Author Topic: Suramgama Usnisa Sitatapatra Mahayana Suttram  (Read 583 times)

ajita

  • Administrator
  • Sr. Member
  • *****
  • Posts: 350
    • View Profile
Re: Suramgama Usnisa Sitatapatra Mahayana Suttram
« on: November 11, 2016, 08:03:02 am »
Daya tampung dari tanggapan penglihatan

Sang Buddha berkata: 'Ananda, meskipun Anda belum mencapai keadaan melampaui diluar arus perpindahan, Anda sekarang dapat menggunakan 'kekuatan Buddha yang sangat sulit dipahami' untuk melihat 'Surga Dhyana pertama' tanpa halangan, seperti Aniruddha yang melihat dunia ini (Jambudvipa) sejelas buah yang dipegang tangannya sendiri. Para Bodhisattva dapat melihat ratusan dan ribuan dunia. Para Buddha di sepuluh penjuru dapat melihat semua tanah Murni yang tidak terhitung seperti debu. Bagi makhluk hidup, jangkauan penglihatan mereka (kadang-kadang) terbatas jarak inci.'

Menemukan objek-objek sebab akibat

'Ānanda, seperti Anda dan Saya melihat istana yang dihuni oleh empat raja surgawi dengan semua yang ada di dalam air, di tanah dan di udara, meskipun ada berbagai macam wujud dan bentuk dalam terang dan gelap, mereka adalah melainkan gangguan rintangan yang dihasilkan dari perbedaan Anda terhadap tujuan gejala kejadian. Di sini Anda harus membedakan antara diri Anda sendiri dan objek-objek yang diluar. Dari, apa yang Anda lihat, sekarang Saya menemukan apa yang diri Anda sendiri dan mereka yang melainkan hanya gejala kejadian. Ananda, jika Anda sepenuhnya memakai bidang penglihatan Anda, dari matahari dan bulan hingga jarak tujuh gunung dengan semua macam cahaya, semua yang Anda lihat adalah gejala kejadian yang bukan Anda. Ketika Anda (memperpendek jarak Anda), Anda melihat awan yang sedang lewat berlalu dan burung yang sedang terbang, angin naik dan debu, pohon, gunung, sungai, rumput, manusia dan binatang, mereka semuanya adalah yang diluar dan bukan Anda.'

Intisari pokok dari tanggapan penglihatan

'Ananda, banyak berbagai macam hal, jauh dan dekat, ketika dilihat oleh intisari pokok penglihatan Anda, muncul berbeda sementara sifat alami dari penglihatan Anda adalah seragam. Intisari pokok yang cerah menakjubkan ini adalah benar-benar sifat alami dari tanggapan penglihatan Anda.'


Intisari pokok dari tanggapan penglihatan yang keliru mempersamakan yang diluar

Menyangkal kesalahpahaman ini

"Jika penglihatan adalah benda (objek), Anda seharusnya juga melihat penglihatan Saya. Jika Anda dapat melakukannya mengapa ketika Saya tidak melihat suatu hal, Anda tidak melihat 'tiada penglihatan Saya'? (Bahkan) jika Anda melakukannya itu tidak akan menjadi nyata tetapi merupakan penglihatan salah Anda. Jika Anda tidak melihat 'tiada penglihatan Saya', itu memahami bahwa penglihatan Anda dan Saya adalah bukan benda. Jika demikian, mengapa penglihatan Anda tidak bisa menjadi Anda? Sekali lagi, jika ketika Anda melihat sebuah benda Anda memegangnya begitu saja, itu seharusnya juga melihat Anda; jika demikian, benda itu dan sifat alami dari penglihatan akan berbaur dan Kamu, Aku dan Dunia akan berada dalam kebingungan sepenuhnya.'

Tanggapan penglihatan yang benar

'Ānanda, ketika Anda melihat (benda), penglihatan ini adalah milik-Mu dan bukan milik-Ku, dan sifat alaminya menembus kemana-mana; jika itu bukan Anda, apakah itu? Mengapa Anda masih ragu tentang sifat alami sejati yang dimiliki Anda dan meminta Saya untuk menegaskan bahwa itu tidak salah?'


Menghapus daya tampung Tanggapan Penglihatan untuk mengungkap Pikiran Sejati

Daya tampung dari Penglihatan

Ananda bertanya: 'Bhagavan, jika saya adalah sifat alami dari penglihatan, mengapa ketika sang Buddha dan saya melihat istana dari empat raja surgawi dan matahari dan bulan, apakah penglihatan ini pertama terlebih dahulu menembus seluruh dunia dan kemudian kembali ke Vihara ini, kemudian ke kuil-nya dan sekarang ke ruangan ini beserta dengan atap-nya dan koridor-nya? Apakah penglihatan ini yang pertama kali menjalar meliputi alam semesta sekarang kembali dan mengisi hanya ruangan ini; apakah skala-nya yang sebelumnya tidak menyusut, atau dipotong oleh dinding dari ruangan ini? Saya tidak tahu di mana "arti" dari semua ini benar-benar "terletak"; Akankah Anda cukup penuh belas kasih untuk mencerahkan saya?'

Menghentikan daya tampung dari penglihatan

Sang Buddha menjawab: 'Ananda, segala sesuatu di dunia ini, baik besar atau kecil, dalam atau luar, serta dalam kondisi-kondisi lain, adalah yang bersifat di luar; Anda seharusnya tidak mengatakan bahwa penglihatan Anda mengembang dan menyusut. Ambil contoh sebuah kotak persegi dalamnya yang dipandang sebagai mengandung "persegi" udara. Sekarang, katakan pada-Ku, apakah udara itu terlihat sebagai "Persegi" dalam kotak persegi itu, benar-benar persegi atau tidak? Jika demikian, itu seharusnya tidak bulat ketika "dituangkan" ke dalam kotak bulat. Jika tidak, maka seharusnya tidak ada 'persegi' udara dalam kotak persegi. Anda mengatakan bahwa Anda tidak tahu di mana "arti" dari semua ini benar-benar "terletak," (Tapi) 'artinya' begitu, di mana Anda ingin itu "diletakkan"? Ananda, jika Anda ingin, udara menjadi tidak persegi atau bulat, buang saja kotak itu. Karena udara tidak memiliki tempat letak, Anda tidak perlu lagi bersikeras menghapus tempat di mana itu "terletak". Jika, seperti yang Anda katakan, ketika Anda memasuki ruangan ini, penglihatan Anda menyusut kedalam batas lingkungan kecil, maka ketika Anda melihat matahari, apakah Anda mengangkatnya ke atas untuk mencapai matahari yang ada di atas langit? Jika dinding bisa memotong penglihatan Anda, dapatkah Anda mencegahnya dari mengintip melalui lubang di dinding? Oleh karena itu, anggapan pendapat Anda adalah salah.'


Mengungkap Kebenaran asli

'Semua makhluk hidup, dari waktu tanpa awal, telah mengabaikan diri mereka sendiri dengan melekat pada benda-benda luar, sehingga dengan cara demikian kehilangan dasar pokok pikiran mereka. Jadi mereka sedang dibalikkan oleh benda dan menganggap ukuran besar dan kecil. Jika mereka bisa mengubah benda seluruhnya, mereka akan menjadi seperti sang Tathagata, dan tubuh dan pikiran mereka akan berada dalam keadaan sempurna bercahaya; dari tempat suci abadi mereka, ujung dari masing-masing rambut mereka akan berisi semua tanah lapang dalam sepuluh penjuru.'

Menghapus intisari pokok tanggapan penglihatan untuk melenyapkan kumpulan kelima dan kesadaran kedelapan

Pemberantasan Kemelekatan Diri untuk Mengungkap Suatu Kenyataan

Ananda bertanya: 'Jika intisari pokok dari penglihatan ini adalah sifat alami yang menakjubkan milik saya, yang terakhir harus mewujudkan di depanku. Jika 'penglihatan' adalah diri saya yang sebenarnya, lalu apakah tubuh dan pikiran saya? Namun pada kenyataannya tubuh dan pikiran saya bisa membedakan (hal-hal), sedangkan 'penglihatan' itu tidak dapat membedakan tubuh saya. Jika tanggapan penglihatan adalah pikiran saya dan menyebabkan saya untuk melihat (hal-hal), maka tanggapan penglihatan ini adalah diri saya sedangkan tubuh saya bukan, ini adalah sama persis apa yang sebelumnya sang Buddha bantahkan (dengan alasan bahwa) benda-benda seharusnya melihat saya. Apakah Anda cukup penuh belas kasih untuk mencerahkan saya?'

Membasmi Kesalahpahaman Ananda terhadap Benda Menjadi dan Tidak Menjadi Tanggapan Penglihatan

Kesalahpahaman pada benda menjadi tanggapan penglihatan

Sang Buddha menjawab: 'Ananda, gambaran pengartian Anda terhadap tanggapan penglihatan berada di depan Anda adalah tidak benar karena jika itu demikian, intisari pokok dari tanggapan penglihatan seharusnya memiliki posisi yang dapat ditunjukkan. Ketika Anda duduk di taman Jetavana, anda melihat pohon-pohon dan gunung-gunung serta ruangan ini, dengan matahari atau bulan diatas dan Sungai Gangga di kejauhan. Seperti Anda sekarang, di depan kursi singa Saya, menggerakkan tangan Anda untuk menunjuk ke sekeliling, seperti dedaunan gelap dari hutan, matahari yang cerah, dinding yang menghalangi dan ruang yang terbuka jelas serta rumput, tanaman dan benda yang sangat kecil, meskipun mereka berbeda ukuran, masing-masing dari mereka dapat ditunjukkan. Jika
mereka adalah benar-benar penglihatan Anda yang terwujud di depan Anda, Anda seharusnya mampu menunjukkan mana yang adalah penglihatan Anda.'

'Ananda, Anda seharusnya tahu bahwa jika kekosongan adalah penglihatan Anda, karena itu sudah menjadi tanggapan penglihatan Anda, maka bagaimana itu bisa kosong? Jika benda (yang diluar) adalah penglihatan anda dan sudah menjadi tanggapan penglihatan Anda, bagaimana itu bisa yang diluar? Jadi, setelah membedah segala sesuatu di depan Anda, temukan asas prinsip yang cerah dan murni dari tanggapan penglihatan Anda dan tunjukkan hal itu (kepada Saya) untuk membuktikan bahwa itu adalah jelas dan tak terbantahkan sama persis dengan yang diluar.'

Ananda berkata: 'Dari ruangan ini, sekarang saya melihat Gangga di kejauhan, matahari atau bulan berada diatas dan semua yang saya dapat tunjukkan dengan jari saya dan melihat dengan mata saya, mereka semua adalah benda-benda (yang diluar) tetapi tiada satupun dari mereka adalah tanggapan penglihatan saya. Bhagavan, karena sang Buddha telah mengatakan, tidak hanya seorang pemula di dalam tahap sravaka, seperti saya sendiri, yang masih berada di dalam arus perpindahan, tetapi bahkan seorang Bodhisattva, tidak bisa membedah hal-hal dan menunjukkan intisari pokok dari penglihatan yang memiliki sifat alami yang bebas terpisah dari gejala kejadian.'

Sang Buddha berkata: 'Benar, benar.'



Kesalahpahaman Benda Tidak Menjadi Tanggapan Penglihatan

Sang Buddha berkata: 'Seperti yang telah Anda katakan, tidak ada "intisari pokok dari penglihatan" dengan "sifat alami yang bebas tidak bergantung" pisah terlepas dari "gejala kejadian". Sekarang jika tidak ada "tanggapan penglihatan" dalam hal yang Anda tunjukkan, sekarang Saya bertanya lagi: waktu Anda dan sang Tathagata duduk di taman Jetavana, ketika Anda melihat hutan dan semua yang diluar termasuk matahari atau bulan, jika tidak ada intisari pokok dari penglihatan yang dapat dipilih dari mereka, katakan pada-Ku mana yang bukan penglihatan?'

Ananda menjawab: 'Dari semua hal yang terlihat di taman Jetavana, saya tidak tahu mana yang bukan penglihatan. Kenapa? Karena jika pohon-pohon adalah bukan penglihatan, mengapa saya melihat mereka? Jika mereka adalah penglihatan, mengapa mereka pohon? Jika kekosongan adalah bukan penglihatan, mengapa saya melihatnya? Jika kekosongan adalah penglihatan, mengapa itu kosong? Saya juga telah berpikir dengan hati-hati tentang semua ini dan sekarang menyimpulkan bahwa masing-masing dari mereka adalah penglihatan."

Sang Buddha berkata: 'Benar, benar. "

Dalam pertemuan itu, semua orang yang belum mencapai tahap di luar penelitian, sangat terkejut saat mendengar sang Buddha mengatakan ini. Mereka gagal untuk memahami makna-Nya dan telah terganggu dan kehilangan keseimbangan. Sang Buddha menyadari kebingungan dan kegelisahan mereka dan berbelas kasihan kepada mereka, mengatakan: 'orang budiman, kata-kata dari Raja Hukum Kesunyataan Agung adalah benar, sesuai dengan kenyataan dan tidak menipu atau salah, tidak seperti orang-orang dari bidah yang khotbahnya sewenang-wenang dan tanpa tujuan. Sekarang dengarlah dengan penuh perhatian, keyakinan Anda kepada Saya tidak akan sia-sia .'

Setelah itu, Manjusri Bodhisattva, yang berbelas kasihan kepada empat Varga (empat kelompok yang terdiri dari bhiksu,bhiksuni,upasaka, dan upasika), bangkit dari tempat duduknya, bersujud di kaki sang Buddha, merangkapkan kedua telapak tangan (anjali) dan berkata: 'Yang dimuliakan dunia (Bhagavan), orang-orang ini tidak mengerti dua kali lipat pembukaan pemberitahuan sang Tathagata tentang kenyataan dan ketidaknyataan dari intisari pokok dari tanggapan penglihatan dalam "bentuk" dan "kekosongan". Mereka berpikir bahwa jika bentuk sebab akibat dan kekosongan adalah penglihatan, harusnya ada tanda petunjuk dari itu, dan jika itu tidak ada, harusnya tidak ada penglihatan. Mereka tidak memahami ajaran Anda dan, oleh karena itu, terkejut dan bingung, tetapi mereka tidak seperti orang-orang yang akarnya sembrono dan kurang cerdas. Semoga sang Tathagata cukup penuh belas kasih untuk mencerahkan mereka (sehingga, bahwa mereka tahu) benda apa dan intisari pokok dari tanggapan penglihatan ini adalah pada pokoknya dan bahwa ada yang tidak "adalah" maupun "bukan" di antara itu. "

Sang Buddha mengumumkan kepada Manjusri dan perkumpulan majelis: 'Untuk semua Tathagata dan para Bodhisattva dari sepuluh penjuru, tinggal berdiam dalam keadaan samadhi, penglihatan dan penyebabnya (yang terjadi bersama-sama), serta semua bentuk yang dapat dibayangkan, adalah seperti bunga di langit yang pada pokoknya tidak ada. Penglihatan ini dan penyebabnya adalah pada dasarnya yang mendalam, zat murni dan cerah dari Pencerahan, bagaimana bisa ada "adalah" dan "bukan" di dalamnya? Manjusri, sekarang Saya bertanya ini kepada Anda; Anda sudah Manjusri yang asli, bisakah ada Manjusri lain yang pertama "adalah" dan kemudian "bukan"'?

Manjusri menjawab:'Tidak, Bhagavan, saya adalah Manjusri yang asli dan tidak mungkin ada yang lain. Kenapa? Karena jika ada, maka akan ada dua Manjusri, tetapi kehadiran saya di sini tidak berarti bahwa tidak ada Manjusri, dengan pengertian (yang berubah-rubah) dari "adalah" dan "bukan" di antara.'

Sang Buddha berkata: 'Demikian juga penglihatan yang jelas ini serta obyek benda (yang terlihat) dan kekosongan adalah pada pokoknya "sempurna, murni, pikiran sejati yang indah, cerah, Bodhi tertinggi" secara salah dianggap sebagai "bentuk" dan "kekosongan" serta "pendengaran" dan "penglihatan", seperti "bulan kedua" dianggap dengan kesalahpahaman yang menyertai dari "bulan nyata" dan "tidak nyata". Manjusri, hanya ada satu bulan nyata yang berada di luar kondisi dari "adalah" dan "bukan". Oleh karena itu, jika Anda melihat penglihatan
dan objek benda itu dan menimbulkan semua jenis penciptaan (batin), ini adalah pemikiran yang salah yang akan mencegah Anda keluar dari kondisi ganda ini dari "adalah" dan "bukan". (Jika Anda melihat ke dalam mereka dengan cara) ini benar, penting, indah, cerah, dan sifat alami yang tercerahkan, itu akan memungkinkan Anda untuk menghindari kegandaan ini.'

Memusnahkan Gudang Kesadaran kedelapan (Alaya) pembuktian diri untuk Mengungkapkan Satu Kenyataan

Pembedaan Ananda

Ananda berkata: 'Bhagavan, Raja Hukum Kesunyataan telah memberitakan sifat pencerahan sebab akibat (Bodhi) yang selalu hadir di sepuluh penjuru dan yang berada di luar dari kelahiran dan kematian; apakah hal ini berbeda dari gagasan kedalaman yang awal, menurut ajaran kepercayaan Kapila dan bahwa Diri sejati meresap meliputi dimana-mana menurut pertapa bidah (pertapa yang menyimpang dari ajaran benar) yang menutupi kepala mereka dengan abu dan debu? Sang Buddha, ketika berada di gunung Lanka, pernah berkata kepada Mahamati: "Pertapa bidah selalu berbicara tentang keberadaan alami tetapi Aku memberitakan sebab dan kondisi yang berada di luar dari tingkat yang mereka telah capai." Sekarang ketika saya melihat ke dalam sifat alami dari Pencerahan ini, itu adalah ada diri, diatas kelahiran dan kematian dan diluar dari semua kepalsuan dan pembalikan. Tampaknya menjadi tiada sebab dan kondisi (Anda) maupun keberadaan alami mereka. Maukah Anda mengajari kami sehingga kami tidak akan jatuh ke dalam ajaran sesat, tetapi memenangkan sifat cerah indah tercerahkan dari Pikiran Benar.'

Memusnahkan Pembedaan Ananda

Membasmi diri seperti itu

Sang Buddha berkata: 'Saya secara bijaksana mengungkapkan kebenaran kepada Anda, namun Anda tidak terbangun untuk itu tetapi keliru mempersamakan itu untuk menjadi diri seperti itu. Ananda, jika itu adalah diri seperti itu, itu seharusnya memperlihatkan dengan jelas bahwa zat pokoknya adalah diri. Sekarang melihat kedalam penglihatan yang menakjubkan ini dan melihat apa yang diri itu sendiri; apakah Anda mengartikan cahaya, kegelapan, kejelasan atau halangan itu adalah diri itu sendiri? Ananda, jika cahaya adalah diri itu sendiri, Anda seharusnya tidak melihat kegelapan dan jika kekosongan, Anda seharusnya tidak melihat halangan. Jika kegelapan adalah diri itu sendiri, sifat alami dari penglihatan Anda seharusnya tidak ada lagi ketika ada cahaya; jika demikian, mengapa Anda masih melihat cahaya?'

Ananda berkata: 'Jika demikian, sifat alami dari penglihatan yang menakjubkan ini adalah bukan diri seperti itu. Sekarang saya menebak bahwa itu diciptakan oleh sebab dan kondisi tetapi aku masih belum jelas tentang hal itu. Saya berdoa Tathagata mengajar saya bagaimana ini cocok sesuai dengan sifat penyebab dan kondisi.'

Menghilangkan penyebab dan kondisi

Sang Buddha berkata: Anda sekarang berbicara tentang sebab dan kondisi Mari Saya menanyakan kamu ini: Ketika Anda melihat sesuatu, sifat alami dari penglihatan mewujud, apakah penglihatan ini ada karena cahaya, kegelapan, kejelasan atau halangan? Ananda, jika itu ada karena cahaya, Anda seharusnya tidak melihat kegelapan dan jika karena kegelapan, Anda seharusnya tidak melihat cahaya; itu adalah sama dengan kejelasan dan halangan. Sekali lagi, apakah penglihatan ini di dalam kondisi terang, gelap, jelas atau terhalang? Ananda, jika itu jelas, Anda seharusnya tidak melihat halangan dan jika terhalangi Anda seharusnya tidak melihat bahwa itu adalah jelas, itu adalah sama dengan cahaya dan kegelapan.

Mengungkap sifat dasar Bodhi

'Oleh karena itu, Anda harus tahu bahwa sifat dasar Bodhi adalah menakjubkan dan cerah, menjadi tiada sebab maupun kondisi, tiada diri seperti itu maupun bukan diri seperti itu, tiada ketidaknyataan maupun bukan ketidaknyataan, dan tiada kenyataan maupun bukan kenyataan, untuk itu adalah di luar dari semua bentuk dan sama persis dengan segala sesuatu (dharma). Bagaimana sekarang Anda dapat berpikir tentang itu dan menggunakan istilah yang sembrono tak karuan dari dunia untuk mengungkapkannya? Ini adalah seperti mencoba menangkap atau menyentuh kekosongan dengan tangan Anda; Anda hanya akan melelahkan diri Anda sendiri, untuk bagaimana Anda dapat menangkap kekosongan?'

Menyeka pasangka anggapan yang salah

Ananda bertanya: 'Bhagavan, jika sifat alami dari Pencerahan yang indah menakjubkan memiliki tiada sebab maupun kondisi, mengapa sang Buddha selalu mengatakan kepada para bhiksu tentang sifat alami dari penglihatan yang ada dikarenakan oleh empat kondisi dari kekosongan, cahaya, pikiran dan mata; apa artinya semua ini?'

Sang Buddha menjawab: 'Saya berbicara tentang sebab dan kondisi duniawi yang tidak ada hubungannya dengan Kenyataan Tertinggi.'


Menghilangkan intisari pokok dari tanggapan penglihatan untuk Mengungkapkan Pencerahan yg baru jadi

Memusnahkan Pembedaan Ananda

'Ananda, sekarang Saya menanyakan kepada Anda ini: 'Ketika seorang duniawi mengatakan bahwa ia bisa melihat hal-hal, apa yang ia maksud dengan "melihat" dan "tidak melihat"?

Ananda menjawab: 'Ketika seorang duniawi melihat bentuk-bentuk oleh cahaya matahari, bulan dan lampu, ini disebut melihat tetapi dalam ketiadaan cahaya tersebut, ia tidak dapat melihat (apapun).'

(Sang Buddha bertanya): 'Ananda, jika itu disebut "tidak melihat" ketika tidak ada cahaya, dia seharusnya tidak melihat kegelapan. Jika dia melihat, hal ini karena tidak ada cahaya; bagaimana maka dapat tidak ada penglihatan? Ananda, dalam kegelapan, jika hal ini disebut tidak melihat hanya karena ia tidak melihat cahaya, maka ketika ada cahaya, jika dia tidak melihat kegelapan, ini sekali lagi disebut "tidak melihat"; dengan demikian tidak akan ada penglihatan didalam, kedua kasus. Tapi didalam kedua keadaan yang saling menggantikan ini, sifat alami dari penglihatan Anda tidak berhenti untuk sesaat. Oleh karena itu, (sesungguhnya) ada penglihatan didua keadaan, jadi bagaimana bisa ada "tiada penglihatan"?

Mengungkap Bodhi yang baru jadi

'Oleh karena itu, Ananda, engkau harus tahu bahwa ketika Anda melihat cahaya, penglihatan Anda tidak jelas, ketika Anda melihat kegelapan, penglihatan Anda tidak tersembunyi; ketika Anda melihat kekosongan, itu tidak kosong, dan ketika Anda melihat halangan, itu tidak terhalang. Setelah Anda telah memahami keempat keadaan ini, Anda juga harus tahu bahwa ketika Anda (sepenuhnya mutlak) melihat merasakan intisari pokok dari penglihatan, yang terlebih dahulu bukanlah yang terakhir yang masih berbeda dari itu; bagaimana bisa penglihatan (salah) Anda menjangkau penglihatan (sepenuhnya mutlak) itu?'

Bagaimana Anda bisa berbicara tentang sebab dan kondisi, dari diri yang ada seperti itu dan dari (yang disebut) penyatuan? Kalian semua adalah bodoh dan pendengar (sràvakà) berpikiran sempit dan tidak dapat memahami kenyataan yang murni dan bersih. Sekarang Saya mengajar Anda (Kebenaran) kedalam yang harus Anda perhatikan dengan teliti; jadi jangan biarkan kemalasan dan kelalaian menghalangi jalan Anda menuju ke Bodhi yang sangat mendalam.'

Mengungkap ketidaknyataan dari dua alam untuk menampakkan tiada keberadaan dari Dharma (benda-benda)

Ananda berkata kepada sang Buddha: 'Bhagavan, meskipun sang Buddha telah mengajarkan kepada kami tentang sebab dan kondisi, keadaan diri seperti itu, dari percampuran dan penyatuan dan dari tiada percampuran dan tiada penyatuan, pikiran kami masih belum terbuka untuk pengajaran. Ketika kami mendengarkan petunjuk-Nya yang lebih lanjut pada melihat yang bukan melihat, kami menjadi lebih terkecoh dan bingung. Tolong penuh berbelaskasih yang cukup untuk membuka mata kebijaksanaan kami untuk mencerahkan kami.' Setelah mengatakan ini, Dia meneteskan air mata pahit, mensujudkan diri di kaki sang Buddha dan menunggu ajaran suci itu.

Sang Buddha kasihan kepada Ananda dan perkumpulan majelis dan hendak mengajarkan praktik mendalam dari Samadhi dari Dharani besar ketika Dia berkata kepada Ananda: 'Meskipun Anda telah mencoba untuk menghafal (Dharma Saya), Anda hanya memperluas pendengaran (dari pengetahuan) Anda dan masih tidak terlalu jelas tentang wawasan pengertian yang mendalam kedalam ketentraman bebas nafsu (samatha). Sekarang dengarkan dengan memperhatikan apa yang sekarang saya beritahu Anda secara penuh (untuk kepentingan Anda) dan mereka yang masih berada dalam arus perpindahan sehingga Anda dapat seluruhnya memenangkan buah bodhi.

'Ananda, semua makhluk hidup tunduk pada perpindahan melalui berbagai dunia dikarenakan oleh dua pembalikan, 'pandangan membeda-beda' dan 'pandangan salah' yang, dimanapun itu terjadi, menyebabkan orang tertangkap dalam perputaran roda samsara. Apa yang menyebabkan dua pandangan yang salah ini? Mereka adalah karena karma perseorangan dan gabungan bersama milik mereka.




Karma Perseorangan

'Karma perseorangan apakah yang menyebabkan pandangan salah? Ananda, itu adalah seperti orang yang, karena matanya meradang, melihat pada malam hari lingkaran lima warna mengelilingi cahaya lampu. Apakah lingkaran ini adalah warna dari api atau dari penglihatan-nya? Jika itu adalah warna api, mengapa hanya pria dengan mata buruk yang melihatnya sementara yang lainnya tidak? Jika itu adalah warna dari penglihatan-nya, karena penglihatan-nya sudah warna itu, apa yang Anda sebut lingkaran itu? Selain itu, Ananda, jika lingkaran ini tidak tergantung kepada lampu, orang itu seharusnya melihatnya ketika melihat di dekat tirai, meja dan tikar; jika itu tergantung kepada penglihatan, itu seharusnya tidak terlihat oleh mata, tapi mengapa orang dengan mata yang buruk melihatnya? Oleh karena itu, Anda harus tahu bahwa warna ini diungkapkan oleh cahaya lampu dan menjadi lingkaran ketika dilihat dengan penglihatan cacat; Kedua-duanya baik lingkaran (bentuk) dan penglihatan (tanggapan penglihatan) adalah dikarenakan oleh mata buruk, tapi bahwa yang mengenali penyakit ini adalah tidak sakit . Dengan demikian Anda seharusnya tidak (membedakan dan) mengatakan bahwa itu adalah lampu ataupun penglihatan, dengan gambaran ide yang lebih jauh dari itu menjadi bukan lampu maupun bukan penglihatan. Hal ini seperti 'bulan kedua' yang bukan bulan nyata maupun bukan bayangan nya. Kenapa? Karena penglihatan dari bulan kedua ini adalah ciptaan khayalan ilusi. Jadi orang-orang bijak seharusnya tidak mengatakan bahwa khayalan ilusi ini "Adalah" atau "Bukan" bentuk atau bahwa itu ada berpisah dari melihat atau tidak melihat. Dengan cara yang sama bagaimana Anda dapat membuktikan bahwa khayalan ilusi yang disebabkan oleh mata yang buruk adalah (dikarenakan oleh) lampu atau penglihatan Anda? Masihkah kurang dapat Anda menetapkan bahwa itu adalah (dikarenakan oleh) bukan lampu maupun bukan penglihatan Anda.


Karma Bersama

Karma Bersama apakah yang menyebabkan pandangan salah? Ananda, alam semesta Jambudvipa ini terdiri dari, di samping lautan besar maha samudera, 3.000 benua, dengan yang terbesar di pusat tengah, mengandung pada keseluruhannya, dari timur ke barat, 2.300 negara dan benua kecil lainnya masing-masing terdiri dari 1, 2, 30, 40, 50 , 200, atau 300 negara. Ananda, di benua kecil di sana (mungkin) hanya dua negara, salah satunya dihuni oleh orang-orang yang, sebagai akibat dari karma jahat mereka, mungkin menyaksikan semua macam keadaan jahat, sedangkan penduduk dari negara lain tidak melihat ataupun bahkan tidak mendengar nya.

'Ananda, mari kita bandingkan dua kondisi karma (pertama berurusan dengan pandangan salah yang disebabkan oleh "karma perseorangan" yang mirip dengan yang dengan "karma bersama"). Ananda, semua makhluk hidup yang karma perseorangan mereka menyebabkan mereka untuk melihat secara salah, adalah seperti orang yang karena matanya meradang, melihat putaran cahaya lampu lingkaran yang tampaknya berada di luar sana di depannya, namun pada kenyataannya ada karena penglihatannya terganggu, lingkaran ini tidak diciptakan oleh bentuk . Namun (indera) penglihatan melalui mana ia menyadari masalah ini, adalah bebas dari itu. Demikian pula jika Anda sekarang melihat gunung, sungai dan negara dengan penduduknya, mereka semua diciptakan oleh gangguan dalam penglihatan Anda sejak waktu tanpa awal. Meskipun penglihatan ini dan sebab-musabab luar yang tampaknya (gejala kejadian) seperti di depan Anda, mereka awalnya muncul dari (pokok) kesadaran Anda dari kecerahan (dari kenyataan) itu yang mengarah kepada tanggapan penglihatan (salah) dari kepalsuan sebab-musabab tujuan. Jadi kesadaran dan tanggapan penglihatan itu (menyebabkan) penglihatan salah, tapi Pikiran benar yang cerah dari dasar Bodhi yang melihat dengan jelas keadaan-keadaan sebab-musabab ini adalah bebas dari semua penyakit. Bahwa yang menyadari kesadaran ini sebagai kesalahan cacat tidak akan jatuh kedalam angan-angan khayalan. Ini adalah (apa yang saya maksud dengan benar) penglihatan yang tidak (membeda-bedakan dan tentang apa yang Anda minta penjelasan). Bagaimana ini dapat dipahami oleh penglihatan (yang membeda-bedakan), pendengaran, perasaan dan pengetahuan Anda? Oleh karena itu, penglihatan yang sebenarnya dari Anda yang melihat diri sendiri, Saya dan makhluk hidup dari sepuluh jenis kelahiran adalah merupakan gangguan dari penglihatan Anda dan tentu saja bukan apa yang disadari oleh penglihatan salah Anda. Untuk sifat dasar intisari sejati dari tanggapan penglihatan adalah di luar dari semua penyakit: karena itu tidak disebut "penglihatan".


Mengungkap Bodhi Dasar yang berdiri sendiri tidak bergantung untuk menampakkan kemutlakan yang tidak terbelenggu (Bhutatathatà)

'Dia yang bisa menghindari campuran (angan-angan yang menyesatkan) dan persatuan dan bukan campuran dan bukan persatuan dari penyebab yang terjadi bersama-sama, akan mampu menghancurkan semua penyebab kelahiran dan kematian, dengan demikian menyempurnakan sifat alami Pencerahan yang sukar dipahami dan mewujudkan Bodhi dasar yang tetap permanen dari "Pikiran diri" yang murni dan bersih.


Memusnahkan Semua Jejak Yang Salah untuk Memasuki "Yang Sukar Dipahami dan Mendalam" untuk Mengungkapkan Bhutatathatà


'Ananda, meskipun Anda telah memahami sifat alami yang mendalam dan terang dari Bodhi dasar baik "yang tidak bersifat sebab-musabab", maupun "yang tidak bersyarat", maupun "yang bukan diri" yang seperti itu, Anda masih belum jelas tentang isi pokok yang tercerahkan ini, baik yang bukan "campuran dan persatuan" maupun yang bukan "bukan campuran dan bukan persatuan" dapat menciptakan.

'Ananda, Saya sekarang harus mengajukan pertanyaan kepada Anda. Karena Anda masih berpendapat bahwa "semua pikiran yang salah" bercampur dan bersatu dengan "sebab-sebab dan kondisi-kondisi", Anda berada dalam keragu-raguan dan kekhawatiran tentang (pikiran dari) pikiran Bodhi yang timbul dari campuran dan persatuan yang seperti itu. Jika demikian, apakah intisari pokok dari tanggapan penglihatan Anda bercampur dengan cahaya atau kegelapan, dengan kejelasan jernih atau gangguan halangan? Jika dia bercampur dengan cahaya, ketika yang terakhir muncul dan Anda melihat nya, dimanakah dia bercampur dengan penglihatan Anda? Karena penglihatan Anda jelas, di manakah Anda dapat menemukan campuran yang seperti itu? Jika itu bukan penglihatan, mengapa Anda melihat cahaya? Jika itu adalah penglihatan, bagaimanakah Anda dapat melihat "penglihatan sendiri"? Karena penglihatan Anda melengkapi dengan sendirinya, bagaimanakah dia dapat dicampur dengan cahaya? Karena cahaya melengkapi dengan sendirinya, di manakah dia dapat memuat penglihatan Anda? Oleh karena itu, penglihatan dan cahaya adalah berbeda, dan jika mereka bercampur, bahkan kata "Cahaya" akan tidak ada lagi, dengan kata lain, campuran yang seperti itu akan menekan cahaya. Oleh sebab itu, gagasan pengartian Anda tentang campuran dari penglihatan dengan cahaya adalah salah, dan demikian juga dengan campuran dari penglihatan dengan kegelapan, kejelasan jernih dan gangguan halangan.

'Sekali lagi, Ananda, apakah intisari pokok dari tanggapan penglihatan Anda bersatu dengan cahaya, kegelapan, kejelasan jernih dan gangguan halangan? Jika dia menyatu dengan cahaya, maka ketika cahaya menghilang dan digantikan oleh kegelapan, penglihatan seharusnya tidak bersatu dengan yang terakhir, tapi kenapa Anda masih melihat kegelapan? Ketika Anda melihat kegelapan, jika penglihatan Anda tidak bersatu dengan nya, maka ketika dia menyatu dengan cahaya, Anda seharusnya tidak akan melihat cahaya juga. Jika cahaya tidak terlihat, maka ketika ada cahaya, apakah Anda tahu bahwa itu adalah cahaya dan bukan kegelapan? Demikian juga, persatuan dari penglihatan dengan kegelapan, kejelasan jernih dan gangguan halangan adalah sama-sama salah.'

Ananda bertanya: Bhagavan, saya berpikir lagi tentang isi pokok yang tercerahkan ini, apakah dia tidak bercampur maupun tidak bersatu dengan sebab-musabab yang diluar dan dengan pemikiran pikiran dan kecerdasan?

Sang Buddha menjawab: 'Sekarang Anda berbicara tentang tidak bercampur dan tidak menyatu. Apakah Anda bermaksud bahwa intisari pokok dari penglihatan ini tidak bercampur dengan cahaya, kegelapan, kejelasan jernih dan gangguan halangan? Jika demikian, maka ketika Anda melihat cahaya itu, seharusnya ada garis pembatas antara penglihatan dan cahaya. Sekarang perhatikan dengan teliti (dan beritahu Saya) di mana bidang cahaya dan bidang penglihatan Anda, dan di mana batas-batas mereka: Ananda, jika Anda tidak melihat di mana cahaya, maka penglihatan Anda tidak akan mencapai nya; jika demikian, Anda bahkan tidak akan tahu di mana cahaya berada, dan bagaimana bisa ada garis pembatas? Ini adalah sama dengan kegelapan, kejelasan jernih dan gangguan halangan.

'Sekali lagi, apakah Anda bermaksud bahwa intisari pokok dari penglihatan ini tidak bercampur dengan cahaya, kegelapan, kejelasan jernih dan gangguan halangan? Jika dia tidak bersatu dengan cahaya, maka baik penglihatan dan cahaya sama-sama berada berlawanan, seperti telinga Anda dan cahaya yang bisa tidak pernah bertemu. Jadi penglihatan Anda tidak akan melihat apa pun di mana ada cahaya; maka bagaimana Anda dapat menyebabkan mereka baik untuk bersatu maupun tidak? Ini adalah sama dengan kegelapan, kejelasan jernih dan gangguan halangan.

Langsung Menunjuk ke Satu Pikiran


'Ananda, Anda masih belum jelas tentang penampilan angan-angan khayalan dari semua gejala kejadian yang lewat, yang hilang di mana pun mereka muncul. "Angan-angan khayalan ini di dalam bentuk dari bentuk-bentuk" muncul dari (dasar sifat alami mereka yang) isi pokok dari Bodhi yang indah. Begitu juga enam pintu masuk (bagian tubuh), dua belas bidang "dvadasa-ayatana" (enam alat indera dan enam benda tujuan) dan delapan belas bidang alam indera "astadasa-dhatu" yang secara palsu muncul dari campuran dan penyatuan dari sebab dan kondisi dan yang secara palsu menghilang ketika penyebab dan kondisi yang sama itu terputus. Mereka adalah melainkan penciptaan dan kehancuran muncul dan menghilang didalam yang tetap permanen, yang sangat terang indah, yang kekal abadi, semua cakupan dan Bhutatathatà (mutlak sepenuhnya nyata) yang mendalam dari Tathagatagarbha (kandungan sifat alami sejati yang tidak dapat dihancurkan dari Tathagata) dimana tidak datang maupun tidak pergi, tiada angan-angan khayalan maupun tiada pencerahan, dan tiada pula lahir maupun tiada mati dapat ditemukan.



Menyatukan Berjuta-juta Benda dengan Mutlak Sepenuhnya Nyata untuk Mengungkapkan Ciri-Ciri "Gejala kejadian yang dapat dirasakan alat indera" dengan "Benda didalam dirinya sendiri yang tidak dapat dirasakan"


Menyatukan Lima Kumpulan (=>Panca Skandha: terdiri dari Rupa (Bentuk tubuh jasmani),Vinnana (Kesadaran),Sanna (Pencerapan),Sankhara (bentuk-bentuk pikiran),Vedana (Perasaan))) keseluruhan

 Kumpulan Pertama, Bentuk Tubuh Jasmani (Rupa Skandha)

'Ananda, mengapa Lima Kumpulan pada pokoknya sifat alami yang menakjubkan dari KeMutlakan Sepenunya Nyata dari Tathagatagarbha? Ananda, misalnya, ketika seorang pria melihat ke langit yang cerah dengan mata yang jelas, ia hanya melihat kekosongan yang berisi tiada apapun. Jika tiba-tiba tanpa alasan yang jelas ia menenangkan penglihatnya, itu akan terganggu dan dia akan melihat bunga-bunga sedang menari dan benda-benda lain yang bergerak di langit. Ini adalah sama dengan Rupa Skandha. Ananda, bunga-bunga yang sedang menari ini datang tidak dari kekosongan maupun tidak dari matanya. Jika mereka datang dari kekosongan, mereka akan kembali ke sana, jika benar-benar ada seperti kedatangan dan kepergian dari bunga-bunga ini, kekosongan itu tidak akan kosong. Jika kekosongan itu benar-benar tidak kosong (sebagai contoh jika itu bersifat padat), maka mereka tidak bisa muncul dan lenyap di dalamnya. Ini adalah seperti tubuh (padat) Ananda yang tidak memungkinkan Ananda (yang lain) untuk memasukinya. Jika bunga-bunga ini berasal dari mata, mereka seharusnya bisa kembali ke mata, dan karena mereka berasal dari (indera) penglihatan, mereka seharusnya dapat melihat (benda-benda). Jadi demikian ketika mereka meninggalkan mata, mereka menjadi bunga-bunga di langit dan ketika mereka kembali, mereka seharusnya melihat organ penglihatan. Jika mereka tidak bisa melihat (benda-benda), maka ketika mereka pergi, mereka seharusnya menutupi langit dan ketika mereka kembali, mereka seharusnya menyelubungi mata; tetapi ketika orang itu melihat bunga-bunga ini, matanya tidak terselubung. Lalu mengapa Anda menunggu sampai langit menjadi cerah (dari bunga-bunga ini) untuk mengatakan bahwa mata Anda benar-benar jelas? Oleh karena itu, Anda harus tahu bahwa Rupa Skandha adalah tidak nyata untuk itu bukanlah sebab-musabab maupun bukan bersyarat ataupun bukan ada dengan sendirinya.


Kumpulan Kedua, Perasaan (Vedana Skandha)

'Ananda, ketika, misalnya, seorang pria dalam keadaan sehat dan tubuhnya berada dalam kondisi baik, ia tidak merasakan apa-apa. Tapi jika tiba-tiba, tanpa alasan apapun, ia menggosok/mengusap telapak tangannya bersama, ia merasakan kekasaran, kehalusan, dingin dan kehangatan. Ini adalah sama dengan yang kedua, Vedana Skandha. Ananda, perasaan ini berasal bukan dari kekosongan maupun bukan dari telapak tangannya. Jika mereka berasal dari kekosongan, mengapa mereka hanya dirasakan oleh telapak tangannya saja dan bukan oleh tubuhnya? Itu Seharusnya tidak terserah pada kekosongan untuk memilih telapak tangannya untuk merasakannya. Jika mereka berasal dari telapak tangannya, mereka seharusnya tidak menunggu telapak tangan untuk dibawa bersama-sama untuk dirasakan. Apalagi, jika mereka benar-benar berasal dari telapak tangannya dan dirasakan ketika yang terakhir dibawa bersama-sama, ketika mereka terpisah, perasaan ini seharusnya ulang masuk kembali ke telapak tangan, lengan, bahu, tulang dan sumsum yang seharusnya juga merasakan mereka yang ulang masuk kembali. Mereka seharusnya juga dirasakan oleh pikiran ketika datang dan keluar, seolah-olah sesuatu telah pindah masuk dan keluar dari tubuh. Jika demikian, tidak ada kebutuhan untuk mengusap dua telapak tangan bersama-sama untuk merasakan perasaan ini. Oleh karena itu, Anda harus tahu bahwa Vedana Skandha adalah tidak nyata dan tidak bersifat sebab-musabab maupun tidak bersyarat ataupun tidak ada dengan sendirinya.

Kumpulan Ketiga, Wawasan Tanggapan Pencerapan (samjñā/Sanna Skandha)

'Ananda, jika seseorang berbicara tentang plum yang rasanya asam, mulut Anda akan ber-air, dan jika Anda berpikir sedang berjalan di atas tebing yang menjorok curam, Anda akan memiliki perasaan menggigil di telapak kaki Anda. Ini adalah sama dengan yang ketiga Sanna Skandha. Ananda, pembicaraan tentang rasa asam ini tidak berasal dari plum, juga tidak dia masuk ke mulut Anda. Jika dia berasal dari plum, itu seharusnya dibicarakan oleh plum itu sendiri; lalu mengapa dia menunggu seseorang untuk berbicara tentang hal itu? Jika dia masuk ke dalam mulut Anda, itu seharusnya mulut Anda yang benar-benar berbicara tentang hal itu; lalu mengapa dia menunggu sampai telinga Anda mendengarnya? Jika itu adalah telinga Anda sendiri yang mendengarnya, mengapa tidak ada air yang keluar dari mereka? Ini adalah sama dengan pikiran Anda (yang berjalan di atas) tebing menjorok curam. Oleh karena itu, Anda harus tahu bahwa yang ketiga, Sanna Skandha tidak bersifat sebab-musabab maupun tidak bersyarat ataupun tidak ada dengan sendirinya..