Author Topic: Mahayana Arya Cundi Devi Dharani Sutram  (Read 1086 times)

ajita

  • Administrator
  • Sr. Member
  • *****
  • Posts: 350
    • View Profile
Mahayana Arya Cundi Devi Dharani Sutram
« on: June 03, 2017, 08:56:00 am »
Sutra Dharani Cundi Ibu Tujuh Koti Buddha
Mahayana Arya Cundidevidharanisutram
佛說七俱胝佛母心大准提陀羅尼經
Foshuo qijuzhifomuxin dazhuntituoluonijing

Suatu kali, Sang Buddha sedang berdiam di dekat Shravasti, di Taman Anathapindaka, Hutan Jeta. Pada saat itu, Yang Dijunjungi Dunia sedang merenungkan dan mengamati kondisi para makhluk di masa mendatang. Karena belas kasih-Nya pada mereka, Buddha memutuskan untuk membabarkan Dharani Cundi, yakni intisari hati ibu tujuh koti Buddha. Kemudian, Buddha melafalkan mantra itu:
NAMO SAPTANAM SAMYAKSAMBUDDHA KOTINAM. TADYATHA: OM, CALE, CULE, CUNDI SVAHA.

Bila ada bhiksu, bhiksuni, upasaka dan upasika yang menghafalkan serta melafalkan dharani ini sebanyak 800.000 kali, seluruh kesalahan maha berat yang pernah dilakukannya semenjak masa yang sangat lampau akan dihapuskan. Orang itu akan memiliki kesempatan berjumpa dengan semua Buddha serta bodhisattva di
manapun ia dilahirkan. Selain itu, ia akan memperoleh seluruh pahala kebajikan yang didambakannya. Lebih jauh lagi, pelafal dharani akan berkesempatan melepaskan diri dari keduniawian dalam segenap kelahirannya serta menjalankan seluruh sila dan ikrar bodhisattva.

Orang itu akan selalu terlahir sebagai manusia dan dewa, serta tak akan terjatuh dalam alam-alam penderitaan. Ia akan selalu dilindungi oleh para makhluk surgawi. Apabila seorang perumah tangga awam senantiasa mengingat serta melafalkan dharani ini, keluarganya akan terbebas dari segenap gangguan dan mara bahaya, bencana alam serta penyakit. Apapun yang dilakukannya akan berhasil dengan baik; ucapan-ucapannya akan diyakini dan diterima oleh orang lain.

Jika seseorang melafalkan mantra ini sebanyak 200.000 kali, ia akan memimpikan para Buddha, bodhisattva, pratyekabuddha, dan sravaka. Selain itu, dalam mimpinya ia akan memuntahkan sesuatu yang berwarna hitam.

Apabila seseorang pernah melakukan karma buruk yang sangat berat, setelah melafalkan mantra ini sebanyak 200.000 kali, ia akan memimpikan para Buddha serta bodhisattva, dan dalam mimpinya itu ia juga akan memuntahkan sesuatu berwarna hitam.

Jikalau seseorang pernah melakukan salah satu di antara kelima pelanggaran maha berat, sehingga tidak dapat memperoleh mimpi yang baik ini, disarankan agar ia kembali melafalkan mantra itu sebanyak 700.000 kali lagi. Setelah penjapaan selesai dilaksanakan, ia akan mengalami mimpi atau pertanda-pertanda yang menguntungkan. Bila orang itu dalam mimpinya memuntahkan sesuatu berwarna putih seperti pasta beras yang kental, hal ini menandakan bahwa karma buruknya telah dimurnikan.

Aku kini akan membabarkan lebih jauh mengenai dharani agung ini. Seseorang hendaknya berdiri menghadap patung Buddha atau mencari tanah lapang yang bersih di depan sebuah stupa. Taburkan gomaya (kotoran sapi yang dianggap suci dan memiliki daya pemurni di India) di atas tanah dan buatlah mandala berbentuk segi empat. Lalu persembahkan bunga, dupa, payung, makanan, pelita, dan lilin, sesuai dengan ukuran mandala-nya. Persembahan boleh dilakukan sesuai dengan kemampuan masing-masing. Setelah itu, lafalkan mantra, kemudian percikkan wewangian ke empat penjuru dan begitu pula dengan arah atas serta bawah.Ini dilakukan guna membentuk batasan pelindung batin sadhaka (orang yang melakukan kegiatan agama).

Sadhaka memasuki mandala dan berlutut menghadap ke arah timur. Lafalkan mantra sebanyak 1080 kali dan botol-botol tempat menyimpan wewangian hendaknya diputar-putarkan. Peganglah berbagai jenis bunga dengan kedua belah tangan, dimana posisi tangan saling bersilangan. Guna memberikan daya kekuatan pada bunga tersebut, lafalkan kembali mantra sebanyak 1080 kali. Saat meditasi letakkan bunga di hadapan sebuah cermin. Selanjutnya, menghadaplah cermin itu dan japa mantra sebanyak 1080 kali. Praktisi akan sanggup melihat manifestasi para Buddha dan bodhisattva. Lafalkan kembali mantra sebanyak 108 kali pada
beberapa bunga dan lemparkan ke udara sebagai persembahan. Jika sadhaka memiliki berbagai pertanyaan, ia boleh mengajukannya pada kesempatan tersebut dan akan memperoleh jawaban.

Jikalau ada orang mengalami penyakit yang disebabkan oleh permasalahan batin, lafalkan mantra ini pada beberapa utas rumput cogon dan usapkan rumput tersebut pada penderita. Dengan demikian, ia akan terbebas dari penyakitnya. Apabila ada seorang anak yang dirasuki oleh makhluk halus, ambillah benang lima warna dan mintalah seorang gadis muda untuk menjalinnya menjadi satu utas benang tunggal. Buatlah satu simpul pada jalinan benang tersebut setiap kali melafalkan mantra, sehingga secara keseluruhan diperoleh 21 simpul. Ikatkan benang dengan simpul-simpulnya itu ke leher sang anak. Japalah kembali mantra ini sebanyak tujuh kali pada segenggam biji moster lalu sebarkan ke wajah anak itu, sehingga ia akan terbebas dari kerasukannya.

Kegunaan lain mantra ini adalah sebagai berikut:

1)Untuk menyembuhkan orang yang sakit karena dirasuki oleh makhluk halus. Kalau orangnya hadir, gambarlah tubuh orang yang sakit itu di tas sehelai kertas. Lafalkan mantra pada sebatang tongkat yang terbuat dari kayu pohon willow dan pukullah gambar tadi. Ini akan menyembuhkan orang itu dari kerasukan.
Apabila orang yang dirasuk makhluk halus itu tinggal di tempat yang jauh, lafalkanlah mantra sebanyak tujuh kali pada tongkat kayu pohon willow itu. Kemudian kirimkan orang untuk membawa tongkat itu pada si sakit. Gambarlah tubuh orang yang kerasukan itu di depannya dan pukullah gambar tersebut dengan tongkat. Tatacara ini juga akan membebaskan orang itu dari makhluk halus jahat penyebab penyakitnya.

2)Bila seseorang melafalkan mantra ini saat dalam perjalanan, ia tak perlu takut lagi berjumpa dengan pencuri, perampok atau binatang buas.

3)Orang yang senantiasa melafalkan mantra ini akan menjadi pemenang dalam setiap perdebatan. Apabila seseorang hendak menyeberangi lautan, hendaknya ia melafalkan mantra ini sehingga terbebas dari segala gangguan yang berasal dari makhluk jahat penunggu lautan.

4)Apabila seseorang terkurung dan tangannya terbelenggu, hendaknya ia melafalkan mantra ini dan dirinya akan terbebaskan.

5)Bila suatu negeri dilanda banjir, kekeringan, atau wabah penyakit; siapkanlah krim, biji wijen, dan beras tidak lengket yang telah dibersihkan dari sekamnya. Gunakan tiga jari untuk mengambil sebagian dari ketiga bahan tersebut dan campurkan seluruhnya menjadi satu. Lafalkan mantra pada campuran itu dan lemparkan ke dalam api. Lakukan ritual ini terus menerus selama duabelas jam dalam kurun waktu tujuh hari, dengan demikian seluruh mara bahaya akan musnah.

6)Meteraikan gambar sebuah stupa pada pasir di tepi sebuah sungai dan setiap kali melakukannya lafalkan mantra. Laksanakan hal ini hingga mencapai 600.000 kali. Orang yang mempraktekkannya akan menyaksikan kemunculan Bodhisattva Avalokitesvara atau Tara. Selain itu, barangkali ia akan menyaksikan munculnya Vajrapani. Apapun yang dimohonkannya akan terkabul. Sadhaka mungkin pula akan dianugrahi obat kebatinan atau menerima ramalan pencapaian pencerahannya (vyakarana).

7)Bila engkau mengelilingi gambar pohon bodhi searah jarum jam dan melafalkan mantra ini hingga sepuluh juta kali, maka engkau akan menyaksikan seorang bodhisattva sedang membabarkan Dharma padamu dan engkau akan diizinkan untuk menjadi pengikut bodhisattva tersebut.

8)Jika engkau memberikan persembahan makanan dan sering melafalkan mantra ini,engkau akan terhindar dari mara bahaya yang ditimbulkan oleh orang atau anjing jahat. Apabila engkau telah selesai melafalkan mantra ini sebanyak 300.000 kali di hadapan sebuah pagoda, Buddharupang, atau stupa, dan setelah itu
mempersembahkan banyak makanan pada tanggal 15 suklapaksa (pertengahan bulan pertama), kembali melafalkan mantra selama sehari penuh, dan berpantang makan, maka engkau akan sanggup berjumpa dengan Vajrapani serta menerima undangan untuk mengunjungi istananya.

9)Apabila engkau berdiri di hadapan sebuah Stupa yang didirikan untuk menandai tempat di mana roda Dharma diputar untuk pertama kalinya, stupa yang didirikan untuk menandai tempat Buddha dilahirkan, Stupa yang didirikan untuk menandai tempat di mana Buddha telah turun melalui tangga mulia dari Surga Tavatimsa atau Stupa yang berisikan Sarira, kemudian mengeliling Stupa itu dan melafalkan mantra; maka engkau akan menyaksikan munculnya Bodhisattva Aparajita dan Hariti. Segenap dambaanmu akan terkabul. Jika engkau memerlukan obat spiritual, maka apa yang engkau butuhkan itu akan dianugerahkan padamu. Selain itu, engkau akan menerima pengajaran mengenai Jalan Bodhisattva.

10)Bila seseorang melafalkan mantra ini di tempat-tempat yang tidak ditujukan bagi kegiatan keagamaan, ia akan menerima kunjungan dari semua bodhisattva, tidak peduli di manapun ia berada. Dharani Cundi ini adalah mantra Kegemilangan Agung yang telah dibabarkan para Buddha di masa lampau dan akan dibabarkan
oleh pula oleh para Buddha di masa mendatang. Semua Buddha dari masa sekarang juga membabarkan mantra ini, seperti yang Kulakukan hari ini. Pembabaran ini ditujukan demi mencurahkan manfaat bagi semua makhluk, sehingga mereka dapat merealisasi Penerangan Sempurna. Para makhluk yang tidak memiliki pahala
kebajikan atau hanya mempunyai sedikit akar karma kebajikan saja, dimana kapasitas dan faktor pendukung guna mencapai pencerahan tidak didapati dalam dirinya; akan menjadi sangat beruntung jika menerima dharani ini, mereka akan sanggup mencapai Penerangan Sempurna yang Tak Tertandingi (Anuttara-Samyak-Sambhodi). Praktisi yang senantiasa melafalkan mantra ini akan menuai matangnya akar karma bajik mereka, yang tak terhingga banyaknya.


Ketika Buddha selesai membabarkan Dharani Cundi ini, para makhluk yang tak terhingga jumlahnya terbebas dari kekotoran batin mereka serta memperoleh pahala kebajikan dharani agung ini - Mantra Kegemilangan Agung – serta menyaksikan kehadiran para Buddha, bodhisattva, dan para makhluk suci lainnya dari kesepuluh penjuru. Setelah itu mereka menyembah Sang Buddha dan meninggalkan tempat tersebut.

Share on Facebook Share on Twitter