Author Topic: Sarva Tathagata Kayavakcittarahasyo Guhya Samaya Nama Maha Kalpa Raja Mahayana Sutra  (Read 783 times)

ajita

  • Administrator
  • Sr. Member
  • *****
  • Posts: 350
    • View Profile
Pada tengah pusat dari ruang angkasa, bayangkan Mandala Vajra yang tertinggi (vajramandalam uttamam), dan setelah menvisualisasikan bentuk-gambar Buddha (buddhabimbam), ubah bentuk-Nya menjadi Vajrasattva;
Visualisasikan Dia penuh murka, seolah-olah dengan bentuk yang tembus cahaya, warna dari lima kobaran api, memiliki semua aspek ketuhanan, terhiasi dengan semua penghiasan, tempat tinggal yang penuh kedamaian dari kebijaksanaan, anda akan secara cepat mencapai sifat alami Vajra. Dengan cara ini, terbangkitkan di dalam meditasi Vajra, Kebesaran dari Vajra yang mengalahkan semua makhluk tercapai dalam seluruh hidup ini.

Samadhi itu disebut "Vajra Yang Indah, Kelahiran Dari Samaya Semua Vajra (sarvavajrasamayasambhavacaruvajro nama samadhih)"

Pada tengah pusat dari ruang angkasa, bayangkan Mandala Dharma yang tertinggi (dharmamandalam uttamam), dan setelah menvisualisasikan bentuk-gambar Buddha (buddhabimbam), ubah bentuk-Nya menjadi Dharmasattva;
Visualisasikan Dia penuh kedamaian, tubuh-Nya tembus cahaya, terhiasi dengan semua penghiasan, Roda besar yang memancarkan awan-awan dari sinar cahaya. Dengan cara ini, Kebesaran dari Dharma, lahir dari tiga tubuh yang tidak bisa dihancurkan, terhiasi dengan lautan kebijaksanaan, tercapai dalam seluruh hidup ini.

Samadhi itu disebut "Vajra Yang Indah, Kelahiran Dari Samaya Dharmasattva (dharmasattvasamayasambhavacaruvajro nama samadhih)"

Pada tengah pusat dari ruang angkasa, bayangkan Mandala Bulan yang tertinggi (candramandalam uttamam), dan setelah menvisualisasikan bentuk-gambar Buddha (buddhabimbam), ubah bentuk-Nya menjadi Locana;
Wajah yang cantik, mata yang lebar, terhiasi dengan berbagai macam permata, dilengkapi dengan semua ciri-ciri, yang tertinggi di dalam daya pikat perempuan;
Bayangkan di dalam tangan-Nya ada Roda, yang menaklukkan tiga dunia, kebijaksanaan yang mencapai semua Siddhi, Penganugerah permata cintamani.

Samadhi itu disebut "Memiliki Tanda Dari Samaya Locana (locanasamayahastagravati nama samadhih)"

Pada tengah pusat dari ruang angkasa, bayangkan Mandala Bulan yang tertinggi (candramandalam uttamam), dan setelah menvisualisasikan bentuk-gambar Buddha (buddhabimbam), ubah bentuk-Nya menjadi Khavajra;
Wajah yang cantik, mata yang lebar, warna dari bunga teratai malam yang berwarna biru, dilengkapi dengan semua ciri-ciri, Istri dari ruang angkasa;
Di dalam tangan-Nya ada Bunga Teratai malam yang berwarna merah dan yang berwarna biru, yang disembah oleh tiga dunia, kesurgaan (divyam), menyebabkan Pencerahan Buddha (buddhabodhikaram), rahasia dari Vajra Siddha (rahasyam siddhivajrinam).

Samadhi itu disebut "Ibu Dari Ruang Angkasa, Yang Memberikan Kegembiraan Kepada Awan-Awan Vajra Dari Sinar Permata (khamatrratnarasmimeghavajrahladanavati nama samadhih)"

Pada tengah pusat dari ruang angkasa, bayangkan Mandala Dharma yang tertinggi (dharmamandalam uttamam), dan setelah menvisualisasikan bentuk-gambar Buddha (buddhabimbam), ubah bentuk-Nya menjadi Dharmavajri;
Wajah yang cantik, mata yang lebar, berwarna permata merah, muncul dari khayalan ilusi tertinggi, Kecintaan dari Penguasa Kegemaran Gairah, dilengkapi dengan semua ciri-ciri (sarvalaksanasampurnam), terhiasi dengan semua penghiasan (sarvalamkarabhusitam);
Di dalam tangan-Nya ada Bunga Teratai malam yang berwarna merah, yang dimeditasi oleh semua kesurgaan Buddha (panau raktotpalam divyam sarvabuddhaprabhavitam), sumber dari kebijaksanaan Dharma, rahasia dari Mereka yang memiliki Samaya Vajra.

Samadhi itu disebut "Vajra Yang Mengajar Pencerahan Yang Terang Dan Lengkap, Intisari Dari Samaya Dharma (dharmasamayatattvabhisambodhidarsanavajro nama samadhih)"

Pada tengah pusat dari ruang angkasa, bayangkan Mandala Siddhi yang tertinggi (siddhimandalam uttamam), dan setelah menvisualisasikan bentuk-gambar Buddha (buddhabimbam), ubah bentuk-Nya menjadi Tara;
Bayangkan wajah-Nya yang cantik, mata yang lebar, terhiasi dengan berbagai-macam permata, berwarna kuning, memabukkan dengan anggur dari pesona perempuan;
Di dalam tangan-Nya ada Bunga Teratai malam berwarna kuning yang terang, dihasilkan dari meditasi Vajra, disembah oleh semua makhluk.

Samadhi itu disebut "Memiliki Samaya Tara Yang Agung (samayataragravati nama samadhih)"

Pada tengah pusat dari ruang angkasa, bayangkan Mandala Matahari yang tertinggi (suryamandalam uttamam), dan setelah menvisualisasikan bentuk-gambar Buddha (buddhabimbam), ubah bentuk-Nya menjadi Yamantaka;
Bayangkan Dia menyala berkobar-kobar, memancarkan percikan bunga api, kemurkaan yang panas, Mandala dari ketakutan (bhayamandalam), dengan mata merah dan gigi terlihat, pedang di tangan-Nya.
Bayangkan Vairocana di atas Mahkota-Nya, sang Pemilik Vajra akan bergembira, karena ini adalah 'hukum suci (samaya)' dari semua Yang Penuh Murka, para Pemilik Kebijaksanaan Vajra.

Samadhi itu disebut "Penampilan Dari Hasil Yamantaka (yamantakasphuranavabhasavyuho nama samadhih)"

Pada tengah pusat dari ruang angkasa, bayangkan Mandala Matahari yang tertinggi (suryamandalam uttamam), dan setelah menvisualisasikan bentuk-gambar Buddha (buddhabimbam), ubah bentuk-Nya menjadi Aparajita;
Bayangkan Dia menyala berkobar-kobar, memancarkan percikan bunga api, memakai lilitan ular, mulut-Nya terbuka lebar, menakutkan, berwarna putih.
Bayangkan Aksobhya di atas Mahkota-Nya, sang Pemilik Vajra akan bergembira, karena ini adalah 'hukum suci (samaya)' dari semua Yang Penuh Murka (sarvakrodhanam), para Pemilik Kebijaksanaan Vajra.

Samadhi itu disebut "Penampilan Dari Vajra Aparajita (aparajitavajravyuho nama samadhih)"

Pada tengah pusat dari ruang angkasa, bayangkan Mandala Matahari yang tertinggi (suryamandalam uttamam), dan setelah menvisualisasikan bentuk-gambar Buddha (buddhabimbam), ubah bentuk-Nya menjadi Haya-vajra;
Bayangkan Dia penuh kemurkaan, memancarkan percikan bunga api di semua penjuru arah, membasmi para pelaku kejahatan, berwarna merah.
Bayangkan Amitabha di atas Mahkota-Nya, sang Pemilik Vajra akan bergembira, karena ini adalah 'hukum suci (samaya)' dari semua Yang Penuh Murka (sarvakrodhanam), para Pemilik Kebijaksanaan Vajra.

Samadhi itu disebut "Penampilan Dari Kelahiran Dari Hayagriva (hayagrivotpattisambhavavyuho nama samadhih)"

Pada tengah pusat dari ruang angkasa, bayangkan Mandala Matahari yang tertinggi (suryamandalam uttamam), dan setelah menvisualisasikan bentuk-gambar Buddha (buddhabimbam), ubah bentuk-Nya menjadi Vajra-Amrta;
Bayangkan Dia menyala berkobar-kobar, memancarkan percikan bunga api, dikelilingi oleh awan-awan Vajra, penuh kemurkaan dan panas, berwarna hitam, dengan gigi yang tajam.
Bayangkan Aksobhya di atas Mahkota-Nya, sang Pemilik Vajra akan bergembira, karena ini adalah 'hukum suci (samaya)' yang tidak bisa dihancurkan dari semua Yang Penuh Murka (sarvakrodhanam).

Samadhi itu disebut "Kelahiran Vajra Dari Samaya Nektar (amrtasamayasambhavavajro nama samadhih)"

Pada tengah pusat dari ruang angkasa, bayangkan Mandala Matahari yang tertinggi (suryamandalam uttamam), dan setelah menvisualisasikan bentuk-gambar Buddha (buddhabimbam), ubah bentuk-Nya menjadi Takki-sattva;
Bayangkan Dia murka, dengan penampilan yang mengerikan, menakutkan untuk menakuti sendiri, dilengkapi dengan semua penghiasan, berwarna Vajra.
Bayangkan Aksobhya di atas Mahkota-Nya, kegembiraan akan meningkat, karena ini adalah 'hukum suci (samaya)' yang tidak bisa dihancurkan dari semua Yang Penuh Murka (sarvakrodhanam).

Samadhi itu disebut "Kegembiraan Dari Pencerahan Dalam Meditasi Vajra (dhyanavajrasambodhiratir nama samadhih)"

Pada tengah pusat dari ruang angkasa, bayangkan Mandala Matahari yang tertinggi (suryamandalam uttamam), dan setelah menvisualisasikan bentuk-gambar Buddha (buddhabimbam), ubah bentuk-Nya menjadi Maha Bala;
Bayangkan Dia menyala berkobar-kobar, memancarkan percikan bunga api, tempat tinggal Mandala dari tiga Vajra (trivajralayamandalam), ganas dan murka, memegang tali jerat, Pemilik kekuatan Vajra.
Bayangkan Aksobhya di atas Mahkota-Nya, kegembiraan akan meningkat, karena ini adalah 'hukum suci (samaya)' yang tidak bisa dihancurkan dari semua Yang Penuh Murka (sarvakrodhanam).

Samadhi itu disebut "Vajra Tiga Kekuatan (tribalavajro nama samadhih)"

Pada tengah pusat dari ruang angkasa, bayangkan Mandala Matahari yang tertinggi (suryamandalam uttamam), dan setelah menvisualisasikan bentuk-gambar Buddha (buddhabimbam), ubah bentuk-Nya menjadi Nila-Vajra;
Bayangkan Dia murka, dengan penampilan yang mengerikan, menakutkan untuk menakuti sendiri, tubuh berwarna hitam, ganas, menciptakan lautan hitam (krsnodadhipravardhanam), menyala berkobar-kobar dan memancarkan percikan bunga api (sphulingagahanam diptam), Pembawa tongkat Vajra (dandavajrinam).
Bayangkan Aksobhya di atas Mahkota-Nya, kegembiraan akan meningkat, karena ini adalah 'hukum suci (samaya)' yang tidak bisa dihancurkan dari semua Yang Penuh Murka (sarvakrodhanam).

Samadhi itu disebut "Memiliki Samaya Vajradanda (vajradandasamayagravati nama samadhih)"

Pada tengah pusat dari ruang angkasa, bayangkan Mandala Matahari yang tertinggi (suryamandalam uttamam), dan setelah menvisualisasikan bentuk-gambar Buddha (buddhabimbam), ubah bentuk-Nya menjadi Acala yang agung (acalagram);
Bayangkan Dia murka dan mengerikan, mata juling (kero), menggoncang, memegang tali jerat dan pedang, menyala berkobar-kobar dan memancarkan percikan bunga api (sphulingagahanam diptam), Pemilik Kestabilan Vajra (acalavajrinam).
Bayangkan Aksobhya di atas Mahkota-Nya, kegembiraan akan meningkat, karena ini adalah 'hukum suci (samaya)' yang tidak bisa dihancurkan dari semua Yang Penuh Murka (sarvakrodhanam).

Samadhi itu disebut "Menginjak Samaya Dari Alam Dari Ruang Angkasa Vajra (khavajradhatusamayapadakranto nama samadhih)"

Pada tengah pusat dari ruang angkasa, bayangkan Mandala Matahari yang tertinggi (suryamandalam uttamam), dan setelah menvisualisasikan bentuk-gambar Buddha (buddhabimbam), ubah bentuk-Nya menjadi Vidyacakra;
Bayangkan Dia dilengkapi dengan semua ciri-ciri, dilingkari oleh roda api, memancarkan percikan bunga api, Samaya dari lingkaran Usnisa.
Bayangkan Aksobhya di atas Mahkota-Nya, kegembiraan akan meningkat, karena ini adalah 'hukum suci (samaya)' yang tidak bisa dihancurkan dari semua Yang Penuh Murka (sarvakrodhanam).

Samadhi itu disebut "Samaya Usnisa, Lingkaran Kekuatan Vidya (usnisasamayavidyabalacakro nama samadhih)"

Pada tengah pusat dari ruang angkasa, bayangkan Mandala Matahari yang tertinggi (suryamandalam uttamam), dan setelah menvisualisasikan bentuk-gambar Buddha (buddhabimbam), ubah bentuk-Nya menjadi Vajra Sumbha;
Bayangkan tubuh-Nya menyala berkobar-kobar dengan api yang dahsyat, memancarkan awan-awan Vajra, terbakar terang, Vajra di tangan-Nya, anda akan mencapai Siddhi.
Bayangkan Aksobhya di atas Mahkota-Nya, kegembiraan akan meningkat, karena ini adalah 'hukum suci (samaya)' yang tidak bisa dihancurkan dari semua Yang Penuh Murka (sarvakrodhanam).

Samadhi itu disebut "Kelahiran Dari Samaya Vajra Sumbha (vajrasamayasumbhavajro nama samadhih)"

Melalui Penghentian oleh lingkaran dari para Yang Penuh Murka (nirodhakrodhacakrena),
Dengan bergantung pada Lingkaran dari para Buddha (buddhacakranisevina),
Kebijaksanaan Samadhi Vajra tercapai dari Mandala Vajra (samadhivajrajnanani sidhyante vajramandalat).




BAB XIV
Kayavakcittadbhutamantrakarsanavijrmbhitarajo nama samadhi patala


Kemudian sang Bhagavan Sarvatathagatasamayadhipatir Maha Vajradharah memasuki Samadhi yang bernama "Samaya Tertinggi Dari Kedamaian (santisamayagram nama samadhim)" dan menghasilkan dari Tubuh, Ucapan, dan Pikiran Vajra-Nya 'sang Ratu Agung dari semua Tatthagata (sarvatathagatabharyam)' : OM RU RU SPHURU JVALA TISTHA SIDDHALOCANE SARVARTHA SADHANI SVAHA

Segera setelah ini diucapkan, mereka yang senang di dalam semua kesempurnaan, menjadi terpenuhi dengan kegembiraan dan kesenangan dan merenungkan Buddha Vajra. Dia disebut Ibu Kedamaian dari para Buddha, Dia menyelesaikan semua perbuatan, mengembalikan yang sudah mati menjadi hidup dan membangkitkan Samaya Vajra.

Demikian itu yang dikatakan.

Kemudian sang Bhagavan Trikayasamayakrodhavajrah memasuki Samadhi yang bernama "Vajra Samaya Dari Zat Dan Yang Bukan Zat (bhavabhavasamayavajram nama samadhim)" dan menghasilkan dari Tubuh, Ucapan, dan Pikiran Vajra-Nya 'sang Ratu Besar Tertinggi dari semua Vajradhara (sarvavajradharagramahisim)' ini : OM SANKARE SANTIKARE GHUTTA GHUTTA GHUTTINI GHATAYA GHATAYA GHUTTINI SVAHA

Segera setelah ini diucapkan, para Pemilik Tiga Vajra Yang Tidak Bisa Dihancurkan (trivajrabhedyavajrinah) membuka lebar mata Mereka dengan kegembiraan dan merenungkan Pikiran Vajra. Dia selalu menyelesaikan perbuatan-perbuatan dari perlindungan Vajra dan memberikan kekuatan kepada mereka yang menderita Ketakutan Vajra Besar (mahavajrabhayartanam).

Kemudian sang Bhagavan memasuki Samadhi yang bernama "Penglihatan Dari Samaya Dari Kegemaran Gairah (maharagasamayavalokanam nama samadhim)" dan menghasilkan dari Tubuh, Ucapan, dan Pikiran Vajra-Nya 'sang Ratu Tertinggi dari Tubuh Dharma (dharmakayagrabharyam)' ini : OM KATE VIKATE NIKATE KATAMKATE KAROTAVIRYE SVAHA

Segera setelah ini diucapkan, mereka yang menjunjung tinggi Vajra Dharma Yang Tertinggi, bersuka-cita, menjadi terserap di dalam meditasi, dan merenungkan Dharma Vajra. Gudang Harta Yang Abadi, Dia selalu menciptakan kekuatan untuk memakmurkan Dharma melalui hanya membaca Mantra, sesuai dengan kata dari Ucapan Vajra.

Kemudian sang Bhagavan memasuki Samadhi yang bernama "Kelahiran Dari Samaya Semesta (samantasamayasambhavavajram nama samadhim)" dan menghasilkan dari Tubuh, Ucapan, dan Pikiran Vajra-Nya 'sang Ratu Tertinggi dari Makhluk-Makhluk Samaya (samayasattvagrabharyam)' ini : OM TARE TUTTARE TURE SVAHA

Segera setelah ini diucapkan, semua Buddha yang lahir dari Diri Besar (Mahatmajah), bersuka-cita (harsita), mencapai kebijaksanaan, dan 'merenungkan Tubuh Vajra (vajrakayam anusmaram)'. Seketika itu juga, Dia menaklukkan rombongan besar para Buddha dan para Vajra dan seluruh alam para makhluk hidup (buddhavajramahasainyam sattvadhatum samantatah), membuat Mereka semua memperhamba dan diam tak bergerak (karoti dasavat sarvam niscestam vasakrt ksanat).

Demikian itu yang dikatakan.

Kemudian sang Bhagavan Sarvatathagatakayavakcittavajra Tathagatah memasuki Samadhi yang bernama "Awan Vajra Dari Sinar Yang Tidak Bernoda (vimalarasmimeghavajram nama samadhim)" dan menghasilkan dari Tubuh, Ucapan, dan Pikiran Vajra-Nya 'sang Penuh Murka Besar Yamantaka Vajra (vajrayamantakamahavajrakrodham)' ini :

NAMAH SAMANTAKAYAVAKCITTAVAJRANAM OM KHA KHA KHAHI KHAHI SARVADUSTASATTVADAMAKA ASIMUSALAPARASUPASAHASTA CATURBHUJA CATURMUKHA SATCARANA AGACCHA SARVADUSTAPRANAPAHARINE MAHAVIGHNAGHATAKA VIKRTANANA SARVABHUTABHAYAMKARA ATTATTAHASANADINE VYAGHRACARMANIVASANA KURU KURU SARVA KARMANI CHINDA CHINDA SARVAMANTRAN BHINDA BHINDA PARAMUDRAM AKARSAYA AKARSAYA SARVABHUTANI MATHA MATHA NIRMATHA NIRMATHA SARVADUSTAN PRAVESAYA PRAVESAYA MANDALAMADHYE VAIVASVATAJIVITANTAKARA MAMA SARVAKARYAM KURU KURU DAHA DAHA PACA PACA MA VILAMBA MA VILAMBA SAMAYAM ANUSMARA HUM HUM PHAT PHAT SPHOTAYA SPHOTAYA SARVAN NASAYA RIPUN KARA KARA SARVASAPARIPURAKA HE HE BHAGAVAN KIM CIRAYASI MAMA SARVARTHAN SADHAYA SVAHA

Segera setelah ini diucapkan, semua Buddha Yang Termasyhur Besar (sarva buddha mahayasah), ketakutan dan khawatir di dalam hati Mereka, merenungkan Pikiran Vajra. Dengan mengambil tulang yang tidak rusak, berbentuk bagus dan menyenangkan, injaklah itu dan renungkan Mantra ini; Jika itu diucapkan tiga kali, Locana dan Mamaki dari Keluarga Vajra Besar akan pasti seketika itu juga tertangkap.

Demikian yang dikatakan sang Bhagavan, Cittavajrah (Pikiran Vajra).

Kemudian sang Bhagavan Vairocana Vajra Tathagata memasuki Samadhi yang bernama "Yang Tertinggi Diantara Kumpulan Dari Sinar Samaya (samayarasmigahanagram nama samadhim)" dan menghasilkan dari Tubuh, Ucapan, dan Pikiran Vajra-Nya 'sang Yang Penuh Murka Vajra Amrta Samaya (amrtasamayavajrakrodham)' ini :

NAMAH SAMANTAKAYAVAKCITTAVAJRANAM NAMO VAJRAKRODHAYA MAHADAMSTROTKATABHAIRAVAYA ASIMUSALAPARASUPASAHASTAYA OM AMRTAKUNDALI KHA KHA KHAHI KHAHI TISTHA TISTHA BANDHA BANDHA HANA HANA DAHA DAHA GARJA GARJA VISPHOTAYA VISPHOTAYA SARVAVIGHNAVINAYAKAN MAHAGANAPATIJIVITANTAKARAYA SVAHA

Segera setelah ini diucapkan, semua Buddha Yang Termasyhur Besar (athasmin bhasitamatre sarve buddha mahayasah),
Pingsan dan penuh ketakutan, merenungkan tubuh Vajra (murcchita bhayam apede vajrakayam anusmaram).
Dengan penggunaan dari semua Mantra, Dalam tindakan dari Vajra pengusiran (sarvamantraprayogesu vajroccatanakarmani),
Bahkan rombongan para Buddha Mereka Sendiri akan terusir keluar sesuai dengan ritual (uccatayati vidhina buddhasainyam api svayam).

Kemudian sang Bhagavan Ratnaketu Tathagata memasuki Samadhi yang bernama "Sinar-Sinar Vajra Dari Buddha (buddharasmivajram nama samadhim)" dan menghasilkan dari Tubuh, Ucapan, dan Pikiran Vajra-Nya 'sang Penuh Murka Besar Aparajita Vajra (vajraparajitamahakrodham)' ini :

NAMAH SAMANTAKAYAVAKCITTAVAJRANAM OM HUM JINA RITITTA HUM HUM PHAT PHAT SVAHA

Segera setelah ini diucapkan, semua Buddha yang lahir dari Diri Besar, ketakutan dan khawatir di dalam hati Mereka, merenungkan pikiran dari Pencerahan (bodhicittam anusmaran). Ketika para raksasa yang ganas dan kejam muncul dengan kengerian besar dan kebingungan, Dia melaksanakan perbuatan sesuai dengan ritual.

Kemudian sang Bhagavan Amitayus Tathagata memasuki Samadhi yang bernama "Vajra Lahir Dari Amita (amitasambhavavajram nama samadhim)" dan menghasilkan dari Tubuh, Ucapan, dan Pikiran Vajra-Nya 'sang Penuh Murka Vajra Besar Padmasambhava (padmasambhavamahavajrakrodham)' ini :

NAMAH SAMANTAKAYAVAKCITTAVAJRANAM OM HUM HUM HUM TARULA VIRULA SARVAVISAGHATAKA JVALITASPHULINGA ATTATTAHASA KESARISATATOPATAMKARA VAJRAKHURANIRGHATANA CALITAVASUDHATULA NISVASAMARUTOTKSIPTADHARANIDHARA BHISANATTATTAHASA APARIMITABALAPARAKRAMA ARYAGANABHITABHUTAGANADHYUSITA BUDDHA BUDDHA HAYAGRIVA KHADA KHADA PARAMANTRAN CHINDA CHINDA SIDDHIM ME DISA AVESAYA SARVAJVARAPISACAN SARVAGRAHESVAPRATIHATO BHAVA VAJRADAMSTRA KIM CIRAYASI IDAM DUSTAGRAHAM DUSTASARPAM VA DHUNA DHUNA MATHA MATHA MARDA MARDA PATAYA PATAYA MATA MATA BANDHA BANDHA BUDDHA DHARMA SANGHANUJNATAM KARMA KURU SIGHRAM HAYAGRIVAYA PHAT VAJRAYA PHAT VAJRAGATRAYA PHAT VAJRANETRAYA PHAT VAJRADAMSTRAYA PHAT VAJRAKHURAYA PHAT VAJRAKHURANIRGHATANAYA PHAT PARAMANTRAVINASAYA PHAT TRAILOKYABHAYAMKARAYA PHAT SARVAKARMESVAPRATIHATAYA PHAT VAJRAKULASAMTRASANAYA PHAT HUM HUM HUM PHAT PHAT PHAT SVAHA

Segera setelah ini diucapkan, para Anak yang lahir pertama dari Dharma Vajra, ketakutan dan pingsan, merenungkan sang Raja kebijaksanaan (jnanarajam anusmaran). Membangkitkan sang Raja Yang Penuh Murka, Dia memurnikan seluruh alam ruang angkasa, dipenuhi dengan racun, berwarna Cahaya Vajra Halahala (vajrahalahalaprabham).

Kemudian sang Bhagavan Amoghasiddhi Tathagata memasuki Samadhi yang bernama "Keagungan Vajra Lahir Dari Samaya Amogha (amoghasamayasambhavaketuvajram nama samadhim)" dan menghasilkan dari Tubuh, Ucapan, dan Pikiran Vajra-Nya 'sang Raja Penuh Murka Nila-Vajra-danda (nilavajradandakrodharajam)' ini :

NAMAH SAMANTAKAYAVAKCITTAVAJRANAM OM EHYEHI BHAGAVAN NILAVAJRADANDA TURU TURU HULU HULU HA HA GULU GULU GULAPAYA GULAPAYA KRAMA KRAMA BHAGAVAN VAYUVEGENA BHUTAN SIGHRAM DAHA DAHA DARA DARA VAHA VAHA PACA PACA MATHA MATHA PATAYA PATAYA MATA MATA MOTAPAYA MOTAPAYA SARVAKARMANI CHINDA CHINDA BHAKSAYA BHAKSAYA MEDAM ASYA MEDAMAJJARUDHIRAPRIYA EHYEHI BHAGAVAN SARVAVIGHNANI SARVAVIDYANI SARVAMANTRANI SARVAMULAKARMANI KRTRIMAVISADINI SARVAGRAHAN HANA HANA BHANJA BHANJA MARDA MARDA IDAM ME KARYAM SADHAYA HUM NILAYA NILAVAJRADANDAYA TURU TURU VIGHNAVINAYAKA NASAYA NASAYA HURU HURU DIPTACANDAYA SARVASATRUNAM HRDAYANI PIDAYA CHINDA CHINDA PARAVIDYANAM CHEDAKA HUM VIDYANAM SISTAKA SMARA SAMAYAM VAJRADHARAVACANAM MARMANI NIKRNTAYA HUM HANA HANA DAHA DAHA KURU KURU TURU TURU HURU HURU PHAT PHAT HUM HUM KRTANTAYA DEVARSIVIDRAPAKAYA HANA HANA VAJRADANDENA SVAHA

Segera setelah ini diucapkan, semua Anak yang lahir dari Yang Sangat Jahat, ketakutan dan khawatir di dalam hati Mereka, merenungkan Vajrasattva. Terbangkitkan sesuai dengan ritual dengan 108 kali pembacaan, sang Raja Yang Penuh Murka Yang Termasyhur Besar ini menghancurkan semua Pelaku Kejahatan.

Kemudian sang Bhagavan Aksobhya Tathagata memasuki Samadhi yang bernama "Keagungan Awan Semesta (samantameghasriyam nama samadhim)" dan menghasilkan dari Tubuh, Ucapan, dan Pikiran Vajra-Nya sang Vajra Maha Bala ini :

NAMAH SAMANTAKAYAVAKCITTAVAJRANAM OM HUM HUM HUM PHAT. PHAT PHAT OM UGRASULAPANI HUM HUM HUM PHAT PHAT PHAT OM JYOTINIRNADA HUM HUM HUM PHAT PHAT PHAT OM MAHA BALAYA SVAHA

Segera setelah ini diucapkan, semua Naga yang maha kuat (athasmin bhasitamatre sarve naga mahabalah),
ketakutan dan khawatir di dalam hati Mereka, merenungkan Tiga Tubuh Vajra (bhitah samtrastamanasah trikayavajram anusmaran).
Hanya dengan cara membaca Mantra itu, menyelesaikan semua perbuatan (japamantraprayogena sarvakarmani sadhayet),
dan membuat hujan turun di waktu kekeringan (anavrstisamaye patayed varimandalam).

Kemudian sang Bhagavan memasuki Samadhi yang bernama "Vajra Dari Kehancuran Semesta (samantanirghatavajram nama samadhim)" dan menghasilkan dari Tubuh, Ucapan, dan Pikiran Vajra-Nya sang Murka Besar dari semua Tathagata, Takkiraja (sarvatathagatatakkirajam mahakrodham) ini :

NAMAH SAMANTAKAYAVAKCITTAVAJRANAM OM TAKKI HUM JAH

Segera setelah ini diucapkan, semua Buddha yang lahir dari Diri Besar,
ketakutan, mengambil perlindungan di dalam Samaya dan merenungkan Tiga Tubuh Vajra.
Menginjak pada gambar dengan kaki kanan, di dalam meditasi pada Vajrasattva,
Dengan Mantra dari Tiga Vajra, Penangkapan dari semua Mantra berlangsung.

Kemudian sang Bhagavan memasuki Samadhi yang bernama "Air Vajra Dari Kalung Karangan Bunga Dari Kebijaksanaan (jnanamalambuvajram nama samadhim)" dan menghasilkan dari Tubuh, Ucapan, dan Pikiran Vajra-Nya Samaya Yang Ganas, Acala Vajra (acalavajracandasamayam) ini :

NAMAH SAMANTAKAYAVAKCITTAVAJRANAM OM ACALA KANA CANDA NATTA MATTA MATTA MOTTA MOTTA SATTA SATTA TATTA TATTA HANA HANA DAHA DAHA MOHA MOHA MOHAKARA HASA HASA VAJRA-HASAM KURU HASA HASA MARDARATA MARDARATA GARJA GARJA HANA HANA BANDHA BANDHA TISTHA TISTHA AVISA AVISA MAHAMANTRA-PALAKA DHUNA DHUNA TINI TINI KHADA KHADA VIGHNAN MARAYA MARAYA DUSTAM BHAKSA BHAKSA SARVAN KURU KURU KIRI KIRI MAHAVISAMAVAJRA SPHOTAYA SPHOTAYA HUM HUM HUM TRIBALITARANGANARTAKA AM AM AM HAM HAM HAM ACALACETA SPHOTAYA SPHOTAYA HUM HUM HUM ASAMANTIKA TRATA MAHABALA SATAYA PARAMANTRAN AM AM HAM MAM SUDHYATU LOKAS TUSYATU VAJRI NAMOSTVAPRATIHATABALEBHYAH JVALAYA TRATA ASAHA NAMAH SVAHA

Segera setelah ini diucapkan, semua Dewa bersama-sama dengan rombongan penggiring Mereka,
Pingsan dan khawatir di dalam hati Mereka, merenungkan Tubuh Vajra.
Dengan Mantra dari Yang Penuh Murka ini, Maha Dewa dan para Dewa yang lainnya, ketakutan,
Memiliki kekuatan Riddhi yang besar, tertangkap di dalam yantra yang tergabung (bhitah samputakayena akrsyanti maharddhikah).

Kemudian sang Bhagavan memasuki Samadhi yang bernama "Vajra Hasil Dari Samaya (samayavijrmbhitavajram nama samadhim)" dan menghasilkan dari Tubuh, Ucapan, dan Pikiran Vajra-Nya Yang Murka Besar, Sumbha, Samaya dari semua Vajradhara (sarvavajradharasamayam samayasumbhamahakrodham) ini :

OM SUMBHA NISUMBHA HUM GRHNA GRHNA HUM GRHNAPAYA GRHNAPAYA HUM ANAYA HO BHAGAVAN VIDYARAJA HUM PHAT

Segera setelah ini diucapkan, semua dewi dengan kekuatan rddhi yang besar,
Telanjang, rambut Mereka berhamburan terlepas, merenungkan Vajrasattva.
Terikat dengan pengait Vajra dan jerat Raja dari semua Tathagata,
Terinjak-injak oleh Vajrasattva, semua dewi tertangkap.

Kemudian sang Bhagavan memasuki Samadhi yang bernama "Vajra Yang Timbul Dari Kebenaran Dari Samaya Besar (mahasamayatattvotpattivajram nama samadhim)" dan menghasilkan dari Tubuh, Ucapan, dan Pikiran Vajra-Nya Tempat tinggal dari kebenaran dari ucapan Samaya, rahasia dari tiga Vajra, Samaya besar (mahasamayatrivajraguhyavaksamayatattvapadam) ini :

Lakukan meditasi pada Vajrasattva di dalam tiga tubuh dari Vajra Buddha (buddhavajratrikayesu vajrasattvavibhavana),
Kemudian Buddha akan tertangkap oleh Pembawa jerat dan pengait Vajra (pasavajrankusadharair buddhakarsanam uttamam).
Dengan cara dari Roda Besar, menyatukan tubuh dan ucapan dari Buddha (buddhavakkayayogena mahacakraprayogatah),
Vajrasattva sang Raja Besar selalu pasti tertangkap (vajrasattvo maharaja dhruvam akrsyate sada). 
Melalui Roda, Teratai, dan Vajra besar, melakukan meditasi pada tiga Vajra yang tidak bisa dihancurkan (cakrapadmamahavajrais trivajrabhedyabhavanaih),
Semua Mantra akan tertangkap dengan pengait Vajra dan pengait lainnya yang berbeda (vajrankusaprabhedena sarvamantrakarsanam param).