Author Topic: Maha Vairocana Abhisambodhi Vikurvit Adhisthana Vaipulya Sutrendraraja Nama Mahayana Suttram  (Read 1910 times)

ajita

  • Administrator
  • Sr. Member
  • *****
  • Posts: 350
    • View Profile
Setelah itu, Bhagavan mengucapkan Gatha ini:

Sesuai dengan tata-cara ritual, sang Yogin pertama-tama melakukan meditasi pada kenyataan dari pikirannya dalam urutan yang benar,
Dan tinggal berdiam seperti sebelumnya sesuai dengan aturan Dharma, dia dengan baik berpikir pada Tathagata.
Dia membuat dirinya sendiri Huruf 'A', dimana dia menambahkan titik besar dari kekosongan (anusvara) [hasilnya adalah 'AM']:
Itu adalah terhormat, sepenuhnya keemasan dalam warna, dan ditandai dengan Vajra bercabang tiga diluar dari huruf 'A' berada didalam empat sudut.
Disitulah dia merenungkan untuk merubah huruf 'A' menjadi sang Buddha (Vairocana) yang dihormati dimana-mana:
Dia sama-setara dengan Samyak-samBuddha yang telah mengajarkan menjadi tanda dari kebenaran diri.
Saat dia berlatih tanpa perasaan kuatir apapun, tanda dari kebenaran diri akan muncul,
Dan dia akan menghasilkan manfaat dan kebahagiaan untuk semua mahluk di dunia.
Diberkahi dengan keajaiban yang luas, dia akan tinggal berdiam didalam keadaan seperti dari ahli ilusi,
Dan penindasan oleh ketidak-tahuan dan [tiga] keberadaan yang ditanamkan sejak waktu yang tanpa awal
Akan sepenuhnya menghilang ketika sang Yogin mencapai 'keseimbangan batin (samhita)'.
Jika dia membayangkan dalam pikiran, 'anuttara Bodhicitta (pikiran Bodhi yang tak tertandingi)',
Oleh karena tindakan dari membaca Mantra dia akan sempurna didalam hasil yang murni dan yang tidak murni
Sesuai dengan alasan selalu tidak kotor, sama seperti teratai yang muncul keluar dari lumpur,
Dan jadi berapa banyak lebih lagi jika dalam dirinya sendiri dia berhasil didalam menjadi 'Dia yang dihormati diantara orang-orang'!



Ah Vi Ra Hum Kham
Kemudian Bhagavan Vairocana lebih lanjut tinggal berdiam didalam Samadhi 'Permainan Vajra Yang Menaklukkan Empat Mara' dan mengucapkan kata-kata dari huruf Vajra untuk menaklukkan empat iblis mara itu, membebaskan enam jenis keberadaan (gati), dan memuaskan pengetahuan dari 'Dia yang maha mengetahui semua (Sarvajnana)': "Namah samantabuddhānām, āh vi ra hūm kham."(Menyembah hormat kepada semua Buddha! Ah Vi Ra Hum Kham!).

Kemudian Vajrapani Raja dari Kegaiban Rahasia, dan para Vajradhara yang lainnya, Samantabhadra dan para Bodhisattva yang lainnya, dan seluruh perkumpulan orang banyak itu, setelah mengalami sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan mata terbuka lebar membungkuk kepada semua Sarvajna (Dia yang maha mengetahui semua) dan mengucapkan gatha ini:

"Mantra ini adalah gudang harta kebijaksanaan dari para Buddha dan para Bodhisattva penyelamat dunia,
Dengan cara dari Mantra ini, semua Buddha dan Bodhisattva penyelamat dunia,
juga PratyekaBuddha, yang terbangkitkan pada sebab dan kondisi,
dan Sravaka, yang melenyapkan penderitaan batin,
Adalah mampu untuk menimbulkan berbagai macam keajaiban kemanapun Mereka pergi dengan meliputi pokok dari tingkah laku,
Dan Mereka memperoleh pengetahuan yang tak terlampaui, pengetahuan yang tak terlampaui milik Dia yang sepenuhnya sempurna tercerahkan.
Oleh karena itu Kami memohon Anda untuk menjelaskan secara penuh, cara jalan bijaksana dari Ajaran ini,
Serta berbagai macam perbuatan seperti bagaimana bermeditasi pada penempatan huruf, dan bagaimana mengatur sang lima huruf, dan lima anggota tubuh?
Mereka yang ingin mencari latihan yang tak terlampaui dari Mantrayana di dalam Mahayana,
Melihat Dharma itu dan tinggal berdiam didalam kedamaian, akan memperoleh tempat kediaman dari kegembiraan."

Ketika Mereka telah selesai mengucapkan gatha ini, Bhagavan Maha Vairocana berkata:

"Semua dari Anda harus mendengar dengan penuh perhatian, tinggal berdiam dengan pikiran tunggal didalam keseimbangan batin."

Kemudian sang Buddha memberdayakan bagian bawah Tubuh Nya sebagai permukaan Vajra yang besar
Dan agar untuk menjelaskan Dharma ini, Dia mewujudkan tempat duduk Bodhi.

"Huruf Tertinggi 'A' adalah ' Maha-Indra-cakra (lingkaran Indra besar)'.
Dan orang harus tahu bahwa di dalam dan di luar adalah sama, lingkaran Vajra Mandala;
Disitulah orang bermeditasi membayangkan segala sesuatu, itu disebut sebagai 'Yoga-asana (kursi dari Yoga)'.
Huruf 'A' adalah hidup tertinggi yang terutama, dan ia dianggap sebagai huruf dari pelantikan;
Dengan berpikir pada huruf ini, sang Yogin bisa memerintahkan segala sesuatu. Dia bisa mendapatkan segala sesuatu.
Selalu menempatkan 'titik besar dari kekosongan (anusvara)' pada nya [menjadi bija 'AM'], dan huruf 'AM' akan mampu untuk menarik dan menganugerahkan semua hasil.
Jika selama satu bulan sang yogin membuat mudra dari Vajra kebijaksanaan (mudra dari bagian dalam Vajra bercabang lima)
Dan melakukan pembacaan huruf 'AM' tiga kali setiap hari, dia akan menghancurkan benteng ketidak-tahuan
Dan memperoleh keteguhan kebijaksanaan yang tidak berubah-rubah, tidak dapat dihancurkan oleh para dewa dan asura.
Sebagai tambahan, perbuatan untuk meningkatkan manfaat kebaikan tercapai sesuka hati
Semua ini sang Yogin selalu melakukan didalam tengah pusat dari Bhumicakra-Mandala.
Keemasan warna Nya, tubuh Nya gilang-gemilang gemerlapan, dan sang Buddha memakai mahkota rambut dibuat di jambul,
Dia yang sepenuhnya sempurna tercerahkan tinggal berdiam didalam Samadhi: Ini disebut Maha-vajra-pada (Keadaan Vajra Yang Besar tempat dari Bodhicitta huruf 'A').
Sang Yogin akan mencapai banyak jenis dari Siddhi dengan bermeditasi pada Vajra, 'padma (bunga teratai)', pedang,
'hamsa (angsa putih)', emas, tanah bumi, atau permata cintamani, benda-benda ini,
Dia membayangkan didalam 'Maha-indra Vajrasana ([lingkaran] indra yang besar)' dan melakukan Siddhi.

Sekarang Saya akan menjelaskan cara untuk menundukkan musuh, melindungi kebajikan: semua dari Anda dengarlah dengan pikiran tunggal!
Sang yogin memusatkan pikirannya bermeditasi pada samahita dari gunung meru berpuncak delapan,
Di puncak yang dia membayangkan dalam pikirannya sebuah bunga teratai yang indah menakjubkan dan tegak
[sesudah itu] Vajra bercabang tiga, Mudra dari Vajra kebijaksanaan (Vajra jnana-mudra);
Di puncak [dari ini] sang Yogin membayangkan dalam pikirannya pintu gerbang huruf ['A'] dengan dikelilingi cahaya menyala yang mengagumkan.
Dan ini dia tempatkan diatas mahkota [dari musuhnya], yang akan tetap diam dan tidak bergerak.
Dia akan membaca huruf 'AH' pada obat-obatan yang telah dimantrai seratus delapan kali - ini sang yogin harus menelan,
Dan penyakit yang terlahir dari tindakan dalam kehidupan terdahulu akan semuanya di sembuhkan.
Putra dari Buddha, Anda harus lebih lanjut mendengar pada pintu gerbang 'VA' yang paling utama.
Itu adalah warna dari salju, susu, atau sankha, dan bertumpu pada
Sebuah tumpuan dari bunga teratai putih yang segar yang muncul dari pusar orang;
Didalam konsentrasi yang paling mendalam dan tenang, [itu menyerupai] cahaya dari bulan putih di malam musim gugur:
Mandala yang seperti demikian para Buddha telah mengajarkan adalah yang luar biasa hebat.
Itu dibayangkan menjadi putih murni, [dikelilingi oleh] lingkaran bulan sembilan kali lipat,
Beristirahat dalam kabut dan menghilangkan semua siksaan panas.
Huruf 'VA' adalah semurni susu, seperti rangkaian mutiara, kristal, atau cahaya bulan,
Mengalir kemana-mana, mengisi semua tempat -
Jika sang yogin membayangkan ini dalam pikirannya, dia akan lolos dari gangguan racun.
Dengan seperti perbuatan ini, dia melakukan didalam 'altar bundar (Mandala)' [ritual dari] pencapaian sambil berada didalam 'keseimbangan batin (samahita)':
Susu, dadih, mentega segar, dadih matang, sphatika (kristal), rangkaian mutiara,
akar teratai, air dan benda seperti itu menghasilkan Siddhi dalam urutan yang sesuai.
Dia akan memperoleh jangka hidup yang tak terbatas dan mewujudkan bentuk badan yang terkemuka,
Semua kesusahan nya akan berhenti, dewa dan manusia semuanya akan memuja dia,
Dan dia akan menjadi sangat terpelajar, memiliki ingatan yang bagus, memperoleh dharani dan menjadi pandai, murni dan tanpa noda;
Melakukan [ritual dari] pencapaian melalui cara ini, dia akan secara cepat mencapai hasil dari Siddhi.
Ini disebut Mandala yang menguntungkan dari Dia yang menghentikan bencana;
Sebagai tanda dari penguasaan yang terkemuka, sebuah titik besar dari kekosongan ditempatkan [diatas puncak dari huruf 'VA' menghasilkan 'VAM' ].
Huruf 'RA' adalah kebenaran tertinggi, dan sang Buddha telah mengajarkan bahwa itu adalah pemimpin diantara yang berapi-api;
Semua tindakan penuh kejahatan bahkan lima kejahatan besar yang dimana tidak ada pilihan selain untuk menerima ganjaran
Akan semuanya menghilang ketika sang Yogin yang berlatih dengan baik itu berada didalam samahita.
Bentuk segitiga dimana itu bertumpu adalah menyenangkan pikiran dan sepenuhnya merah;
Tenang dan dikelilingi oleh rangkaian lingkaran bunga api, segitiga itu berada di dalam hati dia.
Saling bersesuaian dengan itu, dia membayangkan disitu huruf 'RA' dengan titik besar dari kekosongan (misal 'RAM', RA diubah menjadi Acala),
Dan orang yang bijaksana itu mencapai berbagai macam perbuatan dengan melakukan yoga yang sesuai itu.
[upacara untuk] 'matahari (surya)' dan 'planet (graha)' yang lainnya dan para pembantunya, serta semua tindakan yang melibatkan api,
Kekuasaan, menyebabkan dendam kebencian, dan mengeringkan seluruh anggota badan [dari musuh].
[Perbuatan] ini dikerjakan seluruhnya dilakukan didalam lingkaran api pengetahuan.
Huruf 'HA' adalah kenyataan yang terkemuka, terlahir dari 'lingkaran angin (vayu mandala)';
Selain itu, penyebab, tindakan, dan hasil, dari mana benih tumbuh,
Semuanya di musnahkan dengan titik besar dari kekosongan [yang ditambahkan ke huruf 'HA' menjadi 'HAM'].
Sekarang Saya akan menjelaskan bentuk jasmani nya: Itu adalah hitam tua, memiliki keagungan besar,
Memperlihatkan bentuk rupa penuh murka, dan sepenuhnya dikelilingi oleh rangkaian bunga lingkaran api.
Orang bijaksana itu membayangkan itu berada di dalam Mandala diantara alis matanya,
Biru tua, cakra setengah bulan, dengan sifat yang khas dari bendera berkibar [didalam angin]:
Disana dia membayangkan pintu gerbang huruf tertinggi 'HA'.
Menempatkannya didalam Mandala ini, dia mencapai apapun yang dikerjakan,
melaksanakan semua tujuan dan mewujudkannya kepada semua mahluk.
Tanpa meninggalkan tubuhnya yang sekarang, dia memperoleh kekuatan gaib atas dunia tujuan:
Dia berkeliaran di pangkalan dari ruang angkasa yang besar dan mencapai kerahasiaan dari tubuhnya,
Dia memiliki pendengaran yang hebat, organ penglihatannya adalah murni, dan dia mampu untuk membuka secara mendalam tempat-tempat rahasia.
Tinggal berdiam di dalam altar Mandala dari pikiran tunggal ini, dia mencapai banyak perbuatan.
Ketika Bodhisattva yang termashyur pertama kali duduk di tempat Bodhi (Bodhi mandala),
Dia menaklukkan rombongan besar pasukan Mara dengan yang tidak dapat dipahami dari semua sebab.
'Penyebab' menjadi tanpa sifat alami, tidak ada 'hasil', dan 'tindakan' adalah demikian juga tidak dilahirkan;
Karena ketiga ini tidak memiliki sifat alami, orang memperoleh kebijaksanaan dari kekosongan.
Bentuk nya seperti yang diumumkan oleh Dia yang sempurna maha mengetahui semua dari kebajikan besar
Adalah huruf 'KHA' dengan titik besar dari kekosongan (menjadi 'KHAM'), yang tertinggi dan [mewakili] kekosongan dari ruang angkasa kosong (kha).
Jika orang juga memperlihatkan segel Mudra Pedang Kebijaksanaan, tindakan orang itu akan secara cepat tercapai.
'Roda Dharma (Dharma cakra)', 'tali simpul (pasa)', 'pedang (khadga)', 'panah besi (naraca)',
'palu (Mudgara)', dan seterusnya - [dengan ini] orang akan mencapai dengan segera keadaan [yang unggul] ini."

Kemudian Bhagavan Vairocana menatap perkumpulan majelis yang besar itu dan menyapa 'Vajradhara Guhyakadipati (Pemegang Vajra Raja dari Kegaiban Rahasia)', dengan mengucapkan gatha ini:

Jika para Bodhisattva mengolah latihan Bodhisattva melalui pintu gerbang Mantrayana,
Membuat dari diri Mereka sendiri Huruf 'A', [menganggap] yang didalam dan yang diluar menjadi sama semua.
Meninggalkan semua tujuan, mempersamakan kerikil, emas dan permata,
Dan memisahkan diri mereka sendiri dari semua tindakan penuh kejahatan, serta tamak iri hati, kemarahan, dan seterusnya,
Mereka akan semuanya memperoleh kemurnian, seperti para Buddha dan Muni,
Mampu untuk menghasilkan manfaat, dan terbebas dari semua kesalahan.
Selanjutnya, dengan hormat kepada huruf 'VA', sang Yogin yang berlatih Mantrayana, mengandalkan pada Yoga
Dan memahami pelaksanaan dari ritual, agar untuk menguntungkan para mahluk
Menjadi penyelamat dunia didalam pribadinya: segala sesuatu adalah seperti ini.
Dengan air dari pikirannya yang tenang dan penuh untuk meluap, putih murni seperti salju atau susu,
Dia harus menimbulkan pikiran yang tegas dan meneteskan [air] di sepanjang seluruh tubuhnya
Sehingga, mengalir yang paling murni, mereka menyebar ke seluruh lubang kulit porinya,
Dari dimana mereka meluap didalam dan menyerap tembus tanah bumi.
Dengan air dari belas kasih ini, dia memeriksa para mahluk yang menderita dari dunia,
Dan siapapun yang meminumnya, atau lagi, tubuh siapapun yang tersentuh oleh itu,
Akan semuanya pasti mencapai Bodhi.
Didalam 'keseimbangan batin (samhita)', dia membayangkan pintu gerbang huruf 'RA' di seluruh tubuhnya,
Memancarkan cahaya nyala api diseluruh sekeliling yang adalah hening-tenang dan bersinar dimana-mana.
Cahaya dari Yogin berputar keluar dan menyerap-meliputi semua tempat,
Dan menguntungkan dunia sesuai dengan keinginan [orang-orang], sang yogin akan berlatih kemampuan gaib.
[Membayangkan] pintu gerbang huruf 'RA' didalam tubuh atasnya dan huruf 'VA' didalam lingkaran pada pusarnya,
Dia akan memancarkan api dan menyebabkan hujan turun, mewujudkan mereka secara bersamaan:
Dengan huruf 'RA' dia mampu untuk melenyapkan penderitaan dari kedinginan yang sangat di dalam neraka,
Dan dengan tinggal berdiam didalam cara Mantra, dia menghilangkan yang panas berapi-api dengan huruf 'VA'
Membuat tubuh bagian bawahnya huruf 'RA' dan dengan huruf 'HA' sebagai sebuah simbol-lencana,
Tindakan akan secara cepat tercapai, dan dia menyelamatkan 'para mahluk yang memiliki perbuatan penuh kejahatan menyedihkan'.
Tinggal berdiam didalam lingkaran 'Vajra Indra yang besar (Vajra-maha-indra)', dia melakukan perbuatan dari naga air [dengan huruf dari 'A' dan 'VA'],
Dan sang Mantra yogin harus tidak memiliki keraguan apapun tentang semua penaklukan dan seterusnya.
Angin [diwakili oleh huruf 'HA'] adalah meresap-meliputi semua dan membuka rintangan dan menghancurkan semua dan segala sesuatu;
Perbuatan yang bermacam-macam dan yang didalam dan yang diluar dari berbagai jenis ini
Orang ini melakukan sesuai dengan aturan didalam Mandala setengah lingkaran dari angin.
Jika orang bermeditasi membaca [huruf 'HA'] dalam lingkaran, menyentuh hati seseorang dengan itu, orang akan memperoleh kemurnian dari organ batin,
Dan jika orang membaca nya ketika sedang berjalan disekitar dan bermeditasi terbang mengapung diudara, orang akan memperoleh kemampuan gaib.
Jika ketika sedang duduk dengan nyaman, orang membayangkan huruf 'A', membayangkannya menjadi berada didalam organ pendengaran,
Dan membaca selama sebulan penuh, orang akan memperoleh kemurnian pendengaran."

"'Raja dari Kegaiban Rahasia (Guhyakadipati)', ini adalah Siddhi yang terlahir dari pikiran. Raja dari Kegaiban Rahasia, ketika orang membayangkan [huruf-huruf ini], bermacam-macam dan serba-serbi dari jenis 'formasi (samskāra)' adalah terlahir seketika pada saat berpikir, dari itu yang tidak memiliki baik bentuk maupun rupa, dan dengan hanya membaca nya orang mampu menghasilkan benih dari semua tindakan bermanfaat seperti ini."

"Selanjutnya, Raja dari Kegaiban Rahasia, tidak ada yang sang Tathagata tidak hasilkan. Untuk Bodhisattva yang mengolah latihan Bodhisattva melalui pintu gerbang Mantrayana, Dia adalah seperti pantulan gambar: dia menyesuaikan diri dengan semua tempat, menyesuaikan diri dengan pikiran dari semua mahluk, muncul dihadapan mereka semua, dan menyebabkan semua mahluk memperoleh kegembiraan. Itu semua karena sang Tathagata tidak memiliki pikiran yang membeda-bedakan dan telah memisahkan Diri sendiri dari alam-alam tujuan."

Kemudian Bhagavan Vairocana mengucapkan gatha ini:

Walaupun sang Tathagata melampaui waktu, arah dan kegiatan,
dan terpisah dari apa yang sesuai dengan Dharma dan apa yang tidak sesuai dengan Dharma,
Dia mampu menganugerahkan keadaan dari Siddhi yang terlahir dari latihan Mantra,
Oleh karena itu, Dia yang maha mengetahui, hasil dari Siddhi sang Tathagata,
dianggap sebagai keadaan yang paling dipuja, dan [untuk ini] orang harus melakukan [ritual dari] pencapaian.




Vajra Mudra

BAB 7
Mencapai Siddhi

Kemudian Vajradhara yang menguntungkan membuka lebar mata Nya dalam keingin tahuan,
Dalam tangan Nya Dia memutar-mutar segel Mudra Vajra, yang berkilau-kilau seperti cahaya dari api,
Kecemerlangannya menerangi semua wilayah Buddha dimana-mana,
Dan dengan suara yang maha mulia Dia memuji sang Muni, raja yang berkuasa atas dharma.
"Anda mengajarkan latihan-latihan Mantra, tapi latihan-latihan itu tidak dapat dimengerti.
Dari mana Mantra-Mantra datang dan dimana mereka pergi?
Semoga para Buddha menjelaskan keadaan ini yang melampaui, yang tiada ada apapun yang lebih tinggi,
Tujuan dimana semua dharma kembali, sama seperti aliran sungai menuju ke laut!"

Ketika sang Vajradhara Raja dari Kegaiban Rahasia telah selesai mengucapkan demikian, sang Bhagavan menyapa Nya, dengan berkata:

Mahasattva, bidang indera dari pikiran 'hati (hrdaya)' digambarkan sebagai Mandala,
Dan ketika pangkalan dari Mantra dipahami berada didalam hati,
Orang mencapai hasilnya.
Segala sesuatu yang dibedakan adalah semuanya dilahirkan dari pikiran;
Pembeda dari putih, kuning, merah, dan yang seperti itu adalah muncul dari pikiran.
'Pikiran yang tetap' ketika kegembiraan digambarkan sebagai tempat bagian dalam dari hati;
Mantra, ditempatkan di posisi itu, mampu untuk menganugerahkan hasil-hasil yang sangat luas.
Orang bermeditasi-berpikir tentang bunga teratai dengan delapan daun bunga dan menyebar dengan benang sari dan putik;
Diatas tumpuan yang penuh bunga ada pintu gerbang huruf 'A', dengan rangkaian lingkaran bunga api dan sungguh kelihatan bagus,
Pancaran sinarnya meresap meliputi semua sehingga menerangi para mahluk.
Itu adalah seperti kejadian yang terjadi bersama-sama dari seribu cahaya kelap-kelip dari halilintar dan memiliki berbagai macam bentuk dari Buddha;
Huruf 'A' berada [seperti gambar yang dipantulkan] didalam cermin bulat tersembunyi mendalam.
Ia mewujudkan dirinya sendiri didalam semua tempat,
Dan ia muncul dimana-mana dihadapan para mahluk seperti bulan [yang dipantulkan] didalam air yang bersih.
Mengetahui sifat alami dari pikiran seperti ini, orang berhasil dalam tinggal berdiam di dalam latihan Mantra.
Selanjutnya, diatas puncak kepala orang dimana tulang parietal bertemu,
Orang membayangkan huruf 'AM', di tandai dengan titik besar dari kekosongan.
Kelihatan bagus, murni dan tanpa noda, seperti kristal, bulan, atau halilintar,
Itu digambarkan sebagai tubuh dharma (dharmakaya) yang hening tenang dan penyokong dari segala sesuatu.
[Dari itu] Siddhi dari Mantra mewujudkan jenis-jenis yang berbeda dari bentuk,
Dan orang memperoleh kebahagiaan surga dan pembebasan dan melihat dari jauh keadaan dari Tathagata.
Pasang di mata huruf 'RA', bersinar seperti lampu yang terang.
Orang membungkukkan leher, menurunkan kepala sedikit, dan tempatkan lidah dekat langit-langit mulut,
Dan jadi, orang memeriksa tempat dari pikiran: pikiran akan mewujudkan 'keseimbangan batin (samahita)'.
Pikiran itu selalu hadir seperti cermin bulat, tanpa noda, menakjubkan, dan murni:
Yang seperti itu telah diumumkan menjadi pikiran yang benar oleh para Buddha dari masa lalu.
Ketika orang telah menerangi sang jalan dengan mana pikiran menjadi jelas, objek benda semuanya memancarkan cahaya.
Dan sang Yogin akan melihat Dia yang sepenuhnya sempurna tercerahkan, dihormati diantara mahluk berkaki dua:
Jika dia melihat Nya, dia akan mencapai intisari yang terutama dan yang abadi dari Siddhi.
Selanjutnya, dia kemudian bermeditasi membayangkan bahwa dia mengubah bentuk pintu gerbang hururf 'RA' ini,
Menempatkan huruf 'RA' dengan titik besar dari kekosongan (menjadi 'RAM') didalam posisi dari matanya.
Melihat keadaan kekosongan dari segala sesuatu, dia mencapai keadaan dari keabadiaan.
Jika, menginginkan kebijaksanaan yang luas, atau latihan dari lima kemampuan gaib,
Umur panjang dengan tubuh yang kelihatan muda, pencapaian dari [keadaan dari] vidyādhara dan seterusnya,
Sang yogin belum mencapai mereka, itu adalah karena dia belum mengikuti tatacara ini.
Kebijaksanaan yang dibangkitkan oleh Mantra adalah pengetahuan nyata yang tertinggi,
Gudang harta dari semua Buddha dan Bodhisattva penyelamat dunia,
Dengan mana para Samyaksambuddha, para Bodhisattva penyelamat dunia,
Dan para Sravaka mengembara melalui tempat yang lain,
Dan disemua 'wilayah Buddha (Buddha-ksetra)', Mereka memberikan Ajaran yang seperti itu.
Dengan begitu orang memperoleh pengetahuan yang tidak terlampaui, pengetahuan yang tidak terlampaui dari Buddha.






Maha Vairocana Tathagata Arhat Samyak SamBuddha


Maha Vairocana Garbhakosa Dhatu Mandala


Maha Vairocana Abhisekha Jvala Bija Mandala


Maha Vairocana Bija Garbhakosa Dhatu Mandala
BAB 8
Latihan Mandala Dari Roda Huruf Yang Berputar

Setelah itu, Bhagavan Vairocana memeriksa seluruh perkumpulan majelis besar, memeriksa alam dari para mahluk dengan Mata yang telah mengolah Maha Karuna, dan tinggal berdiam di dalam Amrta Samadhi 'Terlahir dari Nektar'. Dari dalam keadaan konsentrasi ini sang Buddha kemudian mengucapkan Vidyārājnī "Kekuatan Yang Tidak Terintangi Diseluruh Tiga Masa": Tad yathā, gaganasame apratisame sarva-tathāgata samant-ānugate gaganasama-vara-laksane svāhā. (Yaitu: Anda yang sama dengan ruang angkasa! Yang tanpa bandingan! Yang telah mencapai kesamaan dengan semua Tathagata! Yang memiliki sifat yang unggul seperti langit! Swaha!).

"Tuan-tuan yang baik, Vidyārājnī  ini mewakili bidang yang tidak berbeda dari tubuh Tathagata." Dan Dia mengucapkan gatha ini:

Dengan pemberdayaan ini oleh sang Buddha, para Bodhisattva 'Mahayasa (kemashyuran besar)' tidak terintangi didalam dharma dan mampu memadamkan semua penderitaan.

Kemudian Bhagavan Vairocana mengingatkan kembali 'awal-mula tiada kelahiran (adi-anutpada)' dari para Buddha, memberdayakan diri Nya sendiri dan para Vajradhara dan menyapa para Vajradhara yang dipimpin oleh Vajrapani dan seterusnya, dengan berkata, "Tuan-tuan yang baik, dengarlah dengan penuh perhatian pada bagian dari latihan Mandala untuk Roda 'Huruf (aksara)' Yang Berputar, dengan mana para Bodhisattva yang mengolah latihan Bodhisattva melalui pintu gerbang dari Mantrayana mampu untuk melakukan perbuatan Buddha dan mewujudkan tubuh-diri Mereka dimana-mana."

Kemudian Vajradhara turun dari kursi 'bunga teratai Vajra Nya (Vajra-padmasana)', berputar [seperti Vajra berputar melalui udara], menundukkan Kepala Nya kepada sang Bhagavan, dan memuji Dia, dengan berkata:

Saya berlindung didalam 'pikiran Bodhi (Bodhicitta)'; Saya berlindung didalam Anda yang telah membangkitkan pikiran Bodhi;
Saya membungkuk kepada intisari pokok dari latihan, 'tingkat-tingkat (bhumi)' dan paramita;
Saya memberi penghormatan kepada Anda yang telah sebelumnya mengerjakannya;
Dan Saya berlindung kepada Anda yang telah mencapai 'Kekosongan (Sunyata)'.

'Sang Raja dari Kegaiban Rahasia (Guhyakadipati)', setelah memuji sang Bhagavan dalam cara ini, berkata kepada sang Buddha, "Saya hanya memohon Anda, Raja Dharma, untuk mengasihani dan memikirkan Kami, dan untuk menjelaskan nya secara terperinci agar untuk menguntungkan para mahluk dan sehingga pengolahan Mantra mungkin bisa disempurnakan sesuai dengan apa yang telah Anda ajarkan."

Ketika Vajradhara Guhyakadipati telah selesai mengucapkan demikian, sang Bhagavan Vairocana menyapa Dia, dengan berkata:

Saya adalah asal mula dari segala sesuatu dan disebut Penyokong dunia;
Ajaran Dharma Saya adalah tiada bandingan, asli diam tak bergerak, dan tak terlampaui.

Kemudian sang Buddha, setelah mengucapkan Gatha ini, melakukan pemberdayaan sedemikian rupa bahwa karena pemberdayaan Nya para Vajradhara dan para Bodhisattva mampu untuk melihat 'tempat duduk Bodhi (Bodhi-mandala)' yang paling unggul dari sang Buddha, dengan sang Bhagavan yang tanpa pendapat yang sembrono sama seperti ruang angkasa kosong dan ditandai dengan yoga dari latihan yang tiada duanya. Yang mewakili pematangan dari Karma. Dengan seketika anggota tubuh dari sang Bhagavan semuanya mewujudkan huruf 'A' ini, yang bagi semua Sravaka dan Pratyekabuddha yang secara rajin mengolah pencapaian Siddhi didalam perenungan dan meditasi adalah sama seperti hidup, sama seperti 'bija (benih)', sama seperti penyokong, dan sama seperti penyelamat dunia:

"Namah Samanta Buddhānām, A"

"Tuan-tuan yang baik, huruf bija 'A' ini telah diberi kuasa pemberdayaan oleh semua Tathagata. [Dengan itu] Para Bodhisattva yang mengolah latihan Bodhisattva melalui pintu gerbang Mantrayana adalah mampu untuk melakukan perbuatan-perbuatan Buddha dan mewujudkan tubuh-tubuh fisik dimana-mana, dan semua Dharma berputar pada pintu gerbang huruf 'A'. Oleh karena itu, Raja dari Kegaiban Rahasia, jika para Bodhisattva yang mengolah latihan Bodhisattva melalui pintu gerbang Mantrayana ingin melihat sang Buddha, ingin membuat persembahan kepada sang Buddha, ingin mencapai pembangkitan dari pikiran Bodhi, ingin berteman dengan para Bodhisattva yang lainnya, ingin menguntungkan para mahluk, ingin mencari Siddhi, ingin mencari pengetahuan dari Dia yang maha mengetahui semua, Mereka harus berlatih didalam intisari dari semua Buddha."

Kemudian sang Bhagavan Vairocana kembali lagi menjelaskan secara pasti kemampuan gaib dari Samadhi,  latihan Mantra, dan cara yang tidak terbayangkan untuk mengatur posisi dari Mahluk Suci didalam Raja Mandala Yang Terlahir Dari Rahim Belas Kasih Yang Besar.

Sang Acarya pertama-tama tinggal berdiam didalam huruf 'A', pintu gerbang ke Dia yang maha mengetahui (sarvajnana), dan memegang tali Sutra, dia membungkuk kepada semua Buddha, dan memperluas itu ke bagian timur, berputar ke selatan dan kemudian ke bagian barat, dan berpindah disekitar ke bagian utara. Selanjutnya, dia membuat [dirinya sendiri] Vajrasattva dengan memberdayakan dirinya sendiri sebagai Vajradhara, baik dengan cara segel Mudra Nya ataupun huruf bija 'VA' . Masuk kedalam Mandala, dia mempersiapkan tengah-pusat Mandala, meletakkan huruf 'VA' di pikiran untuk membuat Mandala. Demikian juga, didalam pusat Mandala kedua juga, karena dia memberdayakan dirinya sendiri dengan keheningan-tenang yang asli, dia mempunyai bentuk dari Yoga yang tiada duanya, bentuk dari Tathagata, dan bentuk dari kekosongan. Selanjutnya, dia meninggalkan jalan [dimana perbuatan ritual] dilakukan dan dua bagian itu sesuai dengan tempat kediaman dari para Mahluk suci itu, dan, meninggalkan tiga bagian ini, dia tinggal berdiam didalam posisi dari para Tathagata [didalam tengah-pusat dari Mandala itu]. Dari bagian timur dia membentangkan tali sutra itu dan berkeliling di garis lingkaran itu. Di dalam sisa dua pusat Mandala juga dia harus melakukan perbuatan ritual dengan cara ini. Kemudian dia memberdayakan dirinya sendiri sebagai Vairocana Buddha, bermeditasi berpikir pada dharmadhatu yang luas dan mengatur lima warna. Sang Yogin yang berlatih Mantrayana harus memulai dengan warna putih yang tak bernoda."

Bhagavan Mahavairocana kemudian mengucapkan gatha ini:

Dengan dharmadhatu yang murni ini, semua mahluk di murnikan.
Dan diri orang adalah sama seperti Tathagata, terhapus dari semua kesalahan.
Bermeditasi dalam cara ini, orang membayangkan pintu gerbang huruf 'RA',
Hening-tenang, dengan rangkaian bunga api berbentuk lingkaran yang terang, dan warna dari bulan cerah atau 'sankha (kulit keong Dharma)'.
Kedua, orang menggunakan warna merah: sang yogin harus menyimpannya dalam pikiran
Dan membayangkan huruf 'A' bersinar terang dengan titik besar dari kekosongan dari 'ketiadaan' yang asli,
Bersinar dengan kecemerlangan dari matahari terbit, yang tertinggi, yang tak bisa dihancurkan,
Ketiga, sang Yogin yang berlatih Mantrayana selanjutnya menggunakan warna kuning:
Pikirannya berkonsentrasi pada pintu gerbang huruf 'KA', dia harus mengikuti ajaran ritual itu.
Penampilan tubuh fisiknya sama seperti emas asli, didalam keadaan dari meditasi dia menghancurkan semua racun;
Sinar dari cahaya menyebar dimana-mana, dan dia adalah keemasan dalam warnanya, seperti sang Muni.
Selanjutnya dia harus menggunakan warna hijau, yang membebaskan orang dari kelahiran dan kematian;
Dia membayangkan pintu gerbang huruf 'VA', tempat duduk Bodhi dari Dia yang hening-tenang besar (mahāmuni),
Dan warna dari tubuhnya adalah seperti pelangi, dia menghilangkan semua ketakutan.
Terakhir dia menggunakan warna hitam, corak warnanya yang paling misterius:
Dia membayangkan pintu gerbang huruf 'HA', menghasilkan lingkaran cahaya di seluruh sekeliling,
Sama seperti nyala api yang sangat dahsyat dari bencana [pada akhir] dari kalpa;
Dengan mahkota permata dan mengangkat segel mudra di tangannya,
Dia membuat takut semua iblis dan menaklukkan pasukan Mara.

Kemudian Bhagavan Vairocana bangkit dari Samadhi itu dan tinggal berdiam didalam Samadhi "Kemenangan Yang Tak Terbatas," dan ketika berada didalam keadaan meditasi ini, Dia mengungkapkan vidyārājnī "Kekuatan Semesta Yang Tak Bisa Diganggu-gugat," terlahir didalam wilayah dari semua Tathagata. Vidya itu adalah:

"Namah sarva-tathāgatebhyah sarva-mukhebhyah, asame parame acale gagane smarane sarvatrānugate svāhā." (Menyembah hormat kepada semua Tathagata di semua penjuru arah! Anda Yang Tertinggi! Yang Diam Tidak Bergerak! Langit! Anda Yang Ingat! Yang Meresap Meliputi Semua! Swaha!)

Selanjutnya, sang Acarya mempersiapkan warna. Dia menundukkan kepalanya kepada sang Bhagavan dan Prajnāpāramitā dan membaca Vidyārājnī ini delapan kali. Kemudian dia bangkit dari tempat duduknya, berputar mengelilingi Mandala itu, masuk kedalam, dan dengan kekuatan dari kebaikan yang besar dan kasih sayang yang besar, dia berpikir tentang murid-muridnya. Sang Acarya kemudian memberdayakan dirinya sendiri sebagai Karma Vajrasattva dengan pintu gerbang huruf 'VA' serta Varadavajra (misal, Manjusri), lalu sesudah itu dia harus menggambar Mandala besar 'Lahir Dari Rahim Kasih Sayang Yang Besar. (Maha Karunodhbhava-Maha-Mandala)'

Di tengah-pusat dia dengan tenang membuat gambaran dari Bhagavan Mahāvairocana, duduk diatas bunga teratai putih, memakai diatas kepala Nya [mahkota dari] rambut yang dikerjakan dijambul, dengan 'pata (kain)' untuk pakaian dalam Nya dan memakai sutera tipis di atas puncak, penampilan tubuh fisik Nya keemasan dalam warnanya, dan dikelilingi dengan rangkaian bunga api berbentuk lingkaran; sebagai kemungkinan lain, [Dia mungkin digambarkan] dengan segel Mudra dari mahkota Tathagata (Buddhosnisa) atau dengan huruf bija, yaitu pintu gerbang huruf 'A'. Semua Buddha didalam bagian timur [digambarkan] dengan pintu gerbang huruf 'A' dengan titik besar dari kekosongan [menjadi 'AM'].
Untuk Gaganalocanā, sang Ibu dari semua Tathagata (Buddha-matrka), didalam penjuru arah aiśānī (arah timur laut) dia harus menulis huruf 'GA'. Untuk semua Bodhisattva, didalam penjuru arah dari Agni (arah bagian tenggara) dia menggambar permata cintamani atau menempatkan huruf 'KA'. Untuk Avalokitesvara, didalam penjuru arah dari Yaksa (arah utara),  [dia menempatkan] segel Mudra dari bunga teratai dan menggambar para Bodhisattva yang akan berhasil menggantikan posisi [dari sang Buddha] setelah satu kelahiran lagi bersama-sama dengan para pembantu Mereka, atau dia membentuk huruf 'SA'. Didalam penjuru arah dari Yama (arah selatan), melewati tiga sub bagian itu, dia menempatkan segel Mudra dari 'kebijaksanaan Vajra (Vajar Jnana Mudra)', Vajradhara 'Raja dari Kegaiban Rahasia (Guhyakadhipati)' dan para pembantu Nya, atau dia menulis huruf 'VA', meninggalkan tiga posisi ini, dia menggambar segel Mudra dari semua Vajradhara atau menulis huruf Mereka, yaitu, huruf 'HUM'. Selanjutnya, dipenjuru arah dari Nairrti (barat daya), dibawah Mahāvairocana Tathagata, dia membuat gambaran dari Acalanātha, duduk diatas batu, sedang memegang tali simpul dan pedang kebijaksanaan di tangan Nya, dilingkari dengan rangkaian bunga api berbentuk lingkaran, dan sedang mengancam para penghalang; sebagai kemungkinan lain, dia menempatkan segel Mudra Nya atau menulis huruf Nya, yaitu, 'HAM'.
Didalam penjuru arah dari Vāyu (arah barat laut) adalah Trailokyavijaya yang dihormati, yang menghancurkan penghalang besar: Dia memiliki nyala api yang terang diatas dan sangat penuh murka seperti Yama, bentuk badan Nya adalah hitam dalam warnanya, diantara mereka yang mengerikan Dia adalah yang paling mengerikan, dan di tangan Nya Dia memutar-mutar Vajra; sebagai kemungkinan lain, sang Acarya membuat gambaran segel Mudra Nya atau menulis huruf Nya, yaitu huruf 'HA'.