Author Topic: Maha Vairocana Abhisambodhi Vikurvit Adhisthana Vaipulya Sutrendraraja Nama Mahayana Suttram  (Read 1912 times)

ajita

  • Administrator
  • Sr. Member
  • *****
  • Posts: 350
    • View Profile
Mantra dari Ratnakara, Ratnapani:"Namah samanta buddhānām, sam." (Menyembah hormat kepada semua Buddha! Sam!).

Mantra dari Jālinīprabha:"Namah samanta buddhānām, jām." (Menyembah hormat kepada semua Buddha! Jām!).

Mantra dari Śākyamuni:"Namah samanta buddhānām, bhah." (Menyembah hormat kepada semua Buddha! Bhah!).

Mantra dari TraiBuddhaosnisa (Tiga Mahkota Buddha):"Namah samanta buddhānām, hūm trum." (Menyembah hormat kepada semua Buddha! Hūm trum!).

Mantra dari Sitātapatrosnīsa:"Namah samanta buddhānām, lam." (Menyembah hormat kepada semua Buddha! Lam!).

Mantra dari Jayosnīsa:"Namah samanta buddhānām, śam." (Menyembah hormat kepada semua Buddha! Sam!).

Mantra dari Vijayosnīsa:"Namah samanta buddhānām, si." (Menyembah hormat kepada semua Buddha! Si!).

Mantra dari Tejorāśyusnīsa:"Namah samanta buddhānām, trim." (Menyembah hormat kepada semua Buddha! Trim!).

Mantra dari Vikiranosnīsa:"Namah samanta buddhānām, hrum." (Menyembah hormat kepada semua Buddha! Hrum!).

Mantra dari Lokavidyārājnī:"Namah samanta buddhānām, tam ham pam ham yam." (Menyembah hormat kepada semua Buddha! Tam ham pam ham yam!).

Mantra dari Aparājita:"Namah samanta buddhānām, hūm." (Menyembah hormat kepada semua Buddha! Hūm!).

Mantra dari Prthivī:"Namah samanta buddhānām, bi." (Menyembah hormat kepada semua Buddha! Bi !).

Mantra dari Keśinī:"Namah samanta buddhānām, kili." (Menyembah hormat kepada semua Buddha! Kili !).

Mantra dari Upakeśinī:"Namah samanta buddhānām, dili." (Menyembah hormat kepada semua Buddha! Dili !).

Mantra dari yang berusia muda, Citrā:"Namah samanta buddhānām, mili." (Menyembah hormat kepada semua Buddha! Mili !).

Mantra dari Vasumatī:"Namah samanta buddhānām, hili." (Menyembah hormat kepada semua Buddha! Hili !).

Mantra dari Kautūhala:"Namah samanta buddhānām, hasanam." (Menyembah hormat kepada semua Buddha! Tertawa !).

Mantra dari Sarvasattvābhayamdada:"Namah samanta buddhānām, Rasanam." (Menyembah hormat kepada semua Buddha! Mencicipi rasa !).

Mantra dari Sarvāpāyamjaha:"Namah samanta buddhānām, dhvamsanam." (Menyembah hormat kepada semua Buddha! Pembinasaan!).

Mantra dari Paritrānāśayamati (Karunamrditamati):"Namah samanta buddhānām, vihasanam." (Menyembah hormat kepada semua Buddha! Tersenyum!).

Mantra dari Mahāmaitryabhyudgata:"Namah samanta buddhānām, tham." (Menyembah hormat kepada semua Buddha! Tham!).

Mantra dari Mahākarunāmrdita:"Namah samanta buddhānām, yam." (Menyembah hormat kepada semua Buddha! Yam!).

Mantra dari Sarvadāhapraśāmita:"Namah samanta buddhānām, ī." (Menyembah hormat kepada semua Buddha! Ī !).

Mantra dari Acintyamatidatta:"Namah samanta buddhānām, u." (Menyembah hormat kepada semua Buddha! U !).

Mantra dari Ratnākara:"Namah samanta buddhānām, dam." (Menyembah hormat kepada semua Buddha! dam !).

Mantra dari Ratnapāni:"Namah samanta buddhānām, sam." (Menyembah hormat kepada semua Buddha! Sam!).

Mantra dari Dharanimdhara:"Namah samanta buddhānām, nam." (Menyembah hormat kepada semua Buddha! Nam !).

Kemudian ini adalah Mantra yang mengikuti:"Namah samanta buddhānām, jam." (Menyembah hormat kepada semua Buddha! Jam !).

Mantra dari Ratnamudrāhasta:"Namah samanta buddhānām, pham." (Menyembah hormat kepada semua Buddha! Pham !).

Mantra dari Drdhādhyāśaya:"Namah samanta buddhānām, nam." (Menyembah hormat kepada semua Buddha! Nam !).

Mantra dari Gaganāmala:"Namah samanta buddhānām, ham." (Menyembah hormat kepada semua Buddha! Ham!).

Mantra dari Gaganamati:"Namah samanta buddhānām, rim." (Menyembah hormat kepada semua Buddha! Rim!).

Mantra dari Viśuddhamati:"Namah samanta buddhānām, gatam." (Menyembah hormat kepada semua Buddha! Pergi !).

Mantra dari Cāritramati:"Namah samanta buddhānām, dhiram." (Menyembah hormat kepada semua Buddha! Dhiram!).

Mantra dari Sthiramati:"Namah samanta buddhānām, hūm." (Menyembah hormat kepada semua Buddha! Hūm !).

Mantra dari Kimkara:"Namah samanta buddhānām, dhi śri ham bram." (Menyembah hormat kepada semua Buddha! Dhi śri ham bram!).

Mantra yang dijelaskan oleh para Bodhisattva:"Namah samanta buddhānām, ksah da ra yam kam." (Menyembah hormat kepada semua Buddha! Ksah da ra yam kam!).

Mantra dari Śuddhāvāsa-Deva (Dewa dari Surga Kediaman Murni):"Namah samanta buddhānām, manorama dharma-sambhava vibhava-kathana sam sam svāhā." (Menyembah hormat kepada semua Buddha! Yang sangat menyenangkan! Anda yang terlahir dari Dharma! Anda yang berbicara dengan martabat! Sam sam! Swāhā!).

Mantra dari Rāksasa:"Namah samanta buddhānām, kram kram keri." (Menyembah hormat kepada semua Buddha! Kram kram keri!).

Mantra dari Dākinī:"Namah samanta buddhānām, hrīh hah." (Menyembah hormat kepada semua Buddha! Hrīh hah!).

Mantra dari Yaksinī:"Namah samanta buddhānām, yaksa-vidyādhari." (Menyembah hormat kepada semua Buddha! Anda yang memegang mantra Yaksa !).

Mantra dari Piśācani:"Namah samanta buddhānām, pici pici." (Menyembah hormat kepada semua Buddha! Pici pici!).

Mantra dari Bhūta:"Namah samanta buddhānām, gum ī gum i mamsane." (Menyembah hormat kepada semua Buddha! Gum ī gum i mamsane!).

Mantra dari Asura:"Namah samanta buddhānām, ratam ratam dhvantam mra pra." (Menyembah hormat kepada semua Buddha! Teriak, teriak, mengaum, mra pra !).

Mantra dari Mahoraga:"Namah samanta buddhānām, garalam viralam." (Menyembah hormat kepada semua Buddha! Racun, beracun).

Mantra dari Kimnara:"Namah samanta buddhānām, hasanam vihasanam." (Menyembah hormat kepada semua Buddha! Tertawa, tersenyum!).

Mantra dari Manusya:"Namah samanta buddhānām, icchāparam manomaye me svāhā.." (Menyembah hormat kepada semua Buddha! Bahwa yang adalah bermaksud pada keinginan, Anda yang terdiri dari pikiran! Untuk Saya, Swaha! ).


Maha Vairocana Garbhadhatu Mandala, Siddham "A"

Raja dari Kegaiban Rahasia, Saya telah selesai mengumumkan semua Mantra ini, Anda harus mendengar dengan penuh perhatian [sekarang] pada intisari pokok dari semua Mantra ini: Itu adalah pintu gerbang huruf A. Berpikir pada intisari pokok dari semua Mantra ini adalah sungguh tak terlampaui: Itu adalah dimana semua Mantra berada, dan didalam ini Mantra memperoleh kepastian [dari kemanjuran]. "



[size=18]om   a   mo   gha   vai   ro
ca   na   ma   hā   mu   dra
ma   ni   pad   ma   jvā   la
pra   va   rtta   ya   hūm.[/size]


Om Ma Ni Pad Me Hum


Ini adalah akhir dari gulungan kedua dari Kitab Suci Penerangan Sempurna, Perubahan Gaib, dan Pemberdayaan dari Mahavairocana.
Namo Stu Buddhaya






Om   Vai   Ro   Ca   Na   Hum


Catur Vidya A

a ā am ah


BAB 5
Pencapaian Dunia

Setelah itu, Bhagavan kembali lagi menyapa Vajradhara Raja dari Kegaiban Rahasia, dengan mengucapkan gatha ini:

Jika orang berlatih sesuai dengan Ajaran Mantra, orang akan mencapai hasil itu.
"Huruf" harus saling berhubungan dengan "huruf", dan "kalimat" demikian juga dengan "kalimat".
Melakukan penggambaran dalam pikiran, orang membaca [Mantra], tinggal berdiam dengan baik, satu laksa (seratus ribu) [kali].
Huruf pertama adalah "pikiran Bodhi (Bodhicitta)", dan yang kedua adalah disebut "bunyi suara".
Orang berpikir tentang "kalimat" [yang pertama] sebagai Mahluk Suci nya dan menempatkannya didalam tubuh nya sendiri;
"Kalimat" yang kedua, orang harus mengetahui sebagai kalimat yang paling unggul dari para Buddha.
Sang yogin menggambarkan dalam pikiran ada berada disana sebuah cakra bulan, sungguh sangat bundar dan jelas,
Didalam tengah-tengah dari dimana dia secara teliti merenungkan huruf-huruf [dari Mantra] didalam urutan tepatnya,
Meletakkan huruf dan kata itu didalam tengah-pusat dan membayangkan bahwa dia mensucikan hidupnya.
Oleh "Hidup" adalah berarti "angin", dan pikirannya mengikuti "nafas yang keluar dan masuk".
Setelah mensucikan ini, dia melakukan upacara dari pendahuluan persiapan pembacaan.
Mantrin yang tinggal berdiam dengan baik itu kemudian membaca selama satu bulan,
Dan didalam permulaan cara jalan bijaksana ini sang pengolah budidaya itu menguasai masing-masing kalimat.
Para Buddha yang termasyhur telah mengajarkan bahwa ini adalah pembacaan awal.
Selanjutnya, sesuai dengan apa yang dia punya, dia harus mempersembahkan obat-obatan, bunga-bunga, dan seterusnya,
Dan demi mencapai kebangkitan sempurna, dia mengalihkan [kebajikan daripadanya] ke Bodhi miliknya sendiri.
Dalam cara ini didalam dua bulan sang Yogin yang berlatih Mantra akan menjadi tiada takut.
Kemudian, setelah menyelesaikan bulan kedua ini, sang pengolah budidaya terlibat dalam pembacaan [yang tepat].
Puncak gunung atau kandang sapi,  tumpukan pasir sungai, persimpangan, ruang, ruang suci, ruang dari dewa besar:
Tempat Mandala itu [dibuat] sepenuhnya seperti Istana Vajra,
Dan setelah membatasi dan menjaga tempat itu, sang pengolah budidaya melakukan [upacara dari] pencapaian.
Didalam tengah malam atau ketika matahari terbit,
Orang yang bijaksana itu harus mengetahui bahwa ada mungkin muncul tanda-tanda yang seperti ini:
Suara [yang mengatakan] “Hūm,” atau suara dari genderang drum, atau lagi guncangan bumi,
Dan dia mungkin mendengar kata-kata yang menyenangkan pikiran di ruang angkasa kosong.
Dia harus mengetahui bahwa dengan tanda-tanda yang seperti ini siddhi akan menjadi seluruhnya seperti yang dia inginkan.
Para Buddha, yang dihormati diantara para mahluk berkaki dua, telah mengumumkan hasil itu:
Jika orang tinggal berdiam didalam latihan Mantra ini, orang akan paling hampir bisa dipastikan menjadi Buddha.
Orang harus di dalam semua hal selalu mengingat Mantra itu:
Para Buddha dari masa lalu, Maha Resi, telah mengajarkan [begitu], dan oleh karena itu orang harus mengingat kembali itu.


BAB 6
Perwujudan dari Siddhi

Setelah itu, Bhagavan kembali lagi menatap pada seluruh perkumpulan majelis yang besar dan, ingin untuk mengabulkan semua keinginan, kembali lagi menjelaskan secara terperinci ucapan Dharma untuk penyempurnaan pengetahuan yang ditentukan oleh pintu gerbang yang tidak terukur diseluruh tiga masa.

(Pikiran dari Yang Maha Mengetahui seperti) Ruang angkasa kosong adalah tanpa noda, tanpa sifat alami asli (svabhava),
dan menganugerahkan berbagai macam jenis dari pengetahuan yang mahir;
Karena sifat alami nya aslinya adalah selalu kosong,
Itu dibangkitkan secara ketergantungan (pratitya-samutpada), paling mendalam, dan sulit untuk dilihat,
Dan didalam kemajuan yang khusus selama masa waktu yang panjang
Itu menganugerahkan hasil yang tak terlampaui sesuai keinginan.
Sebagai contoh, seperti hanya tinggal berdiam didalam semua takdir nasib,
Walaupun tergantung pada ruang angkasa kosong, adalah tidak melekat pada nya,
Demikian juga Dharma yang murni ini adalah seperti itu,
Dan tiga keberadaan tanpa kecuali dilahirkan murni-bersih.
Karena kelahiran yang unggul itu, orang yang mengesankan itu, dari masa lalu mengolah ini,
Dia memperoleh tingkah laku dari semua Tathagata.
Tidak ada keadaan lain yang sesusah itu untuk diperoleh,
Dan itu sepenuhnya menyinari dunia sama seperti sang Bhagavan.
Cara dari pengolahan budidaya yang paling murni telah dijelaskan,
Mendalam, luas, tidak habis-habisnya, dan bebas dari perbedaan.

Kemudian, ketika Bhagavan Vairocana telah mengucapkan gatha ini, Dia memeriksa seluruh perkumpulan majelis dari Vajrapani dan seterusnya dan menyapa para Vajradhara, dengan berkata, "Tuan-tuan yang baik, Anda harus masing-masing menampakkan ucapan yang darimana Siddhi berasal melalui kekuatan batin dari dharmadhatu, para mahluk yang demikian itu, jika begitu melihat Dharma itu, akan menari karena gembira dan mencapai keadaan dari kebahagiaan."

Ketika Dia telah selesai berkata demikian, para Vajradhara itu hormat membungkukkan badan kepada Bhagavan Vairocana, [dengan berkata],
"Jadilah demikian, O Dharma-raja,  seperti yang Anda telah perintahkan!" Dan Mereka membuat permintaan kepada sang Buddha, dengan berkata, "Kami meminta Anda, Bhagavan, untuk mengasihani Kami dan menampakkan ucapan yang darimana Siddhi berasal-memancar keluar. Mengapa? Itu akan menjadi tidak pantas bagi diri Kami sendiri untuk mengumumkan didalam kehadiran Bhagavan yang terhormat Dharma itu seperti yang dikuasai oleh masing-masing dari Kami. Sesungguhnya, Bhagavan, itu adalah hanya karena Kami menginginkan keuntungan dan kebahagiaan dari para mahluk masa depan."

Setelah itu, Bhagavan Vairocana menyapa semua Vajradhara, dengan berkata, "Baik sekali, baik sekali, Tuan-tuan yang baik! Vinaya dari Dharma yang diajarkan oleh Tathagata memuji satu dharma, yaitu, memiliki kerendahan hati. Jika putra yang baik dan putri yang baik yang memiliki kerendahan hati begitu melihat Dharma itu, dua hal akan muncul secara cepat: yaitu, mereka tidak akan melakukan apa yang seharusnya tidak dilakukan dan mereka akan dipuji oleh semua. Ada dua hal lebih lanjut [yang akan muncul]: yaitu, mereka akan mencapai apa yang belum mereka capai dan mereka akan memperoleh persahabatan dengan para Buddha dan para Bodhisattva. Ada dua hal lebih lanjut [yang akan muncul]: yaitu, mereka akan tinggal berdiam didalam Sila dan mereka akan dilahirkan diantara manusia dan dewa. Sekarang  maka dengarlah dengan penuh perhatian dan pertimbangkan itu dengan penuh hati-hati saat Saya mengumumkan ucapan yang berhubungan dengan asal dari pencapaian Mantra, ucapan yang berhubungan dengan asal dimana para Bodhisattva mengolah Bodhi melalui pintu gerbang dari Mantrayana akan secara cepat memperoleh Mantra Siddhi."

"Jika sang pengolah budidaya melihat Mandala, disucikan oleh yang patut dimuliakan [guru], menyelesaikan Mantra, membangkitkan pikiran Bodhi, memiliki keyakinan yang dalam dan belas-kasih, tanpa kepelitan, tinggal berdiam didalam penaklukan [nafsu], bisa dengan baik meneliti bagaimana sesuatu muncul dari kondisi, mengamati aturan larangan sila, didirikan dengan baik didalam berbagai macam disiplin (siksapada), menguasai cara jalan bijaksana yang mahir, pemberani, mengetahui waktu yang tepat dan waktu yang salah [untuk melakukan sesuatu], siap membuat hadiah, tidak memiliki ketakutan dalam pikirannya, secara rajin mengolah latihan Mantra, telah menguasai arti sesungguhnya dari Mantra, selalu bergembira dalam duduk didalam meditasi dhyana, dan bergembira didalam melakukan [upacara dari] pencapaian, [Dia tentu akan mendapat keberhasilan dengan Mantra]."

"Raja dari Kegaiban Rahasia, didalam alam nafsu (kamadhatu), sebagai contoh, ada Vidya dari Isvara 'Menyenangkan dan Memuaskan Pikiran': para dewa didalam seluruh tempat dari nafsu menjadi mabuk dengannya, menghasilkan banyak jenis yang halus dan bermacam-macam dari keriangan juga mewujudkan berbagai macam jenis serba-serbi dari kenikmatan dan kenikmatan penuh, dan mereka memberikan apa yang mereka secara ajaib berubah wujud menjadi dewa Paranirmitavaśavartin dan seterusnya dan juga menikmati nya sendiri."

"Lagi, Tuan-tuan yang baik, dewa Mahesvara, sebagai contoh, memilii Vidya 'Lahir dari pikiran yang baik': Dia mampu memberi manfaat kepada para mahluk diseluruh 'tiga kali lipat ribuan dari ribuan besar sistem dunia (trisuhassramahasahassra lokadhatu)', menciptakan setiap kenikmatan dan kenikmatan penuh, dan dia memberinya kepada dewa dari Śuddhāvāsa dan juga menikmatinya sendiri."

"Lagi, Mantra dari seorang tukang sihir, sebagai contoh, adalah mampu untuk mewujudkan berbagai macam kebun, hutan, orang-orang, dan berbagai hal; Mantra dari para asura, sebagai contoh, menghasilkan perubahan wujud khayalan menyesatkan; seni sihir duniawi,  sebagai contoh, meniadakan racun dan sakit demam dan seterusnya; Mantra dari Matali-devi adalah mampu untuk menimbulkan wabah dan sampar pada mahluk hidup; seni sihir dunia menghapus racun serta kedinginan dan demam dan seterusnya, dan bisa menjelma nyala api, menghasilkan kesejukan yang menyegarkan [di dalam tempatnya]."

"Oleh karena itu, Tuan-tuan yang baik, Anda harus memiliki keyakinan dalam kekuatan Mantra dari ucapan ini dari asal pancaran. Kekuatan dari Mantra ini tidak datang dari dalam Mantra, tidak juga ia memasuki mahluk, tidak juga bisa ia ditawan didalam diri sang pembaca sendiri. Tuan-tuan yang baik, dikarenakan oleh kekuatan Mantra dari pemberdayaan, ia muncul secara alami, dan tidak ada apapun yang diabaikannya karena ia melampaui tiga masa dan dikarenakan oleh ajaran yang paling mendalam dan yang tak terbayangkan dari kemunculan yang saling ketergantungan. Oleh karena itu, Tuan-tuan yang baik, Anda harus mengikuti dan menguasai sifat alami dharma, yang adalah tak terbayangkan, dan tidak pernah terputus di jalan Mantra. "

"Kemudian sang Bhagavan tinggal berdiam didalam Samadhi "Harta Kemurnian Dari Perhiasan", dukungan kekuatan yang tak terintangi di seluruh tiga masa dan dukungan kekuatan yang tak terbayangkan dari pemberdayaan dari Tathagata, lalu sesudah itu sang Bhagavan memancarkan dari dalam samāpatti perwujudan pidato yang tidak habis-habisnya didalam alam yang tidak habis-habisnya. Berdasarkan pada kekuatan dari dharmadhatu, kekuatan yang tak sama, dan keyakinan dan pemahaman dari Dia yang sepenuhnya sempurna terbangkitkan (samyak-sambodhi), ada mengalir keluar dari suara tunggal empat pangkalan [dari huruf A], yang meresap meliputi seluruh dharmadhatu dan sama besar dengan ruang angkasa kosong, dan tidak ada dimanapun juga yang tidak dicapainya. Mantra itu adalah:

"Namah sarvatathāgatebhyo viśvamukhe -bhyah, sarvathā a ā am ah." (Menyembah hormat kepada semua Tathagata di seluruh penjuru arah! Dalam segala hal, a ā am ah !)."

Segera setelah Mantra hati dari Dia yang sepenuhnya sempurna terbangkitkan menyebar dimana-mana, dari Mantra ini, pintu gerbang suara seluruh dharmadhatu satu sama lain saling mengluarkan suara dari suara simbolis dari Dia yang sepenuhnya sempurna terbangkitkan. Ketika para Bodhisattva mendengar ini, setelah mengalami sesuatu yg belum pernah terjadi sebelumnya, dengan mata terbuka lebar Mereka mengucapkan kata-kata yang mulia dan mengucapkan Gatha ini dihadapan Dia Yang Maha Mengetahui Semua dengan tanpa takut:

"Alangkah bagus sekali latihan Mantrayana, mampu memberkahi pengetahuan yang luas!
Jika diliputi oleh itu, orang menjadi Buddha, dihormati diantara mahluk berkaki dua.
Oleh karena itu, orang harus berjuang keras dengan penuh semangat mengenai intisari pokok dari pidato para Buddha
Dan selalu melakukan latihan yang tidak terganggu, memurnikan pikiran dan bebas dari diri."

Kemudian sang Bhagavan lebih lanjut membicarakan ucapan Dharma ini:

"Dia yang akan mencapai pencapaian dari Mantra hati dari "Dia yang sepenuhnya sempurna terbangkitkan (Samyak-sambodhi)"
Jika, didalam taman, vihara, atau dalam gua,
Atau dimanapun yang menyenangkan pikiran, mengamati pikiran Bodhi
Hingga dia sampai pada tempat istirahat yang pertama (pratama bhumi), tanpa menimbulkan pikiran ragu-ragu.
Dia mengambil tiap-tiap dari Mantra Hati [A, Ā, Am, atau Ah], meletakkan Mantra Hati itu di hati dia,
Dan mencapai keadaan dari kemurnian ucapan-kalimat, tanpa noda, stabil, tidak bergerak,
Tanpa perbedaan mirip seperti cermin, dan sangat halus didalam perwujudannya.
Jika dia selalu bermeditasi, berlatih, dan saling cocok bersesuaian [dengan Mahluk suci itu],
Maka Mahluk suci miliknya dan gambar dari dirinya sendiri dua-duanya akan muncul [sebagai satu].
Mengenai 'Bija (huruf)' kedua dari sang Samyak-sambodhi, didalam cermin [seperti lingkaran] Mandala,
Di tempat duduk raja besar dari bunga teratai, sang Buddha tinggal berdiam secara mendalam menyerap didalam Samadhi,
Memakai Mahkota dari rambut yang dibuat didalam jambul dan dikelilingi oleh cahaya yang tak terbatas;
Dia terbebas dari kemelekatan yang palsu dan perbedaan [yang palsu] dan adalah aslinya diam tidak bergerak, seperti ruang angkasa kosong,
Bermeditasi pada ini, [sang yogin] membaca dengan pikirannya terkonsentrasi,
Dan selama satu bulan dia mengolah keseimbangan batin, membaca satu laksa penuh.
Ini adalah aturan dari membaca Mantra selama bulan pertama.
Selanjutnya, di bulan kedua, dia mempersembahkan obat-obatan, bunga-bunga, dan seterusnya,
Dengan cara demikian membawa manfaat kebaikan kepada berbagai jenis dari mahluk,
Dan kemudian selama bulan [ketiga] lainnya dia meninggalkan semua keuntungan,
Pada waktu dimana dia mampu bermeditasi secara bebas didalam [keadaan dari] yoga.
Dia menginginkan semua menjadi tanpa halangan dan [dia ingin] membuat mahluk hidup berbahagia;
Dia ingin untuk menyelesaikan hasil sempurna yang dipuji oleh para Tathagata
Dan untuk mengabulkan banyak keinginan dari semua mahluk.
Sesuai dengan alasan dan tanpa penggelapan apapun, dia menimbulkan ide-gagasan ini:
'Semoga penderitaan dari para binatang yang menelan satu sama lain menjadi selamanya hilang!
Semoga alam dari para hantu 'kelaparan (preta)' menjadi selalu terisi dengan makanan dan minuman!
Pengalaman dari penderitaan dan berbagai macam siksaan pada mereka yang berada didalam neraka,
Saya menginginkan itu secara cepat dilenyapkan melalui jasa kebajikan saya.'
Dan secara berulang-ulang berpikir dalam pikirannya pada pintu gerbang yang tak terbatas lainnya,
Dia membangkitkan belas-kasih yang luas, dan dengan tiga kali lipat pengumuman dari pemberdayaan,
Dia berpikir kepada semua dan dalam pikiran-batin membaca Mantra itu:
Oleh karena kekuatan dari jasa kebajikan saya, kekuatan dari pemberdayaan oleh Tathagata,
Dan kekuatan dari dharmadhatu meresap meliputi alam dari para mahluk,
Semoga tujuan-tujuan yang mereka cari semuanya menjadi manfaat keuntungan pada mereka
Dan semoga apapun yang mereka pikirkan menjadi semuanya tercapai dengan tepat-sesuai!'

Setelah ini, sang Bhagavan kemudian mengucapkan Vidyārājnī  "Sama Dengan Ruang Angkasa Kosong Dalam Kekuatan Dan Berasal Dari Harta Dari Ruang Angkasa Kosong (Gaganaganja)":

"Namah sarva-tathāgatebhyo viśva-mukhe bhyah, sarvathā khamudgate sphara hīmam gaganakam svāhā." (Menyembah hormat kepada semua Tathagata di seluruh penjuru arah! Anda yang telah datang keluar dari ruang angkasa di segala hal! Menyebar melalui langit ini! Swaha!).

"Jika orang membaca ini tiga kali, segala hal akan tercapai sesuai dengan keinginan baik apapun yang orang telah buat.

Pada bulan purnama sang Yogin selanjutnya terlibat dalam pelaksanaan pembacaan,
Di atas puncak gunung, didalam kandang sapi, didalam kuburan, atau di tumpukan pasir sungai,
di persimpangan, di kaki pohon yang sunyi terpencil, atau dalam ruang tempat suci dari Matali devi.
Dengan segala warna dari Vajra (misal, kuning), dengan sungguh-sungguh tersucikan, dan seperti Vajra,
Para penghalang didalam [Mandala ini] ditaklukkan, pikiran mereka menjadi bingung.
Itu adalah lapangan persegi tepat disekeliling dengan satu pintu masuk dan jalan terusan;
Para Vajra terhubung bersama [di sekeliling lingkaran] dalam cara dari 'sambungan Vajra (Vajra-bandha)'.
Di dalam pintu masuk ada dua 'penjaga pintu (dvarapala)', Durdharsa dan Abhimukha,
Mengarahkan tangan Mereka menunjuk dengan jari [telunjuk] menaik [dengan penuh ancaman],
Mata Mereka merah, dan penuh murka didalam penampilan.
[Sang yogin] secara hati-hati menggambar didalam sudut-sudut tanda segel mudra dari 'Sula (tombak bercabang)' dengan cahaya yang berapi-api;
Didalam tengah pusat ada 'Karma-Vajra (Vajra silang)' yang sangat bagus, secara benar terbaris lurus dengan [empat] bagian,
Diatas puncak ada bunga teratai yang besar dengan delapan daun bunga dan menyebar dengan benang sari.
Dia harus membuat segel 'mudra Vajra kebijaksanaan (Vajra Jnana-Mudra)' dari Vajrapani (Bentuknya Vajra Bercabang lima),
Dan membungkuk kepada semua Buddha, dia secara berulang-kali memperkuat sumpah nya,
Dan dia harus melindungi tempat itu dan memurnikan obat-obatan itu dan benda [yang lainnya].
Malam itu dia membaca, murni dan tak terhalangi;
Baik di tengah malam sampai pagi atau ketika matahari terbit,
Obat-obatan itu atau benda lainnya akan dijelmakan dengan lingkaran dari cahaya bersinar terang di seluruh sekeliling.
Mengambil obat dan benda itu sendiri, sang 'Mantrim (orang yang berlatih mantrayana itu)' menjelajahi sekitar langit terbuka,
Hidup umur panjang, memiliki keagungan besar, memiliki penguasaan atas kelahiran dan kematian,
Pergi ke puncak dari sistem dunia, dan mewujudkan berbagai macam bentuk rupa fisik;
Orang yang beruntung terberkahi dengan kebajikan itu akan membuat persembahan kepada satu demi satu Buddha.
Dari benda yang di kerjakan oleh Mantra: ini disebut Siddhi.
Dengan [pengartian] 'obat-obatan yang dibedakan' dan 'benda-benda [lain] yang tidak dibedakan' tercapai."

"Raja dari Kegaiban Rahasia, para Tathagata dari masa kini dan seterusnya didalam semua sistem dunia, patut [di sembah] dan 'sempurna sepenuhnya terbangkitkan (Samyak-sambuddha)', telah menguasai 'Pāramitā dari cara-cara jalan bijaksana (upaya-paramita)', dan walaupun para Tathagata ini mengetahui bahwa semua perbedaan aslinya kosong oleh sifat alami, dikarenakan oleh kekuatan Pāramitā dari cara-cara jalan bijaksana, Mereka membawa kedepan 'yang berkondisi itu' didalam 'yang tidak berkondisi.' Menanggapi [pada keadaan dari para mahluk], Mereka muncul diseluruh dharmadhatu demi kepentingan para mahluk, menyebabkan mereka untuk melihat Dharma, tinggal berdiam dalam kebahagiaan, dan membangkitkan pikiran penuh kegembiraan, atau pula mereka memperoleh umur panjang, menikmati diri mereka sendiri dengan bersenang-senang diantara lima nafsu keinginan, dan membuat persembahan kepada para Bhagavan Buddha. Tidak ada mahluk duniawi yang mampu untuk percaya pencapaian dari keadaan yang demikian itu, namun karena para Tathagata melihat tujuan itu, dengan pikiran penuh kegembiraan Mereka mengajarkan peraturan-peraturan tata-cara untuk jalan Bodhisattva dari latihan Mantra. Mengapa? [Karena] itu yang tidak bisa diperoleh yang orang mencarinya secara rajin selama kalpa yang tidak terbatas, dengan mengolah latihan-latihan pertapa, para Bodhisattva itu yang berlatih sang Jalan melalui pintu gerbang dari Mantrayana akan mencapainya dalam hidup ini."

"Selanjutnya, Raja dari Kegaiban Rahasia, jika Bodhisattva mengolah latihan Bodhisattva melalui pintu gerbang dari Mantrayana, membaca tiga laksa kali dan melakukan [upacara dari] pencapaian dengan 'ketu (bendera)', 'khadga (pedang)', payung, cendana, 'cintāmani (permata pengabul keinginan)', 'anjana (obat)', atau 'rocanā (zat pewarna kuning)', dia juga akan memperoleh Siddhi. Raja dari Kegaiban Rahasia, jika putra yang baik dan putri yang baik terberkahi dengan cara jalan bijaksana bertindak sesuai dengan apa yang mereka inginkan, mereka akan memperoleh keberhasilan melalui penguasaan pikiran saja."

"Raja dari Kegaiban Rahasia, mereka yang mendambakan demi sebab dan hasil, Raja dari Kegaiban Rahasia, orang-orang bodoh itu adalah tidak mampu memahami Mantra dan sifat yang khas dari Mantra. Mengapa?

Itu diajarkan bahwa penyebab adalah bukan perantara, dan hasilnya tidak dihasilkan.
Bahkan sebagai penyebab, penyebab ini adalah kosong, dan jadi bagaimana bisa ada hasil apapun?
Orang harus tahu bahwa hasil dari Mantra sepenuhnya terpisah jauh dari sebab dan tindakan.
Ketika tubuh dia mengalami Samadhi tanpa sifat yang khas,
Maka sang Mantra-Yogin itu akan memperoleh Siddhi yang terlahir dari pikiran."

Kemudian Vajrapani berkata kepada sang Buddha, "Bhagavan, Saya hanya memohon Anda untuk lebih lanjut menjelaskan keadaan ini dari Dia yang sempurna sepenuhnya terbangkitkan, keadaan dari pencapaian Siddhi. Para putra yang baik dan putri yang baik yang melihat Dharma ini memperoleh kegembiraan dalam hati mereka, mengalami keadaan dari kebahagiaan, dan tidak melanggar dharmadhatu. Mengapa? Bhagavan, semua Tathagata, yang patut [di sembah] dan sempurna sepenuhnya terbangkitkan, telah menjelaskan bahwa dharmadhatu disebut 'alam yang tidak terbayangkan.'  Oleh karena itu, Bhagavan, para Bodhisattva yang mengolah latihan Bodhisattva melalui pintu gerbang Mantrayana memperoleh pemahaman bahwa dharmadhatu tidak bisa dipisah atau dihancurkan."

Ketika Vajradhara Raja dari Kegaiban Rahasia telah selesai berbicara demikian, sang Bhagavan menyapa Dia, dengan berkata, "Sangat baik, sangat baik, Raja dari Kegaiban Rahasia! Itu tentu sangat baik bahwa Anda telah bertanya kepada Tathagata tentang hal ini. Anda harus mendengar secara penuh perhatian dan pertimbangkan itu secara hati-hati saat Saya sekarang menjelaskan."

Raja dari Kegaiban Rahasia berkata, "Jadi demikianlah, Bhagavan. Saya sangat ingin untuk mendengarkan."

Sang Buddha menyapa sang Raja dari Kegaiban Rahasia, dengan berkata , "Orang mencapai pencapaian dengan cara dari pintu gerbang huruf "A". Baik di Vihara yang dihuni para Bhiksu, atau didalam gua gunung, atau didalam kamar yang bersih orang menempatkan huruf "A" di seluruh anggota tubuh nya dan membaca tiga laksa kali. Kemudian pada bulan purnama orang menggunakan segala sesuatu yang dipunyainya untuk membuat persembahan hingga sang Bodhisattva Samantabhadra, Manjuśrī, Vajradhara (misal Vajrapani), dan seterusnya atau para 'Mahluk dewa suci (Aryadeva)' lainnya muncul didepan dia dan membelai kepala nya, dengan berseru, 'Yogin yang sangat baik!' Orang harus kemudian membungkuk, menyembah hormat, dan mempersembahkan air argha, lalu sesudah itu orang akan mencapai Samadhi dari 'tidak melupakan pikiran Bodhi (Bodhicitta)'. Lagi, jika orang secara berulang kali membaca nya dengan keringanan demikian dari tubuh dan pikiran, orang akan memperoleh kemurnian pikiran dan kemurnian tubuh dimanapun orang itu dilahirkan. Jika orang menempatkan [huruf 'A' ] di telinga nya membacanya, orang akan memperoleh kemurnian dari organ pendengaran. Jika orang melakukan penghembusan nafas dan penghirupan nafas dengan pintu gerbang huruf "A", bermeditasi tiga kali [tiap hari], dan jika sang pengolah budidaya itu mampu untuk mempertahankan ini, dia akan berumur panjang dan hidup di dunia selama kalpa yang panjang. Jika dia ingin untuk dicintai dan dihormati oleh raja dan seterusnya, maka dia membuat orang itu yang dibujuk kedalam pintu gerbang huruf 'HA', dan memberi dia bunga padma dan dia sendiri memegang sankha, mereka melihat satu sama lain, lalu sesudah itu mereka akan menimbulkan kegembiraan."

Kemudian sang Bhagavan Vairocana kembali lagi menatap pada seluruh perkumpulan majelis yang besar dan menyapa Vajradhara Raja dari Kegaiban Rahasia, dengan berkata , "Vajrapani, ada yang dilahirkan dari pikiran dari para Tathagata 'permainan dari kegiatan' dan 'tarian dari latihan' yang menampilkan berbagai macam bentuk rupa; mencakup meliputi empat unsur [dari tanah bumi, air, api, dan udara]; tinggal berdiam didalam raja pikiran (dharmakaya yang tak berbentuk yang dari huruf-Bija 'A'); yang adalah sama setara dengan ruang angkasa kosong; mencapai hasil yang luas terlihat dan tak terlihat; melahirkan tingkat dari semua Sravaka, Pratyekabuddha, dan Bodhisattva; menyebabkan semua keinginan dari para Bodhisattva yang mengolah latihan Bodhisattva melalui pintu gerbang Mantrayana sepenuhnya terkabul; diberkahi dengan berbagai macam tindakan; dan membawa manfaat kepada para mahluk yang tak terhitung. Anda harus mendengar dengan penuh perhatian dan mempertimbangkannya dengan penuh hati-hati saat Saya sekarang menjelaskan.

"Raja dari Kegaiban Rahasia, apa itu tarian dari latihan yang menghasilkan hasil yang luas dari 'pembentukan' dan 'kerusakan/pembusukan' dan yang sang Yogin capai untuk dirinya sendiri didalam keseluruhan itu?"