Author Topic: Suramgama Usnisa Sitatapatra Mahayana Suttram  (Read 582 times)

ajita

  • Administrator
  • Sr. Member
  • *****
  • Posts: 350
    • View Profile
Re: Suramgama Usnisa Sitatapatra Mahayana Suttram
« on: November 11, 2016, 08:11:09 am »
" Keenam : Karena pendengaran Saya telah menjadi menyerap menembus dan kekuatan pokok Saya terang, cahaya menyebar meliputi Dharma-dhatu sehingga sama sekali tidak ada kegelapan yang tersisa. Lalu Saya bisa menjaga makhluk aman dari para yaksha, rakshasa , kumbhanda , pishacha , dan putana dengan menyebabkan hantu itu untuk menjadi tidak dapat melihat mereka bahkan jika mereka datang dekat dengan mereka. "

" Ketujuh : Karena 'sifat alami dari suara' telah benar-benar sepenuhnya larut mencair dan melalui 'perenungan pendengaran Saya' telah kembali ke pendengaran itu sendiri , meninggalkan keterlibatan dengan 'objek indera yang palsu dan kotor' , Saya bisa membebaskan makhluk dari kuncian 'ikatan papan hukuman dan belenggu' "

" Kedelapan : Ketika 'suara' hilang dan 'pendengaran' disempurnakan , 'kekuatan yang meresap kesemua dari belas kasih' muncul , dan Saya menjaga makhluk yang bepergian di jalan yang berbahaya dari dirampok oleh perampok "

" Kesembilan : Ketika pendengaran meresap menembus , pemisahan dari 'objek yang mengotori batin' terjadi sehingga 'bentuk' tidak lagi bertindak sebagai 'pencuri'. Kemudian Saya dapat menyebabkan dengan keinginan kuat untuk meninggalkan 'keserakahan' dan 'nafsu keinginan' jauh di belakang. "

" Kesepuluh : . Ketika 'suara' adalah murni sehingga tidak ada 'objek yang mengotori batin' , 'organ indera dan keadaan yang diluar' sempurna menyatu , dan tiada apapun yang dicocokkan untuk yang lain. Kemudian Saya dapat menyebabkan makhluk yang penuh kemarahan dan kebencian untuk berhenti menjadi penuh kebencian . "

" Kesebelas : . Ketika 'objek yang mengotori batin' telah hilang, cahaya berpilin, dan dharma-dhatu dan tubuh dan pikiran adalah seperti kristal , tembus-pandang dan tak terhalang. Lalu Saya bisa menyebabkan semua makhluk yang kecerdasannya gelap dan kusam yang sifat alami mereka terhalang - semua 'atyantika ('kebodohan orang-orang yang tidak percaya')' - untuk selamanya terbebas dari kebodohan dan kegelapan batin. "

" Keduabelas : Ketika 'bentuk' menghilang dan kembali ke 'pendengaran' , maka yang tak bergerak didalam 'Bodhimandala ('keadaan yang abadi dari pencerahan Bodhi')' yang tak bergerak, Saya bisa melakukan perjalanan diantara makhluk-makhluk tanpa mengganggu apa pun di dunia mereka. Saya bisa pergi melalui sepuluh penjuru membuat persembahan kepada banyak para Buddha , Tathagata , yang seperti butiran terkecil atom dari alam semesta . Disamping setiap Buddha Saya menjadi Pangeran Dharma , dan Saya bisa menyebabkan makhluk yang tidak punya anak di seluruh dharma-dhatu yang ingin memiliki anak laki-laki untuk diberkati dengan putra yang berjasa , berbudi luhur , dan bijaksana . "

" Ketiga belas: . Dengan penembusan sempurna pada enam organ-indra , 'cahaya dan apa yang diterangi' adalah 'bukan dua'. Meliputi sepuluh arah , 'cermin besar yang sempurna' berdiri di Tathagata-garbha yang kosong. Saya mewarisi 'rahasia pintu Dharma' yang jumlahnya seperti para Tathagata yang jumlahNya seperti butiran terkecil atom dari alam semesta diseluruh sepuluh penjuru arah , menerima mereka (pimtu Dharma) tanpa kehilangan . Saya dapat menyebabkan makhluk yang tidak punya anak di seluruh dharma-dhatu yang mencari anak perempuan untuk diberkati dengan putri yang cantik, tegak , berbudi luhur , dan patuh dan yang setiap orang menghargai dan menghormati . "

" Keempat belas : Dalam Trisuhasramahasahasralokadhatu dengan miliaran matahari dan bulan , sebanyak para Pangeran Dharma seperti banyaknya butiran pasir didalam enam puluh dua sungai Gangga muncul di dunia, mengolah Dharma , dan bertindak sebagai contoh teladan demi mengajar dan mengubah makhluk . Mereka mengikuti makhluk dengan cara 'jalan bijaksana yang membantu' dan 'kebijaksanaan' , dengan cara yang berbeda untuk masing-masing . "


" Namun , karena Saya telah memperoleh penembusan sempurna pada organ indera dan telah menemukan keajaiban dari 'pintu masuk telinga', setelah itu 'tubuh dan pikiran Saya' secara halus dan secara ajaib termasuk semua dharma-dhatu , Saya dapat menyebabkan makhluk yang menjunjung tinggi nama Saya untuk memperoleh sebanyak pahala dan kebajikan yang akan diperoleh oleh orang yang menjunjung tinggi nama-nama dari para Pangeran Dharma yang sebanyak pasir di enam puluh dua sungai Gangga . Bhagawan , manfaat kebaikan satu nama Saya adalah sama dengan yang banyak nama lain itu, karena dari pengolahan budidaya Saya, Saya telah memperoleh penembusan yang benar dan sempurna. Ini disebut 'Empat Belas Kekuatan Dari Anugerah Keberanian' ; dengan itu, Saya memberkati makhluk hidup " .

" Selain itu , Bhagawan , karena Saya memperoleh penembusan sempurna dan mengolah budidaya pada 'Jalan yang tak tertandingi' hingga pencapaian , Saya juga diberkahi dengan 'Empat Kebajikan Indah Yang Tak Terbayangkan Dan Yang Tanpa Kesukaran' . "

" Pertama : karena Saya mencapai keajaiban ajaib dari mendengar pikiran , 'intisari pokok dari pikiran' terbebaskan dari 'organ dan keadaan dari pendengaran.' Oleh karena itu , tidak ada perbedaan antara 'penglihatan', 'pendengaran' , 'perasaan' , 'pengetahuan' , dan seterusnya. Pencerahan menjadi tunggal satu , perpaduan yang sempurna , pencerahan yang murni dan berharga. Untuk alasan itu , Saya bisa mewujudkan banyak penampilan yang indah dan dapat menyatakan 'yang tak terbatas mantra suci rahasia' . Antara mereka , Saya mungkin muncul dengan satu kepala , tiga kepala , lima kepala , tujuh kepala , sembilan kepala , sebelas kepala , dan seterusnya , termasuk seratus delapan kepala , seribu kepala , sepuluh ribu kepala , atau delapan puluh empat ribu kepala vajra , dua lengan , empat lengan , enam lengan , delapan lengan , sepuluh lengan, dua belas lengan , empat belas , enam belas , delapan belas lengan , atau dua puluh lengan , dua puluh empat lengan, dan seterusnya sampai mungkin ada seratus delapan lengan , seribu lengan , sepuluh ribu lengan , atau delapan puluh empat ribu lengan mudra , dua mata , tiga mata , empat mata , sembilan mata , dan seterusnya termasuk seratus delapan mata , seribu mata , sepuluh ribu mata , atau delapan puluh empat ribu mata yang murni dan berharga , kadang-kadang penuh kasih , kadang-kadang mengagumkan , kadang-kadang dalam Samadhi , terkadang menampilkan kebijaksanaan untuk menyelamatkan dan melindungi makhluk hidup sehingga mereka dapat mencapai 'penguasaan diri besar' . "

" Kedua : . Karena pendengaran dan pertimbangan Saya telah lolos dari enam obyek yang mengotori batin , seperti suara melewati dinding, mereka tidak bisa lagi dihalangi. Untuk alasan itu Saya memiliki kemampuan luar biasa untuk mewujudkan bentuk setelah bentuk dan membacakan mantra pada mantra . Bentuk-bentuk dan mantra ini menghilangkan kekhawatiran para makhluk hidup . Oleh karena itu , diseluruh sepuluh penjuru arah , di wilayah sebanyak butiran terkecil atom dari alam semesta , Saya dikenal sebagai 'Orang yang menganugerahkan tanpa rasa takut' . "

" Ketiga : . Karena pengolahan budidaya Saya yang mendasar , yang indah , penembusan sempurna dan pemurnian organ indera , di mana saja Saya pergi di dunia, Saya dapat membangkitkan makhluk untuk mempersembahkan kehidupan dan barang berharga mereka untuk mencari belas kasih Saya "

" Keempat : . Karena Saya mendapatkan pikiran Buddha dan ditetapkan sebagai yang telah mencapai tujuan akhir , Saya bisa membuat persembahan harta langka kepada para Tathagata dari sepuluh penjuru dan kepada semua makhluk yang di enam jalur diseluruh dharmadhatu. Jika makhluk mencari pasangan , mereka dapat memperoleh pasangan. Jika mereka mencari anak-anak , mereka bisa punya anak. Mencari Samadhi , mereka memperoleh Samadhi ; mencari umur panjang , mereka mendapatkan umur panjang , dan seterusnya sejauh bahwa jika mereka mencari Nirvana yang besar, mereka memperoleh Nirvana besar. "

" Sang Buddha bertanya tentang penembusan sempurna . Dari pintu gerbang telinga , Saya memperoleh Samadhi yang sempurna dan menerangi yang memungkinkan Saya untuk menanggapi dengan mudah pada pikiran makhluk ' . Dengan memasukkan aliran arus kembali ke sifat alami dan memperoleh Samadhi , Saya mencapai Bodhi . itu adalah 'Cara Utama' . "

" Bhagawan , Buddha itu, sang Tathagata , memuji Saya sebagai yang telah memperoleh dengan baik 'Pintu Dharma dari Penembusan Sempurna' . Didalam perkumpulan majelis yang besar Dia menganugerahkan 'Vyakarana (Ramalan Penetapan Pencapaian pada Bodhi)' kepada Saya dan nama 'Avalokitesvara (Perenung Suara Dunia)' . Karena penembusan dan pendengaran Saya menjadi sempurna jelas diseluruh sepuluh penjuru arah , nama 'Avalokitesvara' meliputi semua alam di sepuluh penjuru . "

Kemudian sang Bhagavan pada Tahta Singa Nya memancarkan secara serentak dari lima ujung tubuh Nya sebuah pancaran cahaya yang bersinar jauh diseluruh sepuluh penjuru untuk menyucikan 'Usnisa (mahkota)' dari banyak Tathagata dan Panggeran Dharma Bodhisattva sebanyak butiran debu . Semua para Tathagata itu juga memancarkan dari lima ujung tubuh Mereka pancaran cahaya yang jumlahnya seperti butiran terkecil atom dari alam semesta dan yang datang dari berbagai arah untuk menyucikan mahkota Buddha serta mahkota dari semua Bodhisattva agung dan Arahat didalam persamuan. Hutan , pohon , kolam , dan telaga semua mengumumkan suara Dharma . Cahaya bercampur dan silang-menyilang seperti sutra jaring permata . Semua orang dalam persamuan majelis yang besar mengalami kejadian ini yang belum pernah terjadi sebelumnya dan mencapai Vajra Samadhi. Kemudian surga langit menghujani ratusan bunga teratai yang berharga dari beraneka gabungan warna biru , kuning, merah , dan putih . Semua ruang angkasa di sepuluh penjuru berubah menjadi warna dari tujuh permata . Dunia Saha , tanah bumi yang besar itu sendiri bersama dengan gunung dan sungai menghilang sama sekali , dan semua yang bisa dilihat adalah wilayah yang banyaknya seperti butiran terkecil atom dari alam semesta datang bersama sebagai satu wilayah . Pujian murni dalam lagu dan nyanyian secara spontan terdengar di mana-mana dalam perayaan .

Kemudian Sang Tathagata berkata kepada Pangeran Dharma Manjusri , " Anda sekarang harus merenungkan 'dua puluh lima Bodhisattwa besar dan Arahat ini yang adalah di luar penelitian' . Masing-masing telah menjelaskan jalan bijaksana awal dalam pencapaian nya pada sang Jalan . Semua mengatakan Mereka telah mengolah budidaya untuk yang benar dan yang sesungguhnya penembusan sempurna . Pengolahan budidaya Mereka adalah sama tanpa perbedaan 'lebih besar dan lebih kecil' atau 'sebelumnya dan kemudian' . Sekarang Saya ingin untuk menyebabkan Ananda menjadi tercerahkan , dan jadi Saya bertanya mana dari dua puluh lima praktek yang tepat untuk organ indera Dia , dan yang akan menjadi , setelah Parinirvana Saya, pintu bijaksana yang termudah bagi makhluk dunia ini untuk masuk untuk mencapai kendaraan Bodhisattva dan mencari jalan yang tak tertandingi . "

Sang Panggeran Dharma, Manjushri , menerima ajaran welas asih dari sang Buddha , bangkit dari tempat dudukNya , bersujud di kaki Sang Buddha , dan , mendasarkan diriNya pada keagungan dan kesucian sang Buddha, berbicara syair gatha kepada Sang Buddha :

"Lautan pencerahan didalam sifat alaminya adalah sempurna dan jelas .

Sempurna Lengkap , Bodhi yang nyata adalah sumber keajaibannya .

Tapi ketika Kecerahan dasar bersinar sehingga objek benda muncul ,

Dengan adanya obyek , sifat alami kecemerlangan memudar .

Kebingungan tentang kepalsuan membawa kekosongan.

Mengandalkan kekosongan , dunia muncul.

Pikiran menetap , membentuk negara.

Kesadaran menjadi makhluk .

Kekosongan diciptakan dalam Pencerahan besar,

Adalah seperti gelembung tunggal didalam seluruh lautan .

Makhluk tunduk pada arus perpindahan keluar dan daratan seperti butiran debu halus,

Semua muncul dari ruang angkasa kosong .

Sama seperti semburan gelembung , demikian juga , ruang angkasa tidak pernah ada .

Berapa banyak yang kurang tiga keadaan dari mahluk !

Kembali ke sumber , sifat alami adalah bukan dua .

Banyak pintu masuk melalui Jalan Bijaksana ;

Sifat alami para bijaksana menembus mereka semua .

Apakah sesuai atau merugikan , semua situasi adalah Jalan Bijaksana .

Mereka yang awalnya memutuskan untuk memasuki Samadhi ,

Kemajuan lambat atau cepat sesuai dengan cara yang dipilih .

'Bentuk' adalah objek kekotoran batin yang diciptakan dari pikiran .

Mereka tidak dapat dilihat oleh intisari pokok dari pikiran .

Bagaimana bisa sesuatu yang tidak terlihat jelas

Digunakan untuk mendapatkan penembusan yang sempurna ?

Dalam suara , bahasa bercampur .

Tapi makna dalam kata , nama , ungkapan ,

Dalam sedemikian rupa sehingga tidak ada satu pun yang dapat memuat mereka semua .

Bagaimana bisa itu digunakan untuk mencapai penembusan yang sempurna ?

Kesadaran bau datang melalui hubungan dengan mereka .

Terpisah dari mereka , Kita tidak tahu bahwa mereka ada .

Karena perasaan bau mereka adalah tidak terus-menerus tetap ,

Bagaimana bisa itu digunakan untuk mencapai penembusan yang sempurna ?

'Rasa' adalah tidak kepada Kita secara mendasar oleh sifat alami .

Mereka hanya ada ketika ada sesuatu untuk dicicipi .

Karena perasaan ini tidak abadi ,

Bagaimana bisa itu digunakan untuk mencapai penembusan yang sempurna ?

Sentuhan menjadi jelas hanya ketika sesuatu disentuh .

Tanpa sebuah objek tidak ada hubungan.

Karena hubungan dan pemisahan berubah-rubah ,

Bagaimana bisa itu digunakan untuk mencapai penembusan yang sempurna ?

dharma dikenal seperti debu yang mengotori dalam batin.

Diperhitungkan sebagai debu yang mengotori , mereka tentu adalah obyek tujuan indera.

Keterlibatan subyek dan obyek tidak dapat meresap tembus;

Bagaimana bisa itu digunakan untuk mencapai penembusan yang sempurna ?

Meskipun penglihatan itu sendiri adalah jernih dan menembus ,

Dengan jelas melihat di depan, ia tidak bisa melihat belakang .

Sungguh mencapai hanya setengah empat penjuru arah ,

Bagaimana bisa itu digunakan untuk mencapai penembusan yang sempurna ?

Napas hidung menembus masuk dan keluar .

Tapi di antara jeda tidak ada udara .

Gangguan ini membuat itu tidak tetap .

Bagaimana bisa itu digunakan penembusan sempurna?

Lidah bukanlah organ tubuh tanpa fungsi ;

Rasa membentuk sumber dari perasanya .

Ketika rasa berakhir, ia tidak tahu apapun .

Bagaimana bisa itu digunakan untuk mencapai penembusan yang sempurna ?

Itu adalah sama untuk tubuh sebagai obyek tujuan sentuhan .

Keduanya tidak dapat dianggap sebagai kesadaran yang sempurna .

Dengan pembagian tak terlihat yang dijelaskan dan yang tak terbatas,

Bagaimana bisa itu digunakan untuk mencapai penembusan yang sempurna ?

Pengetahuan batin adalah kumpulan banyaknya pertimbangan .

Apa yang ia lihat adalah tidak pernah pengetahuan yang mendalam .

Tidak dapat melampaui perenungan dan pemikiran ,

Bagaimana bisa itu digunakan untuk mencapai penembusan yang sempurna ?

Kesadaran penglihatan menggabungkan tiga aspek .

Menyelidiki asalnya : ia tidak memiliki penampilan rupa.

Karena seluruh zat isi pokoknya adalah bisa berubah ,

Bagaimana bisa itu digunakan untuk mencapai penembusan yang sempurna ?

Intisari dari pendengaran menembus sepuluh penjuru arah,

Bagi mereka yang telah mengembangkan penyebab besar,

Mereka yang dari tekad awal tidak bisa masuk dengan cara ini .

Bagaimana bisa itu digunakan untuk mencapai penembusan yang sempurna ?

Merenung pada hidung adalah cara sementara.

Itu hanya berfungsi untuk berkumpul dan menetap di pikiran .

Setelah menetap , pikiran hanya diam.

Bagaimana bisa itu digunakan untuk mencapai penembusan yang sempurna ?

Mereka dari 'pencapaian yang terlebih dahulu' dicerahi oleh

Berbicara Dharma melalui sarana bahasa ,

Tapi karena kata-kata dan ungkapan adalah tidak bebas dari arus perpindahan keluar ,

Bagaimana bisa itu digunakan untuk mencapai penembusan yang sempurna ?

Menahan diri dari pelanggaran hanyalah mengendalikan tubuh .

Untuk orang yang tidak memiliki tubuh , tidak ada yang ditahan .

Karena sumbernya adalah tidak meresap tembus kesemua,

Bagaimana bisa itu digunakan untuk mencapai penembusan yang sempurna ?

Penembusan batin didasarkan pada penyebab masa lalu .

Hubungan apa yang mereka punya dengan dharma yang berbeda-beda ?

Pemikiran yang berkondisi tidaklah terlepas dari hal-hal .

Bagaimana bisa itu digunakan untuk mencapai penembusan yang sempurna ?

Orang mungkin dapat merenungkan sifat tanah bumi ,

Tapi itu keras dan padat , tidak bisa ditembus .

Apapun yang dikondisikan bukanlah sifat alami yang bijaksana.

Bagaimana bisa itu digunakan untuk mencapai penembusan yang sempurna ?

Orang mungkin dapat merenungkan sifat alami dari air ,

Tapi perenungan batin seperti ini tidaklah benar dan nyata .

Keadaan 'Tathata ('apa adanya')' bukanlah pandangan yang tercerahkan .

Bagaimana bisa itu digunakan untuk mencapai penembusan yang sempurna ?

Orang mungkin dapat merenungkan sifat alami dari api ,

Tetapi mengakui kebencian bukanlah penolakan yang benar.

Jalan bijaksana ini tidak bisa menjadi satu untuk pemula .

Bagaimana bisa itu digunakan untuk mencapai penembusan yang sempurna ?

Orang mungkin dapat merenungkan sifat alami dari angin ,

Tapi gerakan dan keheningan bukanlah yang tidak ganda .

Kegandaan tidak bisa membawa pencerahan tertinggi .

Bagaimana bisa itu digunakan untuk mencapai penembusan yang sempurna ?

Orang mungkin dapat merenungkan sifat alami dari kekosongan .

Tetapi aspeknya adalah keruh dan kusam , tiada kesadaran .

Apapun yang 'tidak sadar' adalah berbeda dari Bodhi .

Bagaimana bisa itu digunakan untuk mencapai penembusan yang sempurna ?

Orang mungkin dapat merenungkan sifat alami dari kesadaran ;

Namun orang menganggap kesadaran yang tidak kekal .

Bahkan pemikiran pada itu adalah kosong dan palsu.

Bagaimana bisa itu digunakan untuk mencapai penembusan yang sempurna ?

Semua kegiatan adalah tidak kekal ;

Demikian juga , kesadaran memiliki asalnya didalam kemunculan dan penghentian .

Karena pada waktu tertentu faktor-faktor 'sebab pendorong dan akibat' berbeda ,

Bagaimana bisa itu digunakan untuk mencapai penembusan yang sempurna ?

Sekarang Saya memberitahukan sang Bhagavan ,

Sang Buddha yang muncul di dunia Saha :

Di negeri ini isi pokok zat sebenarnya dari pengajaran

Berada dalam 'mendengar suara' semata-mata .

Jika seseorang ingin mencapai Samadhi ,

'Mendengar' adalah cara terbaik untuk masuk .

Terlepas dari penderitaan , pembebasan ditemukan .

Alangkah baiknya adalah Dia Yang Merenungkan Suara Dunia !

Sepanjang kalpa yang banyak seperti pasir sungai Gangga .

Dia memasuki 'Buddhaksetra ('Wilayah Buddha')' yang sebanyak butiran debu halus.

Mendapatkan kekuatan besar dari Penguasaan Diri ,

Dia menganugerahkan keberanian kepada makhluk hidup .

Indah adalah suara dari ' Avalokitesvara (Perenung Suara Dunia') ,

Sebuah suara murni , seperti auman samudera lautan.

Dia menyelamatkan dunia dan membawa kedamaian bagi semua di dalamnya .

Dia telah melampaui dunia, dan pencapaianNya adalah abadi .

Saya sekarang menilai, Tathagata ,

Apa yang Avalokitesvara baru saja jelaskan :

Pertimbangkan seseorang didalam tempat yang tenang , yang,

Ketika gendang dipukul diseluruh sepuluh penjuru arah,

Dapat mendengar sekaligus suara dari semua sepuluh lokasi .

Itu adalah kesempurnaan sejati yang sebenarnya .

Mata tidak bisa melihat melewati 'bentuk' yang padat .

Mulut dan hidung adalah kira-kira sama .

Tubuh menunjukkan kesadaran hanya melalui 'hubungan' .

Pikiran , kusut dalam pemikiran , tidak memiliki hubungan yang jelas .

Suara dapat didengar bahkan melewati dinding padat .

Telinga dapat mendengarkan hal-hal baik yang dekat maupun jauh .

Tak satu pun dari lima organ lainnya dapat menandingi ini .

Itu , kemudian, menembus secara benar dan nyata .

Sifat alami dari suara berpusat di gerakan dan keheningan .

Orang mendengar menurut apakah ada suara .

Dengan tidak ada suara , dikatakan tidak ada pendengaran .

Tapi ini tidak berarti bahwa sifat alami 'pendengaran' menghilang .

Dengan tidak adanya suara , sifat alami itu tidak berakhir ;

Juga tidak muncul di hadapan suara .

Seluruhnya melampaui kemunculan dan penghentian .

Itu adalah, maka , benar-benar abadi .

Selalu hadir , bahkan dalam mimpi berpikir ,

Itu tidak menghilang ketika 'kondisi dan pikiran' menghilang .

Menjadi Tercerahkan, 'perenungan ini' melampaui 'kesadaran pengertian' ,

Menjangkau melampaui baik tubuh maupun pikiran .

Sekarang , didalam dunia Saha , ajaran Suara

Telah diumumkan dan dipahami .

Namun makhluk bingung tentang sumber dari pendengaran.

Mereka mengikuti suara dan jadi berbalik dan mengalir .

Kekuatan Ananda untuk mengingat adalah luar biasa;

Namun Dia terjatuh menjadi korban alur yang menyimpang .

Bukankah dari menghiraukan suara yang Dia hampir kehilangan ?

Dengan mengembalikan aliran, orang akan di atas kepalsuan .

Ananda , dengarlah dengan penuh perhatian :

Saya mengandalkan kekuatan besar sang Buddha ,

Didalam menggambarkan kepada Anda sang 'Vajra-raja ('Raja Tubuh Buddha Yang Tak Dapat Dihancurkan')' ,

Sebuah 'Samadhi Yang Tak Terbayangkan' yang adalah seperti khayalan ilusi .

Itu adalah 'Ibu sejati yang sesungguhnya' dari semua Buddha.

Anda mungkin mendengar Pintu Dharma rahasia

Dari para Buddha yang banyakNya seperti butiran terkecil atom dari alam semesta ,

Tapi tanpa terlebih dahulu meninggalkan 'nafsu keinginan dan arus perpindahan keluar',

Anda dapat mengumpulkan pengetahuan , dan masih melakukan kesalahan .

Anda memanfaatkan pengetahuan untuk menegakkan 'Buddhatva ('Keadaan dari Penerangan Sempurna')' dari para Buddha .

Mengapa Anda tidak mencoba untuk mendengar pendengaran Anda sendiri ?

Mendengar tidak muncul secara spontan ;

Ia mendapat namanya karena suara .

Tapi ketika 'pendengaran' kembali dan bebas dari suara ,

Apa yang seseorang sebut itu yang dibebaskan ?

Begitu organ indera seseorang kembali ke sumbernya ,

Semua enam itu dibebaskan .

Penglihatan dan pendengaran adalah seperti khayalan ilusi yang menutupi .

Tiga alam , penglihatan pada bunga di ruang angkasa .

Ketika 'pendengaran' kembali , 'penutupan pada organ indera' menghilang .

'Debu kotor' roboh untuk memurnikan dan menyempurnakan 'wawasan yang mendalam'.

Dengan kemurnian tertinggi , cahaya menembus .

Keheningan bersinar dan termasuk di dalamnya semua kekosongan.

Melihat dunia dari sudut pandang ini ,

Segala sesuatu yang terjadi adalah seperti mimpi .

Putri Matangi itu , juga merupakan bagian dari mimpi .

Siapa yang mampu , lalu , secara fisik menahan Anda ?

Pertimbangkan 'seorang pemain Dalang bayangan' di tempat kerja ,

Membuat boneka tampak senyata orang .

Meskipun orang melihat mereka bergerak bebas ,

Mereka benar-benar diatur oleh kumpulan tali .

Berhenti menjalankan kendali itu dan mereka menjadi diam.

Seluruh khayalan ilusi tidak pernah benar-benar ada .

Enam organ indra juga adalah demikian .

Pada awalnya ada satu intisari kecerahan .

Yang terbagi menjadi enam kali lipat gabungan.

Jika namun 'satu bagian' berhenti dan kembali ,

Semua enam fungsi akan berhenti juga .

Menanggapi pikiran , 'objek yang mengotori' lenyap ,

Menjadi murni dan kecerahan yang indah sempurna .

Jika ada sisa kekotoran , orang masih harus belajar .

Ketika kecerahan itu adalah yang tertinggi , orang menjadi Tathagata .

Ananda , dan semua orang dalam perkumpulan majelis yang besar ,

Perbaiki proses Anda untuk pendengaran .

Kembalikan pendengaran untuk mendengar sifat alami Anda sendiri

Sifat alami itu akan menjadi Jalan tertinggi .

Itulah arti 'penembusan sempurna' yang sesungguhnya .

Itu adalah pintu gerbang yang dimasuki oleh para Buddha sebanyak butiran debu .

Itulah satu jalan yang menuju ke Nirvana .

Para Tathagata masa lalu menyempurnakan cara ini .

Para Bodhisattva sekarang bergabung dengan kecerahan total ini .

Orang-orang dari masa depan yang belajar dan berlatih

Juga akan mengandalkan Dharma ini .

Melalui cara ini Saya, juga, telah ditetapkan .

Avalokitesvara Bodhisattva bukanlah yang satu-satunya .

Sang Buddha , sang Bhagavan ,

Bertanya kepada Saya Jalan Bijaksana yang mana ,

Akan menyelamatkan mereka yang di akhir kalpa

Yang berusaha untuk melarikan diri dari dunia fana keduniawian ,

Dan menyempurnakan pikiran dari Nirvana :

Cara terbaik adalah dengan 'Merenungkan Suara Dunia' .

Semua jenis lain dari 'Jalan Bijaksana'

Membutuhkan Keagungan dan Kesucian dari Sang Buddha .

Dalam beberapa kasus mereka membawa 'Kelebihan Melampaui' langsung ,

Tapi mereka bukanlah cara biasa yang lazim dari berlatih ,

Menyampaikan pada mereka yang berakar dangkal dan dalam sama-sama.

Saya tunduk kepada 'Tathagata ('Yang Telah Datang')' dan 'Tripitaka ('Tiga Keranjang')'

Dan kepada Mereka 'Yang Tidak Terbayangkan' 'Yang Tanpa Arus Perpindahan Keluar' ,

Mempercayai Mereka akan membantu mereka yang di masa depan ,

Sehingga tidak ada yang akan meragukan cara ini .

Itu adalah sebuah 'Jalan Bijaksana' yang mudah untuk dikuasai , sebuah pengajaran yang sesuai untuk Ananda

Dan bagi mereka yang menggelepar di era akhir .

Mereka harus menggunakan organ telinga untuk mengolah budidaya

Sebuah penembusan sempurna yang melebihi semua orang lain

Itu adalah cara menuju ke pikiran yang benar sejati . "

Setelah itu, Ananda dan semua yang didalam persamuan perkumpulan majelis yang besar mengalami 'Kejelasan Jernih Tubuh dan Pikiran' setelah menerima Ajaran mendalam seperti itu. Mereka merenungkan Bodhi  dan Parinirvana sang Buddha seperti seseorang yang, setelah perjalanan jauh untuk tugas , mengetahui bahwa dia berada di jalan pulang ke rumah , meskipun ia belum kembali sepenuhnya . Sepanjang seluruh perkumpulan majelis , para dewa , naga , dan semua mahluk asta-gatyah , mereka yang dari dua kendaraan yang belum di luar penelitian , serta semua Bodhisattva dari tekad awal, yang banyakNya seperti pasir di sepuluh sungai Gangga , menemukan pikiran mendasar Mereka dan , jauh terhapuskan dari debu dan kekotoran , mencapai kemurnian 'mata Dharma' . Sang 'Bhikshuni Sifat Alami Diri' mencapai Arhat setelah mendengar Gatha ini , dan makhluk yang tak terbatas jumlahnya membangkitkan yang tiada tanding , Hati yang tiada bandingnya Anuttara Samyak Sambodhi.



( Empat Ajaran yang Jelas dan Pasti tentang Kemurnian )

Ananda meluruskan jubahNya dan kemudian , di tengah-tengah perkumpulan majelis , menempatkan telapak tanganNya beranjali dan membungkuk . PikiranNya Jelas sempurna, dan Dia merasakan campuran suka dan duka . NiatNya adalah untuk memberi manfaat kebaikan kepada makhluk dari masa depan saat Dia memberi hormat dan berkata kepada Sang Buddha , " Yang Sangat Welas Asih Bhagawan . Saya sudah terbangun dan mencapai Pintu Dharma ini untuk menjadi seorang Buddha , dan Saya dapat mengolahnya tanpa ada sedikit pun keraguan . Saya sudah sering mendengar Tathagata berkata, ' Selamatkan orang lain terlebih dahulu , kemudian selamatkan diri Kamu sendiri. Itu adalah cita-cita dari seorang Bodhisattva. Setelah Pencerahan Anda sendiri disempurnakan , maka Anda bisa mencerahkan orang lain. Itulah cara Tathagata menanggapi dunia . " Meskipun Saya belum diselamatkan , Saya bersumpah untuk menyelamatkan semua makhluk dari jaman berakhirnya Dharma.

" Bhagawan , makhluk-makhluk itu berasal dari masa Sang Buddha , dan akan ada banyak guru menyimpang yang mengemukakan ajaran mereka seperti banyaknya butiran pasir di sungai Gangga . Saya ingin menyebabkan makhluk-makhluk itu untuk mengumpulkan pikiran mereka dan memasuki Samadhi . Bagaimana Saya bisa menyebabkan mereka untuk tinggal berdiam penuh damai di tempat sang Jalan , jauh dari perbuatan iblis , dan menjadi tidak dapat diubah dalam tekad mereka untuk Bodhi ? "

Pada saat itu, sang Bhagavan memuji Ananda di depan seluruh perkumpulan majelis , mengatakan , "Bagus sekali ! Betapa baiknya adalah bahwa Anda bertanya bagaimana untuk membangun tempat sang Jalan dan untuk menyelamatkan dan melindungi makhluk yang tenggelam didalam rawa dari usia akhir . Dengarlah dengan baik , sekarang, dan Saya akan memberitahu Anda . "

Ananda dan perkumpulan majelis yang besar menyetujui untuk menjunjung tinggi Ajaran itu.

Sang Buddha berkata kepada Ananda , " Kamu selalu mendengar Saya menjelaskan didalam Vinaya bahwa ada tiga aspek yang menentukan untuk pengolahan budidaya. Itu adalah, 'mengumpulkan pikiran' merupakan 'Sila ('aturan disiplin')'. Dari Sila datang 'Samadhi (Pemusatan Pikiran)' , dan dari Samadhi muncul 'Prajna ('kebijaksanaan')'. ini disebut 'Tiga Pelajaran Yang Tanpa Arus Perpindahan Keluar'. "

" Ananda , mengapa Saya sebut 'mengumpulkan pikiran' adalah Sila ? Jika makhluk yang di enam jalur dari setiap alam duniawi tidak memiliki nafsu seksual , mereka tidak akan harus menjalani rangkaian penggantian terus-menerus dari kelahiran dan kematian . Tujuan dasar Anda dalam mengolah budidaya Samadhi adalah untuk melampaui kekotoran yang melelahkan . Tetapi jika Kamu tidak meninggalkan nafsu seksual , Anda tidak akan bisa keluar dari debu itu. Walaupun orang mungkin memiliki beberapa kebijaksanaan dan peristiwa dari 'Dhyana Samadhi ('Tingkat Penyerapan Pemusatan Pikiran')' , jika mereka tidak memusnahkan nafsu seksual , mereka tentu masuk ke jalur ibils. Paling tinggi , mereka akan menjadi raja iblis , rata-rata , mereka akan menjadi anggota rombongan iblis , di tingkat terendah , mereka akan menjadi iblis perempuan. Iblis-iblis ini semuanya memiliki kelompok murid mereka. Masing-masing mengatakan bahwa ia telah mencapai 'Jalan tak tertandingi'. Setelah Parinirvana Saya, dijaman berakhirnya Dharma, gerombolan iblis ini akan berlimpah , menyebar seperti api ketika mereka terang-terangan melakukan keserakahan dan nafsu, sementara mengatakan menjadi 'penasehat berpengetahuan yang baik'. Mereka akan menyebabkan makhluk jatuh ke dalam jurang 'cinta dan pandangan' dan kehilangan Jalan ke Pencerahan Bodhi . "

" Ketika Anda mengajar orang-orang di dunia untuk mengolah budidaya Samadhi , mereka harus pertama-tama memotong pikiran nafsu seksual . Ini adalah ajaran pertama yang jelas dan mutlak tentang Kemurnian yang diberikan oleh para Tathagata , para Buddha dari masa lalu, para Bhagavan . Oleh karena itu , Ananda , jika para orang yang mengolah budidaya Dhyana Samadhi tidak memusnahkan nafsu seksual , mereka adalah seperti orang yang memasak pasir berharap untuk mendapatkan beras. Setelah ratusan ribu kalpa , itu masih akan hanya menjadi pasir panas . Mengapa ? itu bukan beras untuk memulai , itu hanya pasir. Jika Anda mencari 'buah hasil Buddha yang indah' dengan tubuh dari nafsu seksual , maka bahkan jika Anda mencapai 'kebangkitan indah', itu masih didasarkan pada nafsu seksual. Dengan nafsu seksual pada sumbernya , Anda akan berputar di tiga jalur dan tidak bisa keluar . Jalan manakah yang akan Anda ambil untuk mengolah dan ditetapkan untuk Nirvana sang Tathagata ? Anda harus memusnahkan nafsu seksual yang adalah dalam dasar hakiki untuk tubuh dan pikiran , kemudian menyingkirkan bahkan aspek dari pemusnahan . Pada saat itu Anda memiliki beberapa harapan untuk mencapai Bodhi Sang Buddha . Apa yang Saya katakan di sini adalah ajaran para Buddha . Setiap Penjelasan apapun yang bertentangan dengan itu adalah ajaran Papiyan ( raja iblis ) ."

" Selanjutnya , Ananda , jika makhluk di enam jalur dari setiap alam duniawi tidak punya pikiran membunuh, mereka tidak akan harus untuk menjalani rangkaian penggantian terus-menerus dari kelahiran dan kematian . Tujuan dasar Anda dalam mengolah budidaya Samadhi adalah untuk mengatasi kekotoran batin yang melelahkan . Tapi jika Anda tidak meninggalkan pikiran Anda tentang membunuh , Anda tidak akan bisa keluar dari debu itu. Meskipun orang mungkin memiliki beberapa kebijaksanaan dan peristiwa dari Dhyana Samadhi , mereka tentu memasuki jalur dari roh jika mereka tidak berhenti membunuh. Paling tinggi , mereka akan menjadi hantu preta berkekuatan besar; rata-rata , mereka akan menjadi yaksha terbang, pemimpin hantu , atau sejenisnya; pada tingkat terendah , mereka akan menjadi para rakshasa yang melompati tanah bumi. Para hantu dan roh ini semuanya memiliki pengikut mereka . Masing-masing mengatakan bahwa ia telah mencapai Jalan tak tertandingi . Setelah Nirvana Saya, dijaman berakhirnya Dharma, gerombolan hantu dan roh ini akan berlimpah , menyebar seperti api karena mereka berpendapat bahwa makan daging akan membawa orang ke Jalan Bodhi . Ananda , Saya mengizinkan Bhiksu untuk makan lima jenis dari daging murni . Daging ini sebenarnya adalah sebuah penjelmaan yang dilahirkan oleh kekuatan batin Saya. Itu pada dasarnya tidak memiliki kekuatan hidup . Anda para Brahmana tinggal di cuaca yang sangat panas dan lembab , dan demikian berpasir dan tanah berbatu , bahwa sayuran tidak akan tumbuh , oleh karena itu, Saya harus membantu Anda dengan kekuatan batin dan kasih sayang. Karena kebaikan murah hati dan kasih sayang ini, daging tersebut ini menyesuaikan selera Anda. Setelah Nirvana Saya, bagaimana bisa orang-orang yang makan 'daging dari makhluk' disebut murid Sakya ? Anda harus tahu bahwa , bahkan jika para pemakan daging bisa masuk ke keadaan 'hati terbuka' mirip dengan Samadhi , mereka semua adalah rakshasa besar. Ketika ganjaran mereka berakhir , mereka terikat untuk tenggelam didalam laut pahit dari kelahiran dan kematian . Mereka bukan murid Sang Buddha . Orang-orang seperti ini membunuh dan memakan satu sama lain dalam siklus yang tidak pernah berakhir . Bagaimana bisa orang-orang seperti itu melampaui Tiga alam ? "

" Ketika Anda mengajar orang-orang di dunia untuk mengolah budidaya Samadhi , mereka juga harus berhenti membunuh . Ini adalah ajaran kedua yang jelas dan mutlak tentang Kemurnian yang diberikan oleh para Tathagata , para Buddha dari masa lalu, para Bhagavan . Oleh karena itu , Ananda , jika para orang yang mengolah budidaya Dhyana Samadhi tidak berhenti membunuh , mereka seperti orang yang menutup telinganya dan berteriak dengan suara keras , berpikir bahwa tidak ada yang mendengar dia .Dia mencoba untuk menutupi suara , tetapi hanya membuatnya lebih besar . Bhiksu yang murni dan Bodhisattva yang murni yang berlatih 'Kemurnian' bahkan tidak akan menginjak rumput di jalur , bahkan tidak akan mereka menariknya dengan tangan mereka. Bagaimana orang bisa dengan kasih sayang yang besar memakan daging dan darah dari makhluk? Para Bhiksu yang tidak memakai sutra , sepatu bot kulit , bulu , atau yang dibawah , baik yang didatangkan atau yang ditemukan di daerah setempat , dan yang tidak meminum susu, krim , atau mentega , benar-benar bisa melampaui dunia ini . Ketika mereka telah membayar kembali utang-utang masa lalu mereka , mereka tidak akan harus kembali masuk ke 'Tiga alam (Triloka)' . Mengapa tidak ? Ketika seseorang memakai sesuatu yang diambil dari makhluk hidup , ia menciptakan hubungan dengan makhluk , seperti ketika orang memakan seratus biji padi , kaki mereka tidak bisa meninggalkan tanah bumi . Baik secara tubuh maupun secara batin, seseorang harus menghindari 'tubuh dan oleh hasil dari makhluk' , dengan tidak memakai mereka atau memakan mereka, Saya katakan bahwa orang tersebut memiliki Kebebasan Sejati . Apa yang Saya katakan di sini adalah ajaran para Buddha . Setiap Penjelasan apapun yang bertentangan dengan itu adalah ajaran Papiyan ( raja iblis ) ."

" Selanjutnya , Ananda , jika makhluk di enam jalur dari setiap alam duniawi tidak punya pikiran mencuri , mereka tidak akan harus menjalani rangkaian penggantian terus-menerus dari kelahiran dan kematian . Tujuan dasar Anda dalam mengolah budidaya Samadhi adalah untuk mengatasi kekotoran batin yang melelahkan . Tapi jika Anda tidak meninggalkan pikiran Anda tentang mencuri , Anda tidak akan bisa keluar dari debu itu. Meskipun orang mungkin memiliki beberapa kebijaksanaan dan peristiwa dari Dhyana Samadhi , mereka tentu memasuki jalur yang menyimpang jika mereka tidak berhenti mencuri . Paling tinggi , mereka akan menjadi roh , rata-rata , mereka akan menjadi hantu jahat, pada tingkat terendah , mereka akan menjadi orang-orang yang menyimpang yang dikuasai oleh berbagai hantu. Gerombolan yang menyimpang ini semuanya memiliki pengikut mereka. Masing-masing mengatakan bahwa ia telah mencapai Jalan tak tertandingi . Setelah Nirvana Saya, dijaman berakhirnya Dharma, gerombolan yang jahat dan menyimpang ini akan berlimpah , menyebar seperti api karena mereka diam-diam menipu orang lain . Menyebut diri mereka sendiri 'penasehat berpengetahuan yang baik', mereka masing-masing akan mengatakan bahwa mereka telah mencapai Dharma tak tertandingi . Menarik dan menipu orang-orang bodoh , atau menakuti orang-orang keluar dari kecerdasan mereka , mereka mengganggu dan melempar limbah ke rumah tangga di mana pun mereka pergi . "



" Saya mengajar para Bhiksu melakukan pindapata makanan mereka sesuai dimana mereka berada , dalam rangka untuk membantu mereka meninggalkan keserakahan dan mencapai Jalan Bodhi . Para Bhiksu tidak menyiapkan makanan mereka sendiri , sehingga , pada akhir kehidupan ini dari keberadaan duniawi di tiga alam, Mereka dapat menunjukkan dirinya sebagai 'Kembali Sekali Yang Pergi dan Tidak Kembali '. Bagaimana pencuri bisa memakai jubahKu dan menjual Tathagata , mengatakan bahwa segala macam karma yang diciptakan seseorang hanyalah Buddha - Dharma ? Mereka memfitnah para Bhiksu yang telah meninggalkan kehidupan rumah dan mengambil ajaran lengkap , dengan mengatakan bahwa Mereka milik jalan 'Hinayana ( Jalan Kecil )' . Dengan cara ini , mereka membingungkan para makhluk yang tak terhingga jumlahnya , menyebabkan mereka tersesat , sampai mereka jatuh ke dalam neraka yang tidak terputus . "

" Setelah Nirvana Saya , Saya menegaskan bahwa para Bhiksu yang memiliki tekad pasti untuk mengolah Samadhi , dan yang dihadapan gambar para Tathagata bisa menyalakan sebuah lampu minyak di tubuh Mereka atau membakar jari , atau membakar bahkan satu dupa pada tubuh mereka , akan , pada saat itu membayar utang karma Mereka dari masa lalu tanpa awal. Mereka dapat berangkat dari dunia dan akan selamanya bebas dari arus perpindahan keluar . Meskipun Mereka mungkin tidak langsung memahami Pencerahan Yang Tak Tertandingi , Mereka akan sudah tegas mengatur pikiran Mereka pada Dharma . Jika orang tidak mempraktekkan salah satu tanda penolakan dari tubuh pada tingkat sebab-musabab , maka bahkan jika orang menyadari 'yang tidak berkondisi' , orang masih harus datang kembali sebagai orang untuk membayar utang masa lalu seseorang , persis seperti dulu yang Saya harus alami ganjaran dari harus makan gandum yang dimaksudkan untuk kuda . "

" Ketika Anda mengajar orang-orang di dunia untuk mengolah Samadhi , mereka juga harus berhenti mencuri . Ini adalah ajaran ketiga yang jelas dan mutlak tentang 'Kemurnian' yang diberikan oleh para Tathagata , para Buddha dari masa lalu, Sang Bhagavan . Oleh karena itu , Ananda , jika para orang yang mengolah Dhyana Samadhi tidak berhenti mencuri , mereka seperti orang yang menuangkan air ke dalam cangkir bocor berharap untuk mengisinya . Dia mungkin berlanjut selama banyak kalpa seperti banyaknya butiran terkecil atom dari alam semesta , namun , pada akhirnya , cangkir itu tetap tidak akan penuh. Jika para Bhiksu tidak menyimpan jauh apa pun selain jubah dan mangkuk Mereka , jika Mereka memberikan apa yang tersisa dari makanan persembahan mereka kepada makhluk yang lapar , jika Mereka menaruh telapak tangan Mereka beranjali dan membuat hormat kepada seluruh perkumpulan majelis yang besar; jika ketika orang memarahi Mereka, Mereka dapat memperlakukannya sebagai pujian; jika Mereka dapat mengorbankan seluruh tubuh dan pikiran Mereka , memberikan daging , tulang , dan darah Mereka untuk makhluk hidup; dan jika Mereka tidak mengulangi ajaran yang bukan terakhir dari Tathagata seolah-olah itu adalah penjelasan Mereka sendiri , menyesatkan mereka yang baru saja mulai belajar; maka para Buddha menyatakan bahwa Mereka akan mencapai Samadhi Yang Benar Sejati. Apa yang Saya katakan di sini adalah ajaran para Buddha . Setiap Penjelasan apapun yang bertentangan dengan itu adalah ajaran Papiyan ( raja iblis ) ."

" Ananda , meskipun semua makhluk di enam jalur dari setiap alam duniawi mungkin tidak 'membunuh, mencuri atau bernafsu birahi' baik secara tubuh maupun pikiran , ketiga aspek perilaku mereka ini sehingga menjadi sempurna , jika mereka mengatakan berbagai kebohongan besar , maka Samadhi yang mereka capai tidak akan menjadi Murni .  Mereka akan menjadi iblis dari cinta dan pandangan dan akan kehilangan benih dari Tathagata . Mereka mengatakan bahwa mereka telah mencapai apa yang mereka belum capai , dan bahwa mereka telah ditetapkan ketika mereka belum ditetapkan . Mungkin mereka berusaha untuk menjadi 'yang paling terkemuka di dunia' , 'orang-orang yang paling dihormati dan unggul' . Mereka mengumumkan kepada para pendengar bahwa mereka telah mencapai hasil dari Shrotaapanna , dari sebuah Sakridagamin , dari Anagamin , dari arhat , dari kendaraan Pratyekabuddha, atau berbagai tingkat keBodhisattvaan hingga dan termasuk Sepuluh Tingkat Bhumi , agar menyebabkan orang lain untuk menghormati dan bertobat di depan mereka dan karena mereka serakah demi persembahan . Para 'icchantika ('orang yang tidak percaya')' ini menghancurkan benih-benih keBuddhaan sama pastinya seperti pohon hancur jika ditebang . Sang Buddha meramalkan bahwa orang-orang demikian memotong akar kebaikan mereka selamanya dan kehilangan pengetahuan dan penglihatan mereka . Terbenam di laut dari Tiga Penderitaan , mereka tidak dapat mencapai Samadhi . "

"Saya memerintahkan bahwa setelah Nirvana Saya , para Bodhisattva dan Arahat muncul dalam 'Tanggapan Tubuh' di jaman berakhirnya Dharma , dan mengambil berbagai jelmaan Bentuk dalam rangka untuk menyelamatkan mereka yang didalam perputaran kelahiran kembali . Mereka harus menjadi Sramana , orang awam berjubah putih , raja , menteri atau pejabat , 'pemuda atau gadis' perawan , dan seterusnya , bahkan pelacur , janda , pemboros , pencuri , tukang daging , atau pedagang selundupan , menjadi saudara dari orang macam ini , memuji kendaraan Buddha dan menyebabkan mereka untuk memasuki Samadhi dalam tubuh dan pikiran. Tapi Mereka harus tidak pernah mengatakan diri Mereka sendiri , " Aku benar-benar seorang Bodhisattva '; atau 'Aku benar-benar seorang Arhat', atau membiarkan 'rahasia penyebab dari Buddha ' bocor keluar dengan berbicara santai kepada mereka yang belum belajar , selain pada akhir hidup mereka dan kemudian hanya untuk mereka yang mewarisi Ajaran. Jika tidak , bukankah orang-orang demikian menipu dan membingungkan makhluk dan terlibat dalam pernyataan palsu yang kotor ? "

" Ketika Anda mengajar orang-orang di dunia untuk mengolah Samadhi , mereka juga harus menghentikan semua kebohongan. Ini adalah ajaran keempat yang jelas dan mutlak tentang 'Kemurnian' yang diberikan oleh para Tathagata dan para Buddha dari masa lalu , para Bhagavan . Oleh karena itu , Ananda , orang yang tidak memutuskan kebohongan seperti orang yang mengukir sepotong kotoran manusia untuk terlihat seperti Chandana , berharap untuk membuatnya harum . Dia mencoba sesuatu yang mustahil . Saya mengajarkan para Bhiksu bahwa 'pikiran yang lurus jujur' adalah 'Tempat sang Jalan ('Bodhimandala')' dan bahwa dalam semua aspek latihan Mereka dari 'Empat Tingkah Laku Agung (='berjalan, berdiri, duduk dan berbaring')' Mereka harus menghindari kepalsuan . Bagaimana mereka bisa mengatakan telah menyebabkan diri mereka sendiri mencapai Dharma dari orang yang unggul ? Itu akan seperti orang miskin yang secara palsu menyebut dirinya seorang kaisar dan dengan demikian akan membawa hukuman mati diri sendiri . Apalagi orang yang berusaha merebut gelar Dharmaraja . Ketika penyebab dasar adalah tidak benar , akibat akan terputarbalik . Orang yang mencari Bodhi sang Buddha dengan cara itu adalah seperti orang yang mencoba menggigit pusar sendiri . Siapa yang bisa mungkin berhasil dalam hal itu ? "

"Jika pikiran para Bhiksu yang lurus seperti tali busur , dan Mereka adalah benar dan nyata dalam segala sesuatu yang Mereka lakukan , maka Mereka dapat masuk Samadhi dan tidak pernah terlibat dalam perbuatan iblis . Saya menetapkan bahwa orang tersebut akan mencapai  ' Pengetahuan tak tertandingi dan Pencerahan' dari Bodhisattva . Apa yang Saya katakan di sini adalah ajaran para Buddha . Setiap penjelasan bertentangan dengan itu adalah ajaran Papiyan ( raja iblis ) . "

" Ananda , Anda bertanya tentang 'mengumpulkan pikiran seseorang' , Saya sekarang mulai menjelaskan cara yang indah dari mengolah budidaya untuk masuk ke Samadhi dalam rangka untuk mencari 'Jalan Bodhisattva'. Pertama, orang harus murni seperti 'embun beku berkilau' dalam menjaga 'empat aturan dari bertingkah laku' . Orang harus menahan diri dari 'semua perilaku berlebihan' dan kemudian 'tiga kejahatan dari pikiran dan empat dari mulut' tidak akan memiliki alasan untuk muncul . Ananda , jika seseorang tidak mengabaikan empat hal ini , dan , lebih lanjut , tidak mengejar bentuk, wewangian , selera , objek sentuhan , dan sejenisnya , maka bagaimana bisa perbuatan iblis muncul?

" Jika orang-orang tidak dapat mengakhiri kebiasaan mereka dari masa lalu , Anda harus mengajar mereka untuk secara pikiran tunggal melafalkan 'Mantra Suci Cahaya Puncak Mahkota Buddha Yang Tiada Tanding' : Maha - Sitata - Patra Saya. Itu adalah 'Tiada Seorangpun Bisa Melihat Tanda Di Atas Puncak Tertinggi Mahkota dari Kepala Para Tathagata ' . Itu adalah mantra hati yang dinyatakan oleh para 'Buddha dari Pikiran Tanpa Kondisi' yang terbit dari Mahkota dalam kobaran cahaya dan duduk di atas Bunga Teratai Permata .

" Terlebih lagi, kehidupan masa lalu Anda dengan putri Matangi telah menciptakan timbunan kalpa pada penyebab dan kondisi . Kebiasaan Anda dari 'kesukaan dan nafsu cinta' kembali bukan hanya satu kehidupan , atau bahkan hanya satu kalpa . Namun , segera setelah Saya menyatakan itu , dia dibebaskan selamanya dari cinta di dalam hatinya dan mencapai Arhat. Bahkan pelacur itu , yang tidak punya niat mengolah budidaya , secara tak terlihat dibantu oleh kekuatan batin itu dan secara cepat ditetapkan ke posisi di luar penelitian , maka bagaimana dengan Anda para Pendengar di perkumpulan majelis , yang mencari kendaraan yang tertinggi dan bertekad untuk mewujudkan Kebuddhaan ? Bagi Anda itu seharusnya semudah melemparkan debu ke dalam angin yang menguntungkan . Apa, kemudian, masalah itu ?

" Mereka yang berada di usia akhir yang ingin duduk di 'Tempat sang Jalan' pertama harus memegang ajaran sila murni dari Bhiksu. Untuk melakukannya , mereka harus menemukan sebagai guru mereka Shramana yang paling terkemuka yang murni dalam sila-sila. Jika mereka tidak menemukan anggota dari Sangha yang benar-benar murni, maka itu benar-benar pasti bahwa sikap mereka dalam ajaran dan aturan tidak bisa dicapai . Setelah menjaga ajaran sila dengan baik , mereka harus mengenakan yang segar, pakaian yang bersih , menyalakan dupa di tempat di mana mereka sendirian , dan mengucapkan mantra suci ini yang dituturkan oleh Hati Buddha 108 kali . Setelah itu , mereka harus mengamankan perbatasan dan mendirikan 'Bodhi-mandala ('Tempat sang Jalan')' .

" Kemudian mereka harus memohon para Tathagata yang tak tertandingi untuk tinggal berdiam di dalam tanah wilayah mereka diseluruh sepuluh penjuru arah untuk memancarkan cahaya kasih sayang yang besar yang menyucikan mahkota kepala sang pengolah budidaya itu ' .

" Ananda , bila ada yang demikian murni para bhiksu , bhiksuni , atau dermawan berjubah putih di jaman berakhirnya Dharma yang bisa menyingkirkan keserakahan dan nafsu bahkan pada tingkat batin, mempertahankan ajaran sila murni Buddha, dan di 'Tempat sang Jalan' membuat sumpah Bodhisattva dan bisa menyelam setelah masuk dan keluar setiap kali , melanjutkan latihan dari 'sang Jalan' itu siang dan malam selama tiga minggu tanpa tidur , Saya akan muncul dihadapan orang-orang ini dalam bentuk tubuh fisik dan membelai mahkota kepala mereka untuk menghibur mereka dan memungkinkan mereka untuk menjadi tercerahkan . "

Ananda berkata kepada Sang Buddha , " Bhagawan , diselimuti didalam yang tak tertandingi , ajaran penuh kasih Sang Tathagata , pikiran Saya telah memperoleh kebangkitan , dan Saya tahu bagaimana mengolah dan ditetapkan ke 'Jalan Yang Di Luar Penelitian' . Tapi bagaimanakah cara mereka yang mengolahnya di akhir jaman dan ingin membangun 'Tempat sang Jalan' , mengamankan perbatasan sesuai dengan aturan kemurnian sang Buddha , sang Bhagawan ? "

Sang Buddha berkata kepada Ananda , " Jika ada orang-orang di jaman berakhirnya Dharma yang ingin membangun 'Tempat sang Jalan' , mereka pertama kali harus mencari sapi putih yang kuat di pegunungan bersalju , satu yang makan rumput harum manis yang lebat dan subur dari pegunungan . Karena sapi tersebut juga minum hanya air murni dari pegunungan bersalju , kotorannya akan sangat baik . Mereka bisa mengambil kotoran sapi itu, mencampurnya dengan Chandana , dan menyebarnya meliputi tanah dengan itu . Jika tidak dari pegunungan bersalju, kotoran sapi itu akan bau dan tidak dapat digunakan untuk mengolesi di tanah . Dalam kasus itu, pilih tempat yang rata , gali kebawah lima meter atau lebih , dan gunakan tanah kuning itu. campur itu dengan 'dupa Chandana' , ' dupa tenggelam dalam air ' , 'dupa bunga melati' , 'dupa terus menyerap' , 'dupa bunga tulip' , 'dupa adonan putih' , 'dupa kayu hijau' , 'dupa gundukan wangi' , 'dupa pinus manis' , dan 'dupa berbentuk lidah ayam' . Giling sepuluh bahan ini sampai menjadi bubuk halus , buat adonan , dan oleskan itu di atas dasar mimbar . Daerah itu harus enam belas kaki lebarnya dan berbentuk segi delapan . "

" Di tengah-tengah mimbar itu , tempatkan bunga teratai yang terbuat dari emas , perak, tembaga , atau kayu . Di tengah bunga itu tempatkan sebuah mangkuk yang terisi penuh dengan air embun yang dikumpulkan dalam bulan candra kedelapan. Apungkan limpahan dari kelopak bunga diatas air. Aturlah delapan cermin melingkar pada jarak yang terukur disekitar bunga dan mangkuk itu. Diluar cermin-cermin itu, tempatkan 16 bunga teratai dan 16 anglo dupa , sehingga dupa pembakar dihiasi dan diatur diantara bunga-bunga itu. Bakar hanya 'dupa tenggelam dalam air' , nyalakan itu dengan bara -api, bukan api-terbuka . "

" Tempatkan susu sapi putih dalam enam belas bejana , bersama dengan kue yang dibuat dengan jenis yang sama dari susu , gula pasir , minyak kue , bubur susu, turushka , jahe manis , mentega , dan madu yang disaring . Enam belas ini diatur di sekitar luar dari enam belas bunga itu sebagai persembahan kepada para Buddha dan para Bodhisattva yang agung . "

" Pada setiap waktu makan dan pada tengah malam , siapkan setengah pin 'madu' dan tiga persepuluh liter pin 'mentega' . Atur pedupaan kecil di depan mimbar . Rebus cairan harum dari dupa turushka dan gunakan itu untuk membersihkan batu bara . Nyalakan mereka sehingga menyemburkan api keluar , dan lempar mentega dan madu ke dalam pedupaan yang menyala itu . Biarkan itu terbakar sampai asap menghilang , dan persembahkan itu kepada para Buddha dan para Bodhisattva . "

" Gantung bendera dan karangan bunga pada empat dinding luar dan didalam ruangan di mana mimbar itu berada , atur gambar dari para Tathagata dan para Bodhisattva dari sepuluh penjuru pada empat dinding . "

" Di tempat yang paling terkemuka , tampilkan gambar dari Vairocana Buddha , Shakyamuni Buddha, Maitreya Bodhisattva , Akshobhya Buddha , Amitabha Buddha , dan semua perubahan wujud yang megah dari 'Avalokitesvara Bodhisattva ('Perenung Suara Dunia') ' . Untuk kiri dan kanan , tempatkan Vajragarbha Bodhisattva . Disamping Mereka tampilkan Shakra dan Brahma , Ucchushma , dan Dirgha biru , serta Kundalin dan Bhrukuti dan keempat Raja Langit , dengan Vinayaka ke kiri dan kanan pintu . "

" Kemudian gantung delapan cermin di ruang di sekitar mimbar sehingga mereka justru berlawan arah cermin pada mimbar. Hal ini akan memungkinkan pencerminan didalam mereka untuk meresap jauh . "

" Selama tujuh hari pertama , menunduklah secara tulus kepada nama-nama para Tathagata dari sepuluh penjuru arah , para Bodhisattva besar, dan nama-nama para Arahat . Sepanjang enam periode siang dan malam , terus melafalkan mantra itu sambil mengelilingi mimbar . Latihlah sang Jalan dengan pikiran yang tulus , bacalah mantra itu seratus delapan kali dalam setiap sesi . "

" Selama minggu kedua , buatlah sumpah seorang Bodhisattva dengan niat teguh tanpa henti . Dalam Vinaya Saya, Saya sudah mengajarkan tentang sumpah. "

" Selama minggu ketiga , pertahankan 'Buddha Usnisa Sitatapatra Mantra' selama dua belas jam pada satu waktu dengan maksud tunggal, dan pada hari ketujuh, para Tathagata dari sepuluh penjuru akan muncul secara bersamaan. Cahaya Mereka akan saling memantulkan didalam cermin , menerangi seluruh wilayah itu, dan Mereka akan membelai mahkota kepala para pengolah budidaya itu " .

" Mengolah Samadhi seperti ini didalam Bodhimandala ini , bahkan di jaman berakhirnya Dharma orang dapat belajar dan berlatih sampai tubuh dan pikiran orang semurni dan sejelas Vaidurya. Ananda , jika salah satu dari para Ahli pengirim ajaran sila Bhiksu atau salah satu dari sepuluh Bhiksu dalam perkumpulan majelis yang sama adalah tidak murni , 'Tempat sang Jalan (Bodhimandala)' seperti yang digambarkan tidak akan berhasil . "

" Setelah tiga minggu , duduk tegak dan tetap tenang selama seratus hari . Mereka dengan akar yang tajam tidak akan bangkit dari kursi mereka dan akan menjadi para Shrotapanna . Meskipun tubuh dan pikiran mereka belum mencapai buah hasil akhir dari orang bijaksana , mereka tahu pasti , melampaui pertanyaan , bahwa mereka akhirnya akan mencapai Kebuddhaan . Anda telah bertanya bagaimana 'Tempat sang Jalan (Bodhimandala)' didirikan . Itulah cara nya itu dilakukan . "

Ananda bersujud di Kaki sang Buddha dan berkata , " Setelah Saya meninggalkan kehidupan rumah , Saya mengandalkan kasih sayang sang Buddha . Karena Saya mencari pengetahuan , Saya masih belum ditetapkan pada 'yang tidak berkondisi' . Ketika Saya menghadapi 'Mantra surga Brahma itu' , Saya ditangkap oleh mantra yang menyimpang itu; meskipun pikiran Saya sadar , Saya tidak punya kekuatan untuk membebaskan diri Saya sendiri. Saya harus mengandalkan Manjushri Bodhisattva untuk membebaskan Saya. Meskipun Saya diberkati oleh mantra suci Sang Tathagata dari Mahkota Buddha dan tanpa terasa menerima Kekuatannya , Saya masih belum mendengarnya sendiri . Saya hanya berharap bahwa Yang Maha Pengasih akan memberitakannya lagi untuk dengan kebaikan hati menyelamatkan semua pengolah budidaya didalam perkumpulan majelis ini dan orang-orang dari masa depan yang didalam jalur kelahiran kembali , sehingga mereka dapat menjadi terbebaskan dalam tubuh dan pikiran dengan mengandalkan suara rahasia sang Buddha . "



namo bhagavate usṇisaya suddhe viraje vimale svaha
Om Sarva Tathagatoṣṇīṣa Sitatapatre hum phat

( Suramgama Buddha Usnisa Sitatapatra Mantra (Mantra Kemajuan Pahlawan Gagah Berani Yang Tak Bisa Dihancurkan Mahkota Buddha Payung Putih )

Pada saat itu , semua orang didalam persamuan membungkuk sebagai satu dan berdiri menunggu untuk mendengar ungkapan rahasia Tathagata . Pada saat itu, ratusan cahaya suci memancar keluar dari gundukan daging ( Usnisa ) di ubun-ubun kepala sang Bhagawan . Seribu daun bunga teratai berharga kemudian memancar keluar dari tengah-tengah sinar itu. Diatas bunga-bunga berharga itu duduk seorang Nirmana Tathagata (Tathagata yang diciptakan secara ajaib) . Dari mahkota kepalaNya sepuluh sinar cahaya terpancar keluar , masing-masing sinar tersusun dari ratusan sinar garbha . Dalam masing-masing sinar yang berkilauan itu , ada sebanyak pasir dari 10 sungai Gangga para 'Vajra-Guhya-pada -deva (Dewa Jejak Rahasia Vajra)' masing-masing memegang tinggi-tinggi sebuah gunung dan memegang palu , menghuni seluruh alam semesta .

Perkumpulan majelis yang besar itu, menatap ke atas, merasa kagum dengan penuh takut dan mencari perlindungan yang baik dari sang Buddha. Dengan pikiran tunggal Mereka mendengarkan Mantra suci yang diumumkan oleh sang Tathagata didalam pancaran terang sinar mulia dari 'Tiada Seorangpun Bisa Melihat Tanda Di Atas Puncak Tertinggi Buddha Usnisa Siraskata :