tempat dari Vajrapani, di dalam kuil dari Tathagata, atau di dekat Caitya yang berisi relik. Sang Penggerak harus selalu menggerakkan semua dewa sesuai dengan ritual itu.

Para dewa itu mendekati dia di tengah malam dan berkata : "Apa yang anda inginkan? Beritahu kami cepat! Kami akan mengabulkan dengan rela anugerah yang anda inginkan. Orang yang beruntung, berpikirlah dengan cepat dan bicaralah, sehingga kami dapat memberikan anda yang terbaik. Orang yang mengetahui Mantra itu harus meminta kepada para dewa itu untuk keberhasilan tertinggi (vara siddhi). Dia harus meminta semua hal yang dia inginkan, obat keabadiaan untuk hidup, tidak terlihat, bergerak di udara, lencana kerajaan, pangkat raja dan seterusnya."